JUST FRIEND'S [Completed]

JF CHAPTER 2

"AKU MEMULAI BAGIAN KU DISINI."

—————————————————

Freen Pov

Halo... Perkenalan aku Freen kavindra sarocha. Banyak yang memanggil ku dengan sebutan kav atau vin tidak ada yang pernah memanggil ku dengan sebutan freen.

Bahkan teman kampus ku pun memanggil ku kav atau vin.

Tapi hanya satu yang memanggil ku dengan sebutan P'freen. Dia adalah gadis manis nan menggemaskan sahabat kecilku, bahkan adik perempuan pertama ku. Walaupun aku anak tunggal.

Dia adalah Becky Kayden Armstrong. Nama yang sangat elegan dan cocok untuk wajahnya yang bule.

Mungkin kalian sudah mengenal nya di chapter sebelumnya tapi aku akan menjelaskan lagi sedikit tentangnya menurut perspektif ku.

Dia gadis yang berbakat mungkin tahun besok dia akan satu universitas dengan ku, karena sekarang umurnya sudah 18 tahun, aku tidak tau apakah aku masih bisa menemani nya esok.

Tapi semua tergantung dengan yang diatas. Aku selalu berdoa agar aku selalu bisa menemani nya hingga ia sukses bahkan hingga ia menemukan pasangan nya.

Dia merupakan murid terpopuler saat aku masih satu SMA dengan nya, ia merupakan murid emas disekolah kami dulu, bahkan tak jarang banyak yang menyatakan perasaan kepadanya, baik laki-laki maupun perempuan.

Lucunya ia selalu mengadu kepada ku tentang ini, disaat ia mengadu kepada ku entah mengapa aku merasakan rasa sakit dihati ku.

Aku selalu berfikir tidak mungkin jika aku cemburu dengan nya, ia hanya sahabat ku sekaligus adikku.

Menurut kalian apakah hubungan antara sesama jenis itu tak apa?

Aku selalu mengesampingkan perasaan ku agar tidak terjebak dalam perasaan menyukai, karena aku tidak ingin menghancurkan pertemanan kami.

Tapi aku tau jika suatu saat aku menyukai nya belum tentu ia menyukai ku. Bagaimana jika ia normal? , atau lebih parah lagi jika ia sangat tidak menyukai kaum LGBT.

Kalian berjanji kepada ku untuk mengingat perkataan ini.

"Ingat jika suatu saat aku terjatuh kedalam perasaan menyukai nya aku mohon hilangkan perasaan itu sesegera mungkin."

Ingatkan aku, karena aku ini orangnya gampang lupa.

Oh ya menurut kalian apakah aku ini keren, banyak yang mengatakan aku tampan padahal aku ingin sekali dipuji cantik.

Tapi tak apa aku sudah mulai terbiasa jika dipanggil tampan.

Aku mempunyai teman yang bernama nam ia selalu mengingatkan ku untuk tidak terlalu sering bersama Becky, karena ia tidak ingin aku terjebak dalam perasaan menyukai.

Bahkan nam selalu berkata jika tatapan Becky kepada ku sangat berbeda, seperti bukan tatapan seorang adik kakak.

Tapi sayangnya aku tidak pernah percaya perkataan nya.

Mungkin aku ingin menjelaskan sedikit lagi tentang Becky.

Dia gadis yang mungil bahkan aku harus sedikit menunduk jika ingin melihat wajah nya, satu kata yang selalu terfikir kan oleh ku saat melihat wajahnya.

"Sempurna".

Dia adalah definisi sempurna yang sesungguhnya.

Aku selalu membayangkan betapa beruntungnya orang yang bisa mendapatkan cinta seorang Becky Kayden Armstrong.

Jika aku orang itu aku akan sangat bersyukur pada Tuhan.

Tapi sayang aku sangat sangat tidak ingin menghancurkan persahabatan kami. Bagi ku persahabatan kami adalah sebuah anugerah yang harus dijaga.

Aku berjanji untuk tidak pernah menghancurkan persahabatan ku dengan nya. Walaupun aku harus mengorbankan perasaan ku.

Tapi apakah menurut kalian jika menyukai sahabat sendiri itu adalah tindakan yang wajar?

Menurut ku itu wajar tapi jika suatu saat hubungan itu berakhir apakah ada perpisahan setelahnya.

Aku tidak bisa membayangkan jika itu terjadi diantara aku dan Becky.

Jika kalian bertanya tentang orang tua kami, mereka bahkan selalu menjodoh jodohkan aku dengan Becky.

Tapi aku selalu menyangkal dan berkata.

"Itu tidak mungkin kami hanya seorang sahabat sekaligus adik kakak".

Tapi aku tidak tau kenapa setiap aku berkata seperti itu Becky langsung mendiami ku, aku merasa bahwa Becky selalu sensitif dengan kalimat itu.

Nam bilang jika bisa saja Becky cemburu atau tidak suka dengan kalimat itu. Tapi aku tidak pernah ambil serius dengan itu.

Aku hanya tidak ingin menaruh harapan dan ekspektasi yang terlalu tinggi.

Tapi jika suatu saat Tuhan mengubah takdir ku dan membuat ku dan Becky terikat dalam sebuah hubungan aku hanya ingin yang terbaik untuk kami.

Tapi jika tuhan tidak memberikan takdir baik itu, aku siap jika harus memendam perasaan ku terhadap nya.

Bantu aku untuk meyakinkan perasaan ku kali ini.

Aku tidak ingin lagi gegabah dalam sebuah hubungan.

Freen Pov end.

TBC...

"AKU BELAJAR DARI YANG SEBELUM UNTUK TIDAK TERLALU GEGABAH DALAM SEBUAH HUBUNGAN."

Yang chapter ini adalah chapter perspektif freen, gimana penasaran gak nih sama kelanjutan cerita mereka.

Ingat kata freen untuk tidak menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi.

Karena cerita ini pasti ada plot twist nya.

Vote dan komen jika ada usulan tentang chapter kali ini...