"Kau ini terus kalah tapi tidak menyerah juga" Reika kini sedak duduk di basecamp GPS sambil mengobati Genji. Ini adalah kekalahan Genji dari Rindaman yang kesekian.
"Aku tidak akan menyerah, aku akan mencoba lagi nanti" ujar Genji dengan penuh percaya diri. Reika dengan sengaja menekan luka di sudut bibir Genji.
"Awshh" Genji mengiris kesakitan.
"Aku tidak akan mengobatimu lagi nanti"
"Benar-benar aku datang ke sekolah hanya untuk melihat orang pacaran ya" para anggota GPS sudah terbiasa dengan pemandangan didepan mereka ini.
Reika yang sering mampir ke Suzuran untuk bermain sebentar dengan para anggota GPS. Tapi tentu saja untuk terus bersama Genji, tapi para anggota GPS sama sekali tidak keberatan. Toh mereka tidak selalu bersama, Reika lebih sering bermain dengan mereka dibandingkan dengan Genji.
Hal itu sesekali membuat Genji marah dan membawa Reika keluar. Jadi hanya dia yang bisa menjadi prioritas Reika.
"Makanya kalian juga harus cari pacar" Reika merapihkan kembali isi kotak p3k yang ia gunakan untuk mengobati Genji.
"Bukannya kami tidak mencari Reika-san, tapi tidak ada yang mau dengan kami" ujar salah seorang dari anggota GPS.
"Yahh itu benar"
"Kalian harus memperkuat pesona kalian, hey dengar sebelum mendekati seorang gadis coba pelajari dulu dirinya" ujar Reika memberikan saran.
"Pesona kami?"
"Kalian semua punya pesona masing-masing, saat bertemu dengan gadis yang tepat dia akan langsung jatuh cinta. Nah kalau kalian ingin mengejar seorang gadis kalian harus mempelajari dirinya dulu, kesukaannya yang tidak dia suka" para anggota GPS begitu patuh mendengar penjelasan Reika.
"Hei yang ini belum diobati" ujar Genji protes karena Reika mulai mengabaikannya lagi.
"Obati sendiri, jadi teman-teman mulai dari yang paling sederhana deh. Penampilan kalian coba ubah dengan gaya yang lebih membuat kalian jauhhh lebih tampan" Reika memberikan kotak p3k pada Genji tanpa meliriknya sama sekali. Ia lebih antusias untuk memberikan saran pada para anggota GPS.
"Ohhh baiklah, saran Reika-san memang tidak pernah gagal" ujar Chuta sambil mengangguk-anggukkan paham. Bukan hanya dia, para anggota GPS yang dari tadi duduk tenang untuk mendengarkan saran Reika juga menganggukkan kepala mereka.
Genji dengan kesal mengambil rokok dari sakunya dan mulai merokok. Lalu terlintas ide jahil untuk membuat para anggota GPS kesal.
"Reika" panggil Genji. Reika langsung berbalik untuk menjawab Genji.
Genji langsung menghisap rokoknya dengan dalam, lalu menarik wajah Reika. Lalu menyatukan bibir mereka berdua, saat keduanya membuka mulut mereka asap rokok dari mulut Genji beralih darinya ke mulut Reika. Lalu saat Reika menjauh ia menghembuskan kembali asap rokok itu dari hidungnya.
"Halo, apakah ini layanan pengungsian ke planet pluto?" Ujar Izaki sambil menempelkan ponselnya di telinganya. Para anggota GPS langsung memalingkan wajah mereka.
Wajah Reika memerah karena tindakan Genji. Sebenarnya bukan masalah, tpi inikan ditempat umum.
"Dasar tidak tau tempat" Reika meninju lengan Genji dengan kesal.
"Kau datang untuk bersama ku atau bercerita dengan mereka hm?" Genji merangkul bahu Reika.
"Tentu saja bermain dengan mereka" ujar Reika sambil berdiri.
"Ayo main uno" ujar Reika sambil bangun berdiri. Genji hanya bisa berdecak kesal.
°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend.Genji.
Fiksi RemajaReika dan Genji memang menyandang status pacaran. Tapi, cara mereka menjalin hubungan tidak seperti dua pasangan muda yang saling mencintai. Lebih tepatnya mereka yang memilih untuk tidak jujur dengan perasaan masing-masing. "Reika,,, apa kau mencin...