Ch. 2 - Permintaan Ibu

46 8 1
                                    

Aku membuka mata perlahan. Betapa terkejutnya aku kala melihat sekeliling. Aku merasakan tubuhku berada di dekapan hangat seseorang. Tunggu, bagaimana bisa aku digendong oleh seseorang?

Apa aku terlahir kembali?

"Selamat Nyonya, bayi anda perempuan. Sangat sehat dan menggemaskan," kata seseorang sembari menyerahkan tubuhku untuk didekap oleh wanita lain.

Sebentar, apa katanya? Bayi? Siapa?

Aku mencoba menggerakkan tanganku. Aku terkejut. Sangat. Tanganku berubah menjadi kecil seukuran tangan bayi. Berarti, dugaanku benar. Aku memang terlahir kembali. Bersama ingatan kehidupan pertamaku.

Mataku melihat wanita yang kini mendekapku penuh kehangatan. Ah, kasih sayang seorang ibu. Selalu hangat dan lembut. Senang rasanya aku bisa merasakan hal ini lagi.

Oh, dengar! Dia memberiku nama.

Azuya Yura.

Itu namaku untuk saat ini. Tidak, di kehidupan pertama, itu juga menjadi namaku. Yah, lebih baik seperti itu.

"Situasi saat ini sangat rawan. Saya tidak bisa membawa Azura ke tempat suami saya. Akan lebih baik jika kembali ke lokasi penyamaran."

Jawaban ibuku yang satu ini membuatku sedikit gemetar. Apakah itu berarti aku tidak bisa bertemu ayah? Gurat sendu terpatri di wajahnya. Dengan penuh kepastian, aku menggerakkan tanganku. Menyapu lembut pipi ibu yang agak tirus.

"Hm? Apa Azura mengkhawatirkan ibu? Jangan khawatir, nak. Ibu baik-baik saja. Hanya, untuk saat ini, ibu tidak bisa membawamu menemui ayahmu. Karena situasi di luar sangat tidak aman bagi kita,"

Tentu! Aku sangat mengkhawatirkanmu!

Ingin rasanya aku meneriakkan itu. Tapi, percuma saja. Aku belum bisa bicara saat ini. Hanya bisa merengek dan tertawa pelan. Setidaknya, sedikit mengurangi gurat sendu di wajah cantik itu.

"Aku berjanji akan melindungimu semampuku. Meskipun nyawa menjadi taruhannya. Azuya Yura, Azura, ketua pasukan elit militer ini akan selalu menepati perkataannya. Aku menyayangimu, ibu."

Kuucapkan kalimat itu dengan sungguh-sungguh di dalam hati. Sebagai balas budi karena ibu sudah berjuang sekuat tenaga untuk melahirkanku ke dunia.

***

5 tahun kemudian.

Usiaku kini sudah lima tahun. Banyak hal yang terjadi belakangan ini. Tapi, semuanya hampir sama.

Kami selalu dikejar penjahat.

Ibu mengatakan padaku, "Nak, maafkan ibu. Kita harus hidup dengan berpindah-pindah tempat. Banyak penjahat yang mengincar kita. Apalagi, quirkmu sudah bangkit dan menjadi incaran mereka."

Quirk. Ya, dunia ini penuh dengan manusia yang memiliki quirk. Hampir 80% dari total manusia yang hidup di muka bumi ini memiliki quirk.

Apa itu Quirk? Quirk adalah suatu kekuatan atau bakat yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya Quirk ini akan bangkit di usia 4 tahun.

Dan itu juga berlaku padaku. Satu tahun yang lalu, quirkku bangkit dan mengejutkan ibu.

Normalnya, seseorang akan memiliki satu quirk. Paling banyak itu dua. Dan mengontrol quirk juga sulit. Harus melewati berbagai latihan khusus yang diadakan oleh pihak tertentu. Setidaknya, itu yang dikatakan oleh ibu.

Tapi, kasusku berbeda. Quirkku ini sama dengan kekuatan yang aku miliki di kehidupan pertamaku. Yaitu, elemen. Singkatnya, aku memiliki quirk yang dapat mengontrol elemen sesuka hatiku. Total ada sembilan elemen yang bisa kukontrol yaitu cahaya, kegelapan, halilintar, api, es, air, angin, tanah dan tumbuhan.

My Second Life | Anime WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang