✧⁠10✧ jalan jalan🤷🏻‍♀️

385 32 0
                                    

"i-iyaa, salam kenal Gion! aku elva-" ucapan El terhenti karena melihat kedatangan dua orang, el merasa tak nyaman, keringat dingin, dan gugup.

"Eh, Alva! sini, eh ada bang Michael juga, halo bang" sapa Gion, jujur saat ini, tubuh El sudah banjir keringat.

"El, kaka lo tuh" Gion menyenggol lengan El, El mengangguk kecil.

"Pulang, ngapain lo kesini? lo mau di marhain ayah?" tanya Michael mendapat gelengan dari El.

"Yaudah pulang, bang ano(keano) nunggu tuh" Michael berjalan mendekati Alva, lalu membisikkan sesuatu, setelah itu Alva memegang paham.

"pulang" sarkas Alva, Alva berjalan dengan bersedekap dada, lalu melirik El yang masih di depan Reza, sepertinya El sedang berbicara dengan Reza.

Alva melirik Reza tak suka, lalu lanjut berjalan.

"Yaudah deh, nanti ketemu lagi Rez, hati-hati jangan ngebut bawa motornya" El melambaikan tangan ke arah Reza, Reza hanya menatap El dengan tersenyum.

📍 mansion.

El kini sedang duduk bersama keluarga nya, mereka yang tertawa tanpa memperdulikan adanya El di situ.

El menghembuskan nafas, bosan sekali, batin nya.

El berjalan menuju tangga, namun ia terhenti karena suara dari ayahnya.

"Kemana" tanya Mario.

"Atas" jawab El seadanya.

"Cih, menyusahkan, kakak mu menyusul mu untuk mengajak mu kumpul bersama, kau malah pergi seenaknya" geram Mario, El hanya menghela nafas, lalu kembali duduk ke tempatnya.

"Anak ku Zaeena, apakah salah satu anakmu tidak tahu berterimakasih" ucap sang nenek-Zena Ganendra.

"Mereka ku ajarkan cara berterimakasih kepada orang, kenapa memangnya mah" tanya Zaeena.

"Ah tidak! sepertinya salah satu anak mu ada yang tidak tahu berterimakasih" sindir Zena.

'Apaan dah tuan bangka' ucap El dalam hati.

"Siapa memangnya mah"  tanya Zaeena sekali lagi.

"Elvano! cepat ucapkan terimakasih kepada cucuku Michael, dan Alva!" tekan Zena pada setiap kata.

"Ya, terimakasih sudah menjemput ku" El lalu segera pergi dari sana, hanya untuk mengambil minum.

Sudah pukul 18.58, akhirnya semuanya bubar, kini seperti biasa, di mansion hanya berisi 8 orang, dan para maid, dan para bodyguard yang menjaga.

El sedang berada di dalam kamarnya, ia mencuci pintu agar tidak ada yang menggangu acara galau nya.

Lama kelamaan, mata El mulai memejam, ia memasuki alam mimpi.

💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Pada pagi hari ada sinar matahari yang sinarnya indah dan menghangatkan badan kita diujung timur sana, banyak sekli ayam yang berkokok, kicauan burung,  tumbuhan yang terasa sangat segar di pagi hari, matahari yang siap bertugas untuk menyinari bumi, udara yang sangat segar, kini manusia memulai aktivitas nya kembali.

El mulai membuka matnya, melihat sekeliling, tampaknya ia kemarin malam ketiduran, El langsung berjalan menuju kamar mandi.

Sekitar 15 menit El berada di kamar mandi, kini El sudah berganti pakaian hari ini adalah hari minggu, ya. Sepertinya El tidak tahu harus melakukan apa, ia mulai merebahkan dirinya, lalu menghela nafas.

The wound I treated.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang