JF CHAPTER 7

403 55 3
                                    

"Apa yang perlu kulakukan untuk menghapus perasaanku padamu Becky?"

🔻🔺🔻

Becky Pov

Aku tidak tau mengapa P'freen menyuruh ku untuk menemuinya di taman komplek kami. Dia hanya bilang ingin membicarakan sesuatu.

Aku memberikan kabar padanya Bahwa aku sudah dalam perjalanan dan ia bilang jika ia sudah berada disana.

Aku bergegas berjalan menuju ke taman komplek kami, ketika aku sampai aku melihat ia sedang duduk dengan memainkan ponselnya aku pun sedikit berteriak dan melambaikan tanganku.

"Phiiii" seruku.

Ia tersenyum dan memanggil ku untuk menghampiri nya. Aku segera berlari untuk mendekatkan diri ku kearah nya.

"Kenapa phi memanggil ku kesini, biasanya phi langsung datang kerumah ku" Ujarku.

Ia tersenyum lalu mengelus kepala ku, aku merasa aneh dengan perilaku nya.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu bec" Ucapnya.

"Apa phi?" Tanya ku.

Aku melihat ia menghela nafas nya dan memejamkan mata nya sejenak.

"Papa bilang jika aku harus melanjutkan perusahaan nya yang berada di London selama 3 tahun" Ucapnya sembari menggenggam tanganku.

Ketika mendengar ucapannya seketika aku membeku, tidak mungkin aku akan ditinggal ia. 3 tahun itu lama aku tidak bisa jika harus ditinggal oleh nya.

Tanpa sadar air mata ku jatuh mengingat jika ia harus meninggalkan ku. Aku merasakan jika jarinya mengusap airmata ku, seketika tangis ku menjadi jadi.

Segera ia menarik tubuhku ke dalam dekapan nya, aku mendengar jika ia juga terisak. Kami menangis untuk melepaskan semua nya.

Hingga cukup lama kami berada dalam posisi saling berpelukan aku pun segera melepaskan pelukan ku dan menatapnya.

"Phi... Kau tidak mungkin meninggalkan ku kan? Kau tau aku tidak bisa jika tidak bersama mu" Ujarku sembari masih terisak.

Ia tersenyum lalu mengusap air mataku, dan mengecup kening ku.

"Belajarlah untuk lebih mandiri bec... Aku hanya pergi selama 3 tahun itu tidak akan lama, aku berjanji jika tugasku selesai aku akan segera pulang" Ujarnya.

"Tidak bisakah kau menolak permintaan paman phi" Ucapku.

"Aku tidak bisa bec, aku ingin menolong papa bec" Ucapnya.

Aku menggelengkan kepalaku untuk menjawab ucapan nya. Aku tidak mau berpisah dengan nya.

"Kapan kau akan berangkat phi?" Tanyaku.

"Minggu depan bec" jawabnya sembari tersenyum.

Aku mulai tidak suka dengan senyuman nya yang seolah olah ini merupakan hal sepele. Oh ayolah aku tidak mau ditinggalkan.

"Bolehkah aku mengantarkan mu kebandara phi?" Tanya ku.

Ia menganggukkan kepalanya lalu memelukku, aku tentu saja tidak menolaknya.

JUST FRIEND'S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang