CHAPTER 39

2.5K 156 32
                                    

Aku lupa Ama alurnya, Karna catatan alurnya ilang, sedih banget🤧 jadi males buat lanjut, Karna gak tau mau lanjuf begimana lagi. Pas aku baca ulang, aku mencoba inget-inget lagi alurnya, jadi mohon maaf jika tidak NYAMBUNG.

***

Menatap kotak merah polos berukuran sedang di tangannya, Galla sangat gugup sekarang.

"Gimana kalo Zalvaro gak suka, ya?" Bisik Galla di dalam hatinya, cemas.

Yang Neira tahu ulang tahun Zalvaro itu tanggal 9, tapi aslinya bukan di tanggal itu. Masih ingat Neira? Mantan tunangan Zalvaro dulu.

Zalvaro tidak mengungkapkan tahun asli kelahirannya pada publik, jadi yang Neira tahu itu tanggal 9.

Padahal aslinya tanggal 31, sama seperti Galla, karna dulu Zalvaro pernah memberitahunya.

FLASHBACK ON.

"Jilat sepatu gue sampe bersih."

Perintah Zalvaro tidak mau dibantah, tangannya menarik kuat rambut Galla hingga wajah Galla tepat di kaki Zalvaro.

Galla tidak sengaja menumpahkan minuman pada Zalvaro hingga membuat pakaiannya bernoda, dan itu membuat Zalvaro marah.

Ini di masa saat Zalvaro masih sangat jahat pada Galla.

Cengkraman Zalvaro di rambutnya bukan main, apa lagi Zalvaro kuat. Galla meringis kesakitan saat tangan Zalvaro menekan wajahnya di sepatu mahal milik dia.

Rasanya sakit sampai jari-jari ramping yang mulus milik Galla gemetar, tapi Galla tahu, Zalvaro tidak akan berhenti sampai ia melakukan perintahnya itu.

Galla menggigit bibirnya dipenuhi perasaan jijik, sedih, tidak berdaya, semuanya campur aduk, tapi Galla memaksakan dirinya dengan menjulurkan lidahnya pada sepatu Zalvaro, menuruti perintah Zalvaro.

Zalvaro terkekeh puas melihat itu.

"Tanggal lahir Lo 31, sama kayak gue. Itu artinya emang Lo ditakdirin jadi babu gue."

FLASHBACK OFF.

Dan sekarang tanggal 31, ini hari ulang tahun Zalvaro.

Galla semakin cemas setiap detiknya sambil menatap kotak merah ditangannya, kado untuk Zalvaro.

Isi kado itu adalah sepatu, Galla membeli sepatu ini untuk dihadiahkan pada Zalvaro, tentunya menggunakan uang Galla sendiri.

"Tapi Zalvaro punya banyak sepatu bagus-bagus...." Guman Galla, semakin gugup melihat kadonya.

Zalvaro memiliki banyak barang mewah mahal.

Dan sepatu yang Galla beli untuk dihadiahkan itu dari uangnya sendiri, hasil kerja kerasnya sewaktu ia bekerja, sepatu ini tidak mahal dan hanya sederhana.

Dipikirkan, lagi, lagi, malah membuat Galla semakin tidak percaya diri ingin memberikan kado ini, Galla jadi mual karna terlalu banyak pikiran.

Galla berlari pergi ke toilet untuk muntah Karna mual, namun di jalan bertemu Alex, tidak sengaja menabrak Alex dan kotak kado untuk Zalvaro jatuh ke lantai, buru-buru Galla mengucapkan 'maaf'.

"Lo gakpapa?" Ucap Alex.

"Aku gakpapa. Maaf ya, gak sengaja, aku buru-buru." Ucap Galla.

Alex mengangguk dan melirik ke bawah, di lantai, barang milik Alex dan Galla tergetak di lantai yang tidak sengaja jatuh.

Sungguh kebetulan sekali barang Alex juga sebuah kotak kado merah polos ukuran sedang seperti Galla.

Galla mengambil asal kotak kado merah polos berukuran sedang, Galla percaya ini pasti miliknya, dengan isi sepatu untuk Zalvaro. Setelah mengambilnya, Galla pamit pada Alex dan pergi, buru-buru ke toilet, Karna rasa mualnya tidak dapat ditahan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pembuliku Adalah Pacarku [Dys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang