"gimana perjanjian nya? sudah dapat apa belum? mom udah siap ni kalo emang menyerah" ucap mom
Jaegar mengangguk pelan "sebatas punya pasangan doang kan mom? tanpa syarat apapun kan?" tanya jaegar untuk memastikan
Mom tersenyum sambil mengangguk "ya tadinya begitu, tapi mom kepikiran satu syarat secara tiba - tiba" ucap mom melirik ke arah dad yang ikut tersenyum
"apa tuh"
"Harus menghadirkan penerus serta pewaris tetap untuk perusahaan dan bisnis mom dad ke depannya, gimana?" ucap mom tersenyum menatap jaegar
"lah, kan pewarisnya jaegar kenapa harus cari lagi? anak mom dad kan cuman jaegar" jawab jaegar sambil mengkerutkan keningnya tipis
"iya kamu pewaris sementara, mom sama dad cari pewaris tetap nya" mom
"ya jadiin aku pewaris tetapnya, kan ga susah mom"
Mom menggelengkan kepalanya " ga ga, mom sama dad udah punya keputusan yang gabisa di ubah, terserah kamu mau gimana kalo menolak berarti semua saham perusahaan dan asetnya kami jual" ucap mom langsung melipat kedua tangannya di dada dan enggan menatap jaegar
Dad yang melihat raut wajah mom yang berubah langsung menatap ke arah jaegar "sekarang keputusan di tangan kamu" ucap dad dengan santai
Jaegar yang mendengar ucapan mom dan dad nya langsung memegang kepalanya dan bersandar di sofa sambil menarik nafasnya "ayo balik dad" ucap mom tiba - tiba ingin pergi meninggalkan jaegar
Jaegar langsung berdiri "oke, aku terima"
Mom kembali menatap jaegar "terima apa? terima nikahnya doang?"
"Semuanya, penerus, keturunan apalah itu pokoknya" ucap jaegar
Mom langsung memeluk jaegar dengan senang "oke, calonnya sudah ada kan? apa belum?" tanya mom menangkup kedua pipi jaegar, jaegar mengangguk "ada" mom tersenyum mengecup kedua pipi anak lelaki nya tersebut, setelah perbincangan di rumah jaegar mom dad langsung pulang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.