woii cokk, nii book udh hampir 2 bulan yaa? yang baca udh hampir 10k jirr, vote udh 1k lebih askajdgaaksk, makasii ya cokk
Hari ini nevan berusaha untuk tetap berangkat kerja, jelas ia masih kepikiran soal cincin yang hilang "apa gua ngaku aja ya, bodo lah di pecat juga gua siap" gumam nevan
Sesampainya di kantor ia langsung bergegas ke meja kerja nya, hari ini ia sudah bukan sekretaris jaegar "semoga pak jaegar ga ngeliat gua hari ini"
Nevan berjalan menuju cafe/dapur kantor untuk membuat kopi, saat ia berjalan tak sengaja menabrak seseorang "aduh" ucap nevan
"eh sorry sorry, lu gapapa kan?"
Nevan tersenyum "gapapa kok, sorry juga ya"
Saat nevan melangkah kan kakinya, orang tersebut menarik ujung baju nevan "eh bentar"
Nevan berbalik badan "iya, kenapa?"
"lu tau ruangan jaegar ga? si ceo" ucap seseorang tersebut
Nevan mengangguk "oh tau, naik aja lagi nanti ke kiri ada kok tulisan di pintu nya, kalo itu ruangan pak jaegar" jelas nevan
"oke, btw nama lu siapa kalo boleh tau"
"gua nevan, bebas manggil nya apa aja" nevan tersenyum
"oke, gua mahes"
"oh oke, kalo gitu gua tinggal dulu ya" ucap nevan beranjak pergi dari hadapan mahes
Mahes mengangguk sambil tersenyum, ia berjalan menuju ruangan yang di beritahu oleh nevan sebelumnya. saat naik ke atas dan ke kiri ternyata benar ada pintu yang bertuliskan nama jaegar "oh itu"
Mahes tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk "paket om" membuat jaegar kaget bahkan hendak melempar sesuatu
"weits weits selaww pak" ucap mahes mengangkat kedua tangannya
"biasakan ketuk pintu" ucap jaegar menaruh kembali barang yang ia pegang
Mahes duduk di hadapan jaegar "ya maap pak ceo, lu hari ini full sibuk kaga?" tanya mahes
Jaegar mencoba mengingat jadwal nya hari ini "kenapa? mau ngajak kemana lagi lu"
"bl sabii kali gar, dah lama gua kaga bl" ajak mahes pada jaegar
Jaegar mengangguk santai "boleh, ntar deh semoga urusan gua cepet beres"
"urusan apaan dah, eh gua denger dari nyokap lu. lu di suruh cari pasangan ya? lu kencan buta?" mahes menahan tawanya
"kaga, itu di suruh cari dalam waktu 3 bulan doang" alasan jaegar karena jika mahes tau pasti bakalan di olok habis-habis an
"ngaku lu, haha kencan buta anj"
"diem bngst"
"ngakak gua anj haha" tawa puas mahes
"eh gar, gua tadi ketemu namanya nevan, karyawan lu?" tanya mahes tiba-tiba ingat dengan nevan
Jaegar menatap mahes dengan wajah datar "iya, ada masalah lu sama dia?" tanya jaegar
"kaga anjir, tadi gua ga sengaja ketabrak doang"
Saat membahas nevan, jaegar langsung ingat akan sesuatu hal "bentar" jaegar mengambil telepon kantor di samping nya "nevan ada? ke ruangan saya 10 menit lagi" ucap jaegar di telepon kantor
Di sisi lain nevan sedang santai minum kopi, setelah mendengar suara tersebut di telepon ia langsung menyemburkan kopi nya "anjir anjir, argh ya ampun pasrah dah gua" ucap nevan
••
Nevan berjalan pelan menuju ruangan jaegar, ia sudah siap dengan resiko nya "huh, apa gua lompat aja yaa" gumam nevan mengelus dada nya
Ia mengetuk pintu "permisi pak" ucap nevan membuka pelan pintu ruangan jaegar
Terlihat jaegar yang sedang duduk dengan wajah datar nya, jaegar memberikan isyarat agar nevan duduk di depannya "maaf pak, ada perlu sesuatu?" tanya nevan
Jaegar menegakkan badannya "kamu ada liat cincin yang saya beli kemaren? di mobil apa sama kamu?" tanya jaegar
Nevan menarik napasnya "sama saya pak, karena takut di ambil orang kalo di mobil" mau tak mau nevan jujur karena kalo ia bilang di mobil ntar di cek jaegar di mobil haha
Jaegar mengangguk "bawa cincin nya sekarang?" tanya jaegar menadahkan tangannya
Nevan menatap jaegar "maap pak, saya lupa membawanya"
"nanti malam saya ambil ke tempat kamu, yaudah itu saja" ucap jaegar yang langsung pergi keluar ruangannya
Nevan berdiri dan ikut keluar ruangan, saat melihat jaegar sudah jauh darinya "anjirrr guaa harus gimanaaaaaa, aarghh" nevan bersandar di dinding kantor
Hari ini pikirannya sangat bingung, ia tak tau harus bersikap apa nanti malam.
••• skip malam ajalah biar cepat
Rasa gelisah membuat nevan tak berhenti bergerak, bahkan elio ikut merasakan kegelisahan nevan "gua udah siap di pecat, tapi gua tetap harus ganti kann? dapat duit dimanaa guaa? ga mungkin minta nyokap bokap guaa" keluh nevan
Sebelumnya nevan sudah memberitahu jaegar alamat apart nya, tak menunggu waktu lama terlihat mobil jaegar sudah sampai di apart nevan, nevan mempersiapkan dirinya untuk menghampiri jaegar "pliss el, kali ini bantu gua untuk tetap hidup" ucap nevan
Elio menepuk bahu nevan "semoga nev"
Nevan berjalan ke bawah untuk menghampiri jaegar yang sudah menunggu nya, saat sampai jaegar keluar mobil sambil menadahkan tangannya "mana?" tanya jaegar
Nevan langsung menundukkan badannya "saya minta maaf sebesarnya kepada pak jaegar, saya berjanji akan mengganti nya pak, tapi saya minta tolong kasih waktu untuk mengganti nya pak, saya tidak ada niatan untuk mencurinya pak, itu murni karena kelalaian saya pribadi, saya sangat meminta maaf, saya menerima semua resiko nya dan saya juga siap apapun gantinya pak" ucap nevan tanpa melihat jaegar
Jaegar menyandarkan badannya di mobil, ia melipat kedua tangannya "jadi cincin nya hilang?" tanya jaegar tanpa ekspresi
Nevan masih belum mengangkat badannya, ia terus menunduk "iya pak, saya sangat meminta maaf pak"
"kamu tau kan harga nya berapa?" tanya jaegar
Nevan mengangguk "tau pak, saya akan menerima apapun resikonya pak, dan siap tanggung semuanya" ucap nevan dengan rasa takutnya
Jaegar masuk ke dalam mobilnya "besok ikut saya" ucap jaegar langsung meninggalkan nevan
Nevan masih menundukkan badannya "baik pa-k" ia melihay jaegar meninggalkannya
Nevan menghembuskan nafasnya dengan cepat, ia juga mengelus dada nya dan sedikit menangis "harus ikut besok? apalagi ya ampun, fix gua ga akan hidup tenang" gumam nevan berjalan lemas ke dalam
💨💨
ga ada kata2 kali ini soalnya ketua lagi patah hati, ketua habis di selingkuhin lagiiii bdjngn + crush ketua ga peka2. cukup sekian terima kontl😤