"Kau tidak pernah bilang soal Takiya adalah sepupumu?" Tanya Serizawa pada Minori setelah pasangan gila itu pergi. Ya siapa lagi pasangan gila yang dimaksud kalau bukan Reika dan Genji.
"Maaf, aku hendak bilang. Tapi sepertinya hubungan kalian tidak baik" ujar Minori sambil memutar balik langkahnya. Ia tak perlu pergi ke rumah Genji sekarang jadi ia akan pulang.
"Apa kau pembantu Reika? Kenapa kau harus membawa tasnya setiap hari?" Serizawa ini cerewet dan banyak tanya sekali.
"Tidak setiap hari juga, hanya sesekali kalau Genji mengajaknya bolos" Minori sendiri juga bingung kenapa ia sangat penurut dengan Reika. Bahkan bersedia membawa tas gadis itu hampir setiap hari ke rumah Genji.
"Apa dia baik padamu sebagai teman? Atau Takiya yang memerintah mu?" Serizawa tampak tidak terima kalau pacarnya diperlakukan seperti budak? Mungkin dari sudut pandangnya.
"Serizawa..dengar. Kami ini sudah berteman sejak kecil, Reika itu gadis yang sangat baik. Walaupun orang bilang dia kasar, toxic, suka memerintah dan bahkan orang banyak berpikir seperti dirimu. Aku diperbudak, omong kosong" Serizawa dapat melihat kebahagiaan terpancar di mata Minori saat ia membicarakan tentang Reika.
"Maksudmu? Aku sudah tau Reika juga cukup lama. Tokiyo juga pernah cerita tentang dia, dan sepertinya memang dia gadis yang orang kira"
"Antar saja aku pulang, nanti juga kamu tau" Minori menggandeng tangan Serizawa agar berjalan lebih cepat.
"Minori.." Minori langsung berbalik menatap Serizawa. Dan di saat itulah Serizawa dengan cepat mengecup bibir Minori.
Kedua manik coklat milik Minori membulat sempurna.
"Akan aku berikan lebih nanti" kedua pipi Minori merah tomat. Benar-benar tidak memperkirakan tindakan Serizawa.
•°•
"Masuklah" Genji menyuruh Reika untuk masuk. Mereka berdua kini sudah sampai didepan gerbang rumah Reika.
"Langsung pulang ke rumah, jangan keluyuran lagi" ujar Reika sambil berjalan masuk. Sedangkan Genji hanya mengangguk, lalu setelah Reika masuk ke dalam rumahnya barulah Genji melangkah pergi.
Setelah beberapa saat Reika mengeluarkan kepalanya dibalik gerbang. Ia hendak memeriksa apakah Genji sudah pergi atau belum. Ada hal lain yang hendak ia lakukan.
Setelah memastikan bahwa Genji sudah benar-benar pergi dan tidak terlihat lagi Reika kembali berjalan keluar dari halaman rumahnya.
Bughhh
Serizawa mendapatkan satu tendangan yang cukup kuat. Tendangan itu membuat ia bergeser beberapa langkah.
"Okuma?" Serizawa lebih terkejut lagi melihat siapa yang baru saja menyerangnya.
"Aku tau kau orang yang terkuat di Suzuran saat ini, jadi apa yang kau inginkan dengan menjadi kekasih Minori?" Reika memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.
"Karena aku menyukainya" satu pengakuan Serizawa itu membuat ia mendapatkan satu tinjuan keras di perutnya.
"Jawab aku dengan jujur, aku tidak suka bicara dengan pembohong" Reika menatap Serizawa dengan tajam.
"Okuma Reika, lalu coba jelaskan kenapa kau berkencan dengan Takiya sedangkan pacarmu itu pemuda brengsek?" Peluru yang Reika tembakkan kembali padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend.Genji.
Fiksi RemajaReika dan Genji memang menyandang status pacaran. Tapi, cara mereka menjalin hubungan tidak seperti dua pasangan muda yang saling mencintai. Lebih tepatnya mereka yang memilih untuk tidak jujur dengan perasaan masing-masing. "Reika,,, apa kau mencin...