CHAPTER 38(+)

5.4K 204 33
                                    

DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLOW AKUN LADYS_MONEY

TYPO? TANDAIN!.

***

Davenra menempelkan sebuah foto seseorang di tembok tepat di samping foto Lyora.

Ini adalah foto Angkasa.

"Semakin lama, musuh yang harus disingkirin jadi nambah." Davenra berguman menatap tajam ketiga foto ini.

Zalvaro, Lyora, Angkasa.

Lalu Davenra berjalan melanglah melangkah ke ujung sana.

Cup!

"Galla, lo terlalu manis sampai banyak semut-semut yang deketin." Davenra mencium bibir yang terlihat menggoda pada Galla.

Bukan Galla, lebih tepatnya adalah----Patung Galla.

Davenra membeli patung yang sangat mirip dengan manusia, apa lagi patungnya bukan dari tanah atau beling, tapi karet.

Davenra membeli patungnya dan meminta sang penjual untuk membuatkan-nya patung dengan bentuk Galla.

Setelah patungya jadi, itu benar-benar sangat mirip dengan Galla, bahkan warna kulitnya sangat pas.

Davenra menggendong patung Galla dan menidurkanya dikasur. "Ini udah malem, jadi harus tidur gak boleh bergadang." Ucapnya mengelus kepala patung Galla.

Memang, Davenra memperlakukan patung ini seperti manusia, bahkan Davenra juga memandikan patungnya.

Davenra ikut berbaring disampingnya dan membawa patung Galla kepelukan-nya.

"Mimpi indah, Galla." Cup! Davenra mencium kening patung itu dan memejamkan matanya untuk tidur, tapi------

Drtttt! Drttt!

Hpnya berdering. Davenra meraih hpnya dan melihat siapa yang berani menganggunya dimalam hari ini----

"Oh?" Davenra mengeryit ketika melihat pesan itu.

~~~

"Lyora, lo mau kemana?" Tanyanya saat melihat Lyora bersiap-siap akan pergi.

"Si bos, nyuruh gue dateng kepertemuan itu." Balas Lyora memakai sarung tangan hitamnya.

"Pertemuan?"

"Ya, pertemuan para tokoh penting di rencana." Setelah memakai sarung tangannya, Lyora mengambil masker hitam juga untuk menutupi hidung sampai ke mulut.

"Kalo itu gue juga tau! Yang gue tanya kenapa pertemuan itu diadakan lagi? Bukannya rencana kita belum sempurna?"

Orang ini tau tentang 'Pertemuan' itu hanya saja, ia gelisah akan terjadi sesuatu dipertemuan itu.

"Lo pikir gue tau apa yang ada di otak bos? Gak, dia susah ditebak." Balas Lyora memakai sepatu bot hitam.

"Tapi lo gakpapa?"

"Apanya?" Masih mengikat tali sepatunya.

"Disana juga bakal ada 'dia' kan? 'Dia' sekarang lagi ngincer lo, apa lagi kalo 'Dia' liat lo dipertemuan itu---"

"Lo terlalu mikirin hal yang gak penting." Lyora meraih tasnya, berjalan ke pintu, tapi ia berhenti lalu berkata----

"Ada bos, Davenra gak bakal berani ngincer gue selama ada bos." Lanjutnya pergi dari sana.

'Dia' adalah Davenra.

~~~

Membalaskan dendam Luna kepada Anton atau memilih Galla ...?

Pembuliku Adalah Pacarku [Dys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang