JF CHAPTER 6

426 52 0
                                    

"Apakah kau tau arti semua ini?"

🔻🔺🔻

Pagi ini freen terbangun dan bergegas bersiap untuk pergi ke kampus. Dia memang tidak menjemput Becky karena Becky melarang nya untuk meninggalkan kelasnya.

15 menit berlalu akhirnya tiba di kampus nya tidak lupa dengan temannya yang langsung menghampirinya.

"Oih freen kau tidak telat kelas lagi hari ini" Ujar Heng.

"Pasti dia diancam pacar kecilnya makanya ia tidak terlambat heng" Sahut nam.

Freen yang mendengar ucapan nam pun membelalakkan matanya, pacar kecil. Apa apaan itu.

"Pacar kecil apa? Aku dan Becky tidak pernah berpacaran" Ujar freen.

Mereka berdua pun hanya tertawa mendengar ucapan freen, memang temannya ini tidak bisa diajak bercanda.

"Oh ayolah freen, sampai kapan kau akan menahan perasaan mu itu" Ucap nam.

"Itu tidak mungkin nam, aku dan dia hanya sahabat tidak lebih" Sahut freen.

Nam dan Heng pun hanya menggelengkan kepala mereka melihat sikap freen yang selalu mempertahankan hubungan persahabatan nya dan Becky.

"Suatu saat kau akan menyesali perkataan mu freen" Batin nam dan Heng.

"Baiklah ayo ke kelas, sebentar lagi dosen akan masuk" Ucap Heng dan merangkul pundak freen.

Mereka bertiga pun segera bergegas menuju kelas.

Pelajaran dimulai dengan seperti biasa, tapi yang berbeda adalah Freen. Ia terlihat banyak diam hari ini. Waktu juga sudah menunjukkan istirahat.

Tidak biasanya freen diam dikelas, biasanya ia akan menjadi siswa yang memborong jawaban jika ada pertanyaan dari dosen. Tapi hari ini ia hanya terus memandangi jendela.

Lagi dan lagi nam melihat freen dengan tatapan yang menunjukkan jika ia kasian dengan sahabat nya itu.

Nam menghampiri freen dan menepuk-nepuk pundak nya, hingga freen menoleh ke arah nam. Jika kalian bertanya ke mana Heng dia sudah berlari menuju ke kantin.

Saat pandangan nam dan freen bertemu nam menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada freen.

"Hanya kita berdua di kelas, ada sesuatu yang ingin kau sampaikan freen?" Tanya nam dengan lembut, ia sudah menganggap freen seperti adiknya sendiri.

Freen menggelengkan kepalanya dan tersenyum ke arah nam, tapi nam bisa melihat jika mata freen sudah berkaca-kaca. Dengan sigap nam menarik tubuh freen ke dekapannya.

Nam merasakan jika freen menangis tapi berusaha menahan suaranya. Setelah merasa freen sedikit tenang nam melepaskan pelukan nya dan mengusap air mata freen.

"Kenapa tiba-tiba menangis hm?" Tanya nam dengan menggenggam tangan freen.

"Aku tidak tau nam, suasana hatiku memburuk hari ini" Elak freen.

Nam tersenyum mendengar alasan freen, ia tau ini bukan karena suasana hati.

"Aku tau kau seperti ini karena sahabat kecilmu kan?" Ucap nam.

"Aku tidak tau nam, ketika aku membayangkan perpisahan diantara aku dengan Becky hatiku tidak sanggup" Ujar freen.

"Ini alasan mengapa aku selalu melarang mu untuk tidak terlalu dekat dengannya freen, karena tidak memungkinkan salah satu dari kalian menyimpan rasa."

"Jika sudah seperti ini harus bagaimana freen, kau menyadari jika kau menyukainya, tapi kau tidak tau jika Becky menyukai mu."

"Seperti ini aku tidak bisa memikirkan dampak nya freen, semua itu memiliki 2 dampak positif sama dampak negatif" Jelas nam.

Freen hanya menganggukkan kepalanya akibat ucapan nam, ia bingung sangat bingung.

"Sekarang aku tanya kau menyadari perasaan kepada Becky freen?" Tanya nam.

Freen tampak berpikir cukup lama, ia juga bingung mau bagaimana cara mendeskripsikan perasaannya.

"Aku tidak tau nam, tapi jantung ku selalu berdetak kencang saat berada di dekatnya aku juga merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di perutku" Ujar freen. Nam menganggukkan kepalanya ia mengerti maksud freen.

"Bolehkah aku bilang jika kau menyukai Becky freen."

"Kau menyukainya tapi kau tidak bisa mengungkapkan nya" Sambung nam.

Freen menggelengkan kepalanya dengan keras, ia tidak mau ada perasaan antara ia dan Becky.

"Nam itu gak mungkin, aku gak mau ada perasaan antara kami" Sahut freen dengan cepat.

"Sekarang pikirkanlah dengan baik baik freen, jika kau menyukainya belajar untuk berani mengungkapkan kepadanya, terserah apa respon nya sekarang kumpulan niatmu" Ujar nam.

Freen hanya menganggukkan kepalanya, nam pun kembali ke tempat duduknya meninggalkan freen dengan semua isi pikirannya.

Freen terpikir untuk mengambil bukunya di dalam tasnya dan menulis sesuatu.

"Sesuatu yang ku takutkan akhirnya terjadi, aku menyukainya bagaimana ini. Aku tidak mau merusak persahabatan ku dengan nya."

"Tapi boleh aku lebih memilih perasaan ku dibandingkan persahabatan kami, aku menyayangi persahabatan ku tapi juga menginginkan hubungan lebih seorang teman."

"Tapi apakah dia juga memiliki perasaan yang sama dengan ku, aku tidak yakin. Tapi semua perlakuan nya melebihi seorang teman."

"Berhenti memperlakukan ku lebih Becky, aku tidak ingin berharap lebih dari kita, tapi semua yang kau lakukan membuat ku menaruh harapan besar tentang kita."

"Satu pertanyaan yang kupikirkan setiap saat, 'apakah kita hanya seorang teman?' bolehkah aku menaruh perasaan padamu."

Setelah menulis itu freen segera memasukkan bukunya ke dalam tas lagi dan membuka buku pelajaran nya lalu sedikit membaca bukunya.

Tapi semua perkataan nam tadi tidak hilang dari pikiran freen.

"Bolehkah aku menyukaimu lebih dari seorang teman bec?" Batin freen.

TBC...

🔺🔻🔺

"Perlakuan seperti itu membuat ku menaruh sebuah harapan lebih besar tentang kita."

NOTE:  Jujur bingung pengen berapa bab untuk story kali ini, tapi target author sih sekitar 18 bab...

Byeee selamat menebak ending...

Vote dan berikan komen jika ada usulan tentang chapter kali ini

JUST FRIEND'S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang