Langit yang awalnya gelap menjadi terang, matahari yang siap untuk menyinari bumi. Burung-burung yang berterbangan kesana-kemari, Aktivitas semua orang kini kembali, ada yang pergi sekolah, berkerja, dll.
Matahari mulai masuk ke celah-celah kamar laki-laki itu, Elvano.
Elvano sedikit terusik kala matahari itu mulai masuk ke dalam kamar nya.
"Ugh" lenguhan kecil dari Elvano, anak laki-laki itu perlahan-lahan membuka matanya, melihat ke arah jam.
06.15
Anak laki-laki itu mulai beranjak dari tempat tidurnya, memasuki kamar mandi.
Sekitar 10 menit, El pun keluar dengan hanya menggunakan handuk yang ia pakai di pinggang.
tap
tap
tapSemua anggota keluarga Ganendra sudah berkumpul di meja makan, memulai hari nya dengan biasa, tanpa menunggu El.
El sudah biasa seperti itu, kebal nih bos.
Semuanya yang awalnya fokus dengan makanan nya, melihat ke arah El dengan tatapan jijik.
"Apa"
"Apa kau bilang!?" Teriakan dari sang ayah mampu menarik perhatian semua orang.
"Ayah tenang lah! dan kau, pergi dari hadapanku" valen memegang kuat tenang sang ayah, agar tidak kelepasan.
'Kampret, lu tau kampret kaga' gumam El dalam hati, mana mungkin berani mengatakan hal itu.
(~ ̄³ ̄)~
El mulai menyalakan mesin motornya, dan pergi dari kawasan mansion itu, El mulaii melawat jalan raya, banyak sekali pengendara motor dan mobil, El melihat ke arah lampu lalu lintas, merah. Menandakan semua pengendara untuk berhenti sejenak, Sayup-sayup El mendengar teriakan seorang laki-laki, El mencari ke sumber suara, tidak ada pikirnya.
Ia menepi sebentar, awal agak susah karena banyak sekali pengendara motor dan mobil, tidak terlalu banyak sih.
"Pagi-pagi di bikin merinding jir" El celingak-celinguk mencari sumber suara, banyak mata yang menatapnya heran, sedang apa dia, pikir mereka.
"tadi kayanya disini deh" El melangkah ke depan, dan ya. Dia melihat ada anak yang di pukuli.
'Anjay, di pukul cok'
( ◜‿◝ )♡
El memasuki kawasan sekolah nya, jujur saja dia takut dengan sekolah nya, banyak kenangan buruk yang ia lewati, ingin sekali ia pindah. Jika masalah uang dia ada, tapi El takut, jika di sekolah barunya ia takut mendapatkan cacian yang sama seperti sekolah' nya pada saat ini.
Anak laki-laki itu melewati koridor sekolah nya, setiap dia melangkah banyak mata yang melihatnya sambil berbisik-bisik, lalu tertawa, El llangsung menunduk takut, apa salah nya?
'Yang liatin gw kena azab lo pada!' El mengutuk mereka dalam hati, tak berani bicara langsung, jangankan bicara langsung, menatap saja sudah takut.
"Eh el, muka lo burik" ucap siswa disana dengan tawa yang cukup keras.
"EL, RAIMU ELEK TENAN" sambung siswa yang berada di samping nya.
'Sabar sabar, orang sabar di sayang Ningning aespa'
El menyemangati dirinya di dalam hati, El mempercepat langkah nya untuk menuju ke dalam kelas nya, menghiraukan kata-kata yang mungkin kurang meng-enakan untuk dimasukkan ke dalam hati.Cklek.
"Jagoan gua udah dateng bro! kerjain PR dong El, lu kan baik" ucap siswa yang bername tag reza pratama, reza Pratama atau bisa kita panggil reza, memang selalu menjahili El, tidak terlalu parah, mungkin dia hanya menyuruh el untuk mengerjakan tugas, menjadikan nya babu, mengambil uang dengan paksa.
"Lo denger gasih? banyak tai kuping nya pasti" ucap Reza, Reza melangkah ke arah El, dengan cepat menarik kerah baju El, laki-laki itu sedikit terangkat, El menghela nafas pasrah, teman-teman nya selalu menarik kerah bajunya, apa mungkin karna dia pendek? pikirnya.
"Iya za Iya, sabar nanti di kerjain ko" sahut El, El mendongak menatap Reza yang kini menatap nya dengan tajam, El yang di tatap seperti itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah samping, intinya supaya tidak bertatapan dengan Reza!
KRING
KRING!Bunyi yang selalu di nanti-nantikan oleh semua siswa dan siswi, apa lagi jika bukan bunyi bell istirahat.
"Woi El, thanks ya bro, berkat lo gw dapet 80, lumayan lah" Reza menunjuk nilai nya kepada El, El yang melihat itu hanya tersenyum terpaksa, tidak adil! Reza dapat 80, sedangkan dirinya? ia hanya mendapatkan 75.
"ya, sama-sama" Ucap El, laki-laki itu tersenyum manis ke arah Reza, Reza yang melihat itu langsung bergidik geli, dan menampar pelan kepala El dengan tawa.
Cihuy😁😁😁
Makasi yang udah baca, tolong kalo ada yang typo bantu yaaa, makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The wound I treated.
Short StoryDi tengah-tengah kesibukan manusia, ada anak laki-laki yang termenung di atas gedung. Ia berniat ingin menghentikan kisah hidup nya, namun ia masih diberi kesempatan untuk hidup. Ia tak mau menyia-nyiakan nya, jadilah niatan awalnya untuk bun*h diri...