ayo coba

42 4 2
                                    





"Sepertinya dia serius Reika" ujar Kiyohide setelah mendengar Reika menceritakan apa yang terjadi semalam.

"Kenapa tidak dianggap serius saja?" Terumi tampak kesal karena Reika yang menganggap Genji hanya ngelantur karena mabuk.

"Serius apanya, dia hanya mabuk berat"

"Orang mabuk cenderung bicara jujur" ucapan Kiyohide itu membuat Reika berpikir dua kali tentang kejadian semalam.

"Kalau kau tidak mau, buat aku saja" entah dari mana keberanian Mio untuk berbicara seperti itu. Tapi jelas perkataannya mengundang tatapan tajam dari Reika.

"Coba saja, memangnya dia akan mau?" Reika terkekeh sambil menatap Mio dengan remeh. Dasar perusak, kalau bukan karena teman-temannya kasihan pada Mio karena ia kesepian dan tak ada yang mau berteman dengannya. Makanya mereka menjadi teman. Tapi sikap Mio ini memang dasarnya sangat menyebalkan itu sebabnya ia tak punya teman lain.

"Mio, jangan macam-macam" Terumi menyenggol lengan Mio agar gadis itu diam.

"Rei, para pemuda itu sangat suka kalau pacarnya bersikap manja. Pacarku juga begitu" Minori yang sedari tadi hanya diam dan menganga karena perubahan sikap Genji yang begitu drastis.

"Minori" Reika, Kiyohide, Terumi dan juga Mio berbalik serempak pada Minori.

"Ahh aku lupa bilang, aku sudah punya pacar. Nanti aku kenalkan" Minori menggulum bibirnya, ia keceplosan. Padahal ia dan kekasihnya sudah memutuskan untuk menjalani hubungan backstreet.

"Katakan padaku sekarang" Reika sudah tidak peduli lagi dengan Genji. Ia lebih penasaran dengan pacar Minori.

"Nanti aku kenalkan, sungguh. Kami sebenarnya backstreet tapi akan aku kenalkan pada kalian nanti" Minori kali ini benar-benar takut diterkam oleh Reika. Tatapannya seperti singa yang sedang marah.

Brakk

"Reika" kali ini Terumi, Kiyohide, Mio dan Minori yang memanggil Reika. Seperti biasa Genji Takiya datang menjemput pacarnya untuk bolos.

"Aku pergi dulu, Minori tolong tasku ya" Reika langsung bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Genji yang berdiri didepan pintu kelasnya.

"Kau pikir aku ini pembantumu apa?!" Ujar Minori dengan kesal.

"Heh Cebol, tolong ya" bukan Reika, tapi Genji. Ia memang terbiasa memanggil sepupunya itu dengan sebutan cebol, hanya perkara tubuh gadis itu yang lumayan pendek.

"Dasar tiang listrik!"

Reika dan Genji hanya terkekeh kecil sambil berjalan keluar.

"Jadi siapa pacarmu?" Kiyohide begitu penasaran dengan pemuda mana yang berhasil merebut hari Minori.

"Seorang siswa Suzuran, nanti aku beritahu"

"Kau dan Rieka mengembat siswa Suzuran, entah kapan aku punya pacar"

"Mau aku kenalkan pada beberapa pemuda tampan dari Suzuran?" Ujar Minori dengan begitu bersemangat.

"Tidak Minori, nanti saja. Aku tidak tertarik"

•°•


"Kalau tiap hari kau mengajakku bolos begini aku bisa dikeluarkan dari sekolah"

"Memangnya siapa yang berani mengeluarkan mu dari sekolah ini?" Genji berujar dengan begitu percaya diri.

"Siapa tau ada yang berani"

My Boyfriend.Genji.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang