"Reika!" Ny.Okuma membuka gorden dengan keras hingga cahaya matahari menganggu tidur gadis bernama Reika itu.
"Ma ini hari Minggu!" Reika dengan kesal menarik selimutnya agar menutupi wajahnya.
"Justru karena kau hanya di rumah di hari minggu Reika" Ny.Okuma menarik selimut Reika hingga menampilkan wajah bantal Reika.
"Kenapa sih ma, aku ingin tidur lebih lama lagi"
"Kita harus pergi ke butik untuk mulai mempersiapkan gaun pengantin mu" Reika langsung duduk dengan tegak saat mendengar ucapan mamanya.
"Ha? Untuk apa?"
"Kalian sudah akan lulus bulan depan, setelah itu jelas kalian harus melakukan upacara pernikahan"
"Ma, astaga aku ini baru 19 tahun" Reika tidak habis pikir dengan apa yang baru saja mamanya katakan. Upacara pernikahan apanya. Ia masih ingin berkuliah.
"Mama dan Papa menikah di umur 19 tahun juga, jangan banyak protes dan cepat bersiap" ny.Okuma lalu berjalan keluar membiarkan anaknya untuk segera bersiap.
"Omong kosong apa ini?" Reika meraih ponselnya dan menghubungi Genji. Tapi beberapa kali dihubungi Genji sama sekali tidak merespon.
Karena kesal Reika langsung bangun dan bersiap. Untuk apa melakukan persiapan pernikahan kalau Genji belum melamarnya? Maksudnya memang pertunangan sudah di laksanakan, tapi itu adalah inisiatif orang tua mereka. Kalau dari Genji sendiri, ia belum melamar Reika secara resmi.
"Ayo jalan ma"
"Ayo sayang, coba pikirkan gaun pernikahan seperti apa yang kau inginkan" Ny.Okuma menyodorkan beberapa majalah pada Reika. Reika membuka-buka majalah itu dengan malas, bahkan saat sudah didalam mobil Reika sama sekali tidak menemukan Referensi yang bagus.
"Sudah memikirkan ingin model seperti apa?" Tanya Ny.Okuma sambil berjalan masuk ke dalam butik.
"Masih berpikir"
"Selamat datang nyonya, silahkan ruangan kalian di sebelah sini" pelayan langsung menyambut kedatang ibu dan anak itu. Mereka lalu di tuntun menuju lantai 3 ke tempat VIP.
"Kami sudah menunggu kedatangan anda nyonya" seorang wanita paruh baya dengan gaya glamor menyambut kedatang mereka di lantai 3. Reika tebak wanita ini adalah pemilik butik ini.
"Jadi ini putrimu yang akan menikah ya? Kamu cantik sekali" Reika hanya tersenyum untuk membalas pujiannya. Ia sama sekali kehilangan semangat untuk menjalani hari.
"Jadi model seperti ini sedang populer belakangan ini" entah sudah berapa lama mereka duduk disana hanya untuk melihat gaun pengantin. Tapi Reika sudah menolak hampir semua koleksi yang mereka punya.
"Populer? Berarti banyak orang yang menggunakannya, aku ingin gaunku sendiri" lagi-lagi Reika menolak. Tapi saat diminta untuk memberitahukan gaun seperti apa yang ia inginkan, gadis itu tidak menjawab apa-apa.
"Reika, jika terus menolak setidaknya beri tahu desain seperti apa yang kau mau" kesabaran ny.Okuma nampaknya sudah mulai habis.
"Ma, aku sudah bilang ini terlalu mendadak. Aku perlu bicara dengan Genji" Reika langsung berdiri dan pergi begitu saja tanpa berpamitan.
"Maafkan putriku, bisa tunjukkan beberapa gaun untuk ku saja. Nanti aku akan menyuruhnya kembali"
•°•°•
"Kau mau kemana? Kenapa tidak mengangkat telpon dariku?" Reika baru saja tiba di kediaman Takiya saat Genji hendak keluar.
"Menemui temanku" Genji langsung pergi begitu saja tanpa peduli dengan kehadiran Reika. Apa-apaan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend.Genji.
أدب المراهقينReika dan Genji memang menyandang status pacaran. Tapi, cara mereka menjalin hubungan tidak seperti dua pasangan muda yang saling mencintai. Lebih tepatnya mereka yang memilih untuk tidak jujur dengan perasaan masing-masing. "Reika,,, apa kau mencin...