"Jadi bagaimana kencan semalam?" Tanya Minori pada Reika. Mereka kini sedang duduk di bawah pohon di taman sekolah. Mereka baru saja menyelesaikan makan siang.
"Kencan apa?" Reika yang sedang memakan sepotong apel seketika berhenti mengunyah.
"Bukankah kau dan Genji pergi ke grup kencan tadi malam?"
"Genji dan aku? Kau tau dari mana?" Tanya Reika sambil menatap Minori dengan serius.
"Temanku bilang kalau mereka di undang untuk grup kencan tadi malam. Dan salah satu pemuda yang bergabung adalah Genji, jadi aku kira kau juga ikut" Reika terkekeh pelan. Ia menggerak-gerakkan lidahnya didalam mulut, mendorong-dorong bagian dalam pipinya dengan kesal.
"Minori, bawa pulang tasku" Reika langsung bangun dan hendak pergi.
"Ambil di rumahku ya nanti" ujar Minori, dia sudah tau kalau Reika pasti akan langsung pergi ke Suzuran.
"Reika, bukan ide bagus dengan pergi ke Suzuran" Terumi berusaha menghentikan Reika.
"Tinggalkan saja di rumah Genji, aku akan mampir setelah selesai" Reika lalu pergi tanpa peduli teman-temannya yang berusaha menahannya.
"Rei.."
"Biarkan saja, aku sudah tau kalau memang Genji bukan pergi dengan Reika semalam"
"Kau sengaja membuat mereka bertengkar ya?!" Kiyohide tampak tidak terima dengan pengakuan Minori.
"Kau tau apa, mereka harus mulai saling merasa cemburu. Entah mereka akan bertengkar atau bahkan melemparkan tinjuan. Dan aku tidak ingin hubungan pertemanan ku dengan Reika rusak karena sepupuku yang bodoh"
"Kau malah merusak pertemanan mu sendiri" ujar Mio setelah mendengar penjelasan Minori.
"Tidak sama sekali. Aku merusak pertemananku kalau menyembunyikan kesalahan Genji"
•°•
Reika berjalan memasuki Suzuran. Banyak mata yang langsung tertuju padanya begitu ia masuk dengan percaya diri dan tanpa rasa takut.
"Kau berani sekali masuk ke sini, kau tau kan tempat apa ini" beberapa orang pemuda berjalan menghampiri Reika.
"Justru karena aku tau makanya aku datang" Reika memasukan kedua tangannya didalam saku roknya.
Reika tanpa basa-basi langsung melompat dan menyerang para siswa didepannya. Tidak perlu waktu lama bagi Reika untuk menumbangkan mereka.
"Jadi, di mana Takiya Genji?" Ujar Reika sambil menepuk-nepuk tangannya. Tapi tak ada yang menjawab, bagaimana mau menjawab mereka semua tidak sadarkan diri.
"Kau! Tunjukkan jalan ke kelas Genji" Reika menunjuk seorang siswa yang dari tadi menonton perkelahian mereka.
Akhirnya pemuda itu menunjukkan jalan menuju kelas Genji.
"Aku tida berani kesana. Kelasnya ada disana" pemuda itu berhenti diujung lorong dan menunjuk ke arah sebuah kelas yang letaknya tidak begitu jauh didepan.
"Baiklahh, terimakasih" Reika lalu berjalan menuju kelas yang ditunjukkan tadi.
Saat ia mendekati kelas itu, seorang pemuda berambut pirang berpapasan dengannya. Pemuda itu baru saja keluar dari kelas yang dituju oleh Reika.
Saat Reika masuk, pemandangan yang ditangkap oleh matanya adalah Genji yang di rebahkan diatas meja dengan keadaan babak belur. Dan dua orang siswa yang berdiri disisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend.Genji.
Teen FictionReika dan Genji memang menyandang status pacaran. Tapi, cara mereka menjalin hubungan tidak seperti dua pasangan muda yang saling mencintai. Lebih tepatnya mereka yang memilih untuk tidak jujur dengan perasaan masing-masing. "Reika,,, apa kau mencin...