CHAPTER 4

7K 446 21
                                    

Dukung Author Dengan Cara Folow Akun: Ladys_Money

Jangan lupa Vote dan Komennya♡ Jangan jadi pembaca gelap:v

Kalo ada typo, kasih tau ya!

***

Glup! Galla menelan ludahnya, ia menangis, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan. Tangannya menyetuh lengan berurat Zalvaro. "Zal-zalvaro ... Ja-jangan marah, jangan tinggalin aku." Ucapnya disela-sela tangisnya.

Galla sangat takut saat ini, karna Zalvaro diam saja tanpa ekspresi terus menatapnya dengan mata gelapnya itu.

Galla tau saat ini Zalvaro sedang marah. Bukan hanya ia takut Zalvaro akan memukulnya, Galla juga takut dibuat seperti para preman yang mengganggunya tadi.

Dan yang paling ditakutkan Galla adalah Zalvaro meninggalkannya.

'Jika ... Jika Zalvaro meninggalkannya bagaimana ia bisa hidup? Maka ...---'

"Lo gak bisa hidup tanpa gue, iyakan? Galla." Ucapnya dengan suara berat yang dalam.

Galla langsung menganggukan kepalanya berapa kali. "Iya-iya aku gak bisa hidup tanpa kamu. Jadi jangan tinggalin aku, ya? Aku janji bakal patuh sama kamu." Ucapnya.

Zalvaro tersenyum miring. "Itukan ucapan lo waktu itu di ... ruang bawah tanah." Ejeknya.

DEG! Mendengar 'Ruang bawah tanah' mengingatkan-nya pada waktu buruk itu. Leher Galla merasa tercekik tidak bisa bernafas dengan benar ketika ia mengingatnya.

"Hah ... ha ..." Galla sesak nafas, ia tidak bisa bernafas dengan benar tubuhnya gemetar kuat sambil menangis.

Zalvaro tertegun. "Lo ... kenapa?" Ucapnya. Zalvaro mendudukannya dan memindahkan Galla ke pangkuannya.

Jari besarnya bergerak memaksa ingin menorobos masuk kedalam mulut Galla. "Buka mulut lo. Nafas lewat mulut." Ucapnya.

Galla membuka mulutnya. Jari besar Zalvaro masuk kedalam mulutnya. Setelah masuk, jari Zalvaro keluar dari mulutnya membiarkan Galla mengatur nafasnya.

"Hahh ... hah ... ja-jangann bawa aku ... ke ruang bawah tanah ... jangan tinggalin ak-aku----"

"Lo atur nafas dulu, jangan ngomong."

"J-jangan tinggalin ak----"

Cup! Zalvaro mengecup singkat bibir merah milik Galla. "Gue gak bakal tinggalin lo, selama lo patuh." Ucapnya.

Galla berhasil bernafas dengan baik lagi setelah ia mengatur nafasnya. Ia memeluk Zalvaro, dan menenggelamkan wajahnya di dada Zalvaro. Galla menenangkan dirinya.

Zalvaro terdiam sambil memainkan rambut lembut Galla yang berada di pelukannya.

"Reaksi tadi ... jadi Galla trauma tentang apa yang terjadi di ruang bawah tanah itu." Batinnya. Seketika rahangnya mengeras, bisa dilihat urat lehernya yang menonjol.

"Sialan. Apa aja yang mereka lakuin sampe lo trauma, Galla." Batinnya. Zalvaro saat ini sedang menahan amarahnya.

~~~

Dokter yang dipanggil Zalvaro akhirnya datang ke rumah Galla dengan penampilannya yang acak-acakan.

Zalvaro dengan datar, menatap Dokter itu tajam. "Kerja yang bener. Lo kelamaan bangsat!" Umpatnya, ingin memukul sang Dokter tapi jika Dokter itu dipukul siapa lagi yang bisa memeriksa keadaan Galla.

"Tu-Tuan Muda, maafkan saya terlambat karna saya terjebak macet diperjalanan kesini." Ucap Dokter itu sambil membungkuk, ia sudah biasa diperlakukan buruk oleh Tuan Mudanya.

Pembuliku Adalah Pacarku [Dys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang