Seokjin datang sendiri di farewell party projek keliling dunianya, karena bersamaan dengan itu Taehyung harus datang ke premiere film sahabatnya yang lain. Park Bogum. Keduanya sudah kembali ke Tokyo dan kedua acara di helat kota yang sama.
Taehyung berjanji akan menjemputnya setelah acara selesai, namun sayangnya Taehyung tidak datang juga. Kesadaran Seokjin di ambang batas karena dia cukup banyak minum di pesta tadi. Semua merayakan kesuksesan mereka, dan Seokjin masuk ke eforia pesta memenuhi keinginan tamu yang hadir.
Dia turun dari mobil managernya yang mengurus segala urusannya selama projek mereka. Si manager membantu Seokjin sampai ke lobi hotel yang ditinggalinya bersama Taehyung. Seseorang sudah menunggu mereka di dekat lift.
Manager mereka meninggal keduanya setelah sebelumnya membungkuk dengan sopan.
"Kata lu, gue di jemput," Seokjin dengan sempoyongan mendekati orang itu.
Taehyung selalu menepati janjinya, malam ini pengecualian. Taehyung justru sudah pulang duluan ke hotel.
"Naik,"
Seokjin yang cemberut mengernyit, di sajikan punggung selebar samudra di depannya.
"Kelamaan kalau lu jalan," katanya,
Seokjin nyengir, dia langsung menjatuhkan tubuhnya dan memeluk leher untuk pegangannya.
Rasanya nyaman sekali, di luar dingin dan kakinya membeku selama di perjalanan. Ditambah, dia juga lelah sekali.
Mereka berdua masuk lift yang terbuka yang akan membawa mereka naik ke kamar. Seokjin merindukan kamar tidurnya.
"Sedih banget lu ngga ada, orang-orang nanyain tau. Tapi gue seneng karena semua orang baik sama gue, tau engga, kayaknya moment hari ini itu moment terbaik di hidup gue," Seokjin mulai mengoceh saat lift perlahan naik ke kamar mereka. Kepalanya pusing dan penglihatannya mengabur, namun mulutnya terus mengomel.
"Gue yang awalnya takut sendirian, takut gagal dan ngga bisa muasin semua orang, akhirnya satu impian ini bisa gue wujudin,"
Seokjin mengeratkan pegangannya. Dia ingin dunianya berhenti di malam ini, tidak ingin berbalik dan tidak perlu takut menghadapi masa depan.
"Mau gini aja bisa ngga sih," gumamnya.
Matanya mulai mengantuk,
"Jangan tidur dulu," punggung yang dipeluknya berguncang.
"Boleh ngga sih ngga pulang," Seokjin kembali merespon, sebal karena dia ingin segera masuk ke alam mimpi.
"Mau sampe kapan melarikan diri?"
Seokjin menghela nafasnya mendengar ucapan itu.
"Mau lari yang jaaauuuhhh biar ngga sedih,"
"Ngga ada yang perlu di sedihin, lu deserved bahagia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamster Vs Kangoro (Special Chapter)
Short StoryBuku ke dua dari Hamster VS Kangaro (The Series) Bisa oneshoot atau lebih, juga bisa request soal ide ceritanya. Author tampung kok kalo sesuai 🤗 Chapter tambahan buat kalian kalo lagi kangen ya.... Hehehe... Aku bisa update tiap hari atau kalo sem...