✧⁠13✧⁠

444 27 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga, semuanya sudah bersiap untuk pulang ke rumah nya masing-masing, kali ini El pilang lebih cepat, mungkin ia pulang jam dua pas.

Suasana di kota tampak ramai, El hanya mengemudikan motornya dengan santai.

Di samping motornya, ternyata ada pengendara motor yang melihat ke arahnya, ia tak tau siapa dia. Pakaian nya serba hitam, dari Hoodie, sepatu, helm, dan tasnya, 'kalo malem, apa ga dikira ilang tuh anak' pikir El, tapi ia tetap fokus ke arah depan.

El membelokkan motornya, tapi pemuda itu masih mengikuti nya ia hanya acuh, mungkin saja searah.

El sudah dekat dengan mansion nya, tapi pemuda itu masih mengikuti nya, El dia buat takut oleh nya, ia melajukan motornya, pemuda itu juga melajukan motornya. El sudah keringat dingin, tubuh nya gemetar.

El menghentikan motornya, dan membuka helm full face nya, dan ia melihat siapa pemuda itu, pemuda itu pun membuka helm nya, setelah itu...

"Lah? Gion?" panggil El.

"Iya gw Gion, ya sorry, gw di suruh Alva" jawab Gion sambil menggaruk tengkuknya.

"Gw kira penculik, yaudah Gion duluan" El mempersilahkan Gion untuk mendahului nya, Gion terkekeh lalu berujar, "ga, lo duluan aja, gw di tugas buat jaga lo dari belakang".

"Oh? oke" El memakai helm nya, lalu menyalakan motornya, dann pergi, Gion mengikuti El dari belakang.

Flashback

Gion berada di parkiran sekolah nya, ia mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang, namun ternyata ada yang menelepon nya.

Drrettt..
Drrettt.

Gion mengernyit heran, Alva? Alva menelpon nya?

"Halo Al"

[Anu Gi, lo awasinn si El ya, ikutin dari belakang, jangan sampe kabur]

"Lah? gw beda sekolah cuy"

[Yaudah sih nungguin dia, goblok]

"Si anyi-"

tuttt..

Gion menatap sinis ponselnya, lalu mendekat ke arah motor untuk pergi ke sekolah Alva, untuk apa? untuk mengawasi El sesuai dengan perintah Alva.

Flashback end.

Gion dan El sudah di depan gerbang, Gion berpamitan kepada El, El mengangguk lalu masuk ke sekitaran Mansion, El memarkirkan motornya di garasi, lalu pergi untuk menemui Hendra.

"OM HENDDRAAA" teriak El mencari keberadaan Hendra, El mendudukan dirinya ke ayunan, lelah mencari Hendra, ia pun beristirahat, ayunan itu memang dekat dengan kamar nya, jika ia malas atau tidak tahu harus apa, ia pasti akan melihat ke bawah, melihat ayunan itu, atau mungkin yang lain, seperti kolam ikan? ya, ada kolam ikan di sana. Sesekali ia pernah melihat dari balkon kamarnya, melihat ayunan itu yang bergerak dengan sendirinya, seremm 💀

El melihat ke arah balkon kamarnya, sepertinya ia ada ide, daripada harus bertemu dengan Mario, ia lebih memilih untuk pergi ke kamarnya lewat bawah, maksudku.. Memanjat tembok👉🏻👈🏻

"Ih ga deh, jatuh dikit udah beda cerita" lirih El.

El masuk lewat pintu belakang, alasannya? ia tak mau adu mulut dengan Mario.

Akhir-akhir ini, Mario selalu mencari-cari kesalahan El, membuat El kesal dengan ayah nya itu, jika Mario mendengar nafas El yang panjang, ia akan lngusng memarahinya.

The wound I treated.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang