Sasuke tidak menguntit.
Tidak. Hanya orang gila yang menguntit. Ia hanya 'mengikutinya'. Itu adalah alasan yang bagus! Tapi bukan berarti ia membutuhkan alasan itu...
Gadis itu tanpa sadar menggigit ibu jarinya saat matanya mengamati sayuran dan buah yang tertata rapi. Hinata membutuhkan kembang kol. Dengan santai, Sasuke berjalan menyeberang jalan.
Sasuke menggapai lengan gadis itu yang terulur. Helaan napas terdengar dari pewaris muda itu ketika ia melihat tangan yang menggapai lengannya adalah milik Uchiha Sasuke.
Sasuke adalah pria tampan... yang menyeramkan.
"Hyuuga," sapa Sasuke dengan datar.
Hinata mengangguk. Mungkin jika ia tidak menjawab, Sasuke akan pergi? Sejak perang berakhir dan kesempatannya untuk menjadi Hokage gagal, pria itu selalu ada di mana-mana. Itu aneh dan... tidak, itu sangat aneh.
Tangan Hinata meraih sebuah tomat merah segar. "Aku suka tomat," kata laki-laki Uchiha itu. Hinata perlahan-lahan mengangkat tangannya dari 'buah' merah itu dan melanjutkan melihat-lihat.
Sasuke berkedut. Apa Hinata benar-benar tidak jadi mengambil tomat karena ia menyukainya? Gadis itu mengamati buah lainnya dan mengambil buah persik. "Aku mau ini," katanya pada pemilik kedai.
Wanita tua itu menatap Sasuke dengan tatapan menyedihkan sebelum memberitahu Hinata harga buah persik itu. Hinata menepuk kedua sakunya dan mencari-cari di dalam kantungnya dengan mengernyit. "Tidak... aku meninggalkan uangku di rumah," bisik Hinata.
"Aku akan membayarnya," tawar Sasuke.
Wanita tua itu adalah satu-satunya orang yang menatap sang Uchiha. Hinata tersenyum manis pada wanita tua itu. "Bisakah kau pegang ini sampai aku kembali?"
"Nona Hinata," wanita tua itu tertawa pelan. "Pemuda ini sudah menawarkan diri untuk membayarnya." Sasuke mengangguk singkat.
Senyum Hinata tidak goyah. "Maukah kau pegang ini sampai aku kembali?"
"Um... baiklah," ia mengambil tas itu dari Hinata.
"Terima kasih," dan dengan itu Hinata berjalan pergi. Sasuke tertegun! Hinata sama sekali tidak menghiraukan kehadirannya! Alis hitamnya menukik dan ia menyerbu gadis Hyuuga itu.
Ia melihat gadis itu melambaikan tangan pada beberapa anak kecil. "Hyuuga," panggilnya. Hinata menjaga langkahnya tetap stabil hingga Sasuke muncul di depannya. Uchiha yang marah meraih pergelangan tangannya dan ia segera berubah menjadi kayu.
"Kawarimi," gumam Sasuke. Seringai iblis muncul di bibirnya. Ia sudah lama tidak bersenang-senang. Jika Hinata ingin lari maka ia sangat bersedia untuk mengejar.
"Permainan dimulai, Hyuuga."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking A Hint
FanfictionDisclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto Story by Kia-B on Ffn Translated by Nejitachi