✧⁠14✧

586 34 2
                                    

Hari yang sangat lah melelahkan, El kini terbangun dari tidurnya karena alarm yang membangunkannya.

"Ugh.... Hoahhh" ia menguap kecil setelah itu mengucek mata nya pelan, samar-samar ia melihat ke arah jam 06.20.

Ia terkejut lalu dengan cepat pergi ke kamar mandi, membersihkan diri, stelah itu ia keluar dengan handuk yang melilit sempurna di pinggang nya.

El melihat dirinya di cermin, rambut yang basah, membuat nya semakin gentleman, seragam sekolah yang tidak rapih, dasi yang hanya di gantungkan di leher nya, sudah seperti berandal.

"Perfect" puji nya pada dirinnya sendiri.

Ceklek.

El keluar dengan satu tangan kiri yang masuk ke dalam kantong celananya, dan tangan tangan yang memegang ponsel.

Tap
Tap
Tap

Suara langkahan dari tangga itu membuat perhatian mereka tertuju pada El, El sudah menyadari bahwa tatapan Michael lah yang sangat mencengkam.

"Kenapa baru bangun?" tanya Zaeena keapda El.

El menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Zaeena, "ya gatau" jawab El el seadanya.

"Tidak sopan seperti itu, apa kau tak pernah di ajarkan sopan santun!?" tegur Valen kepada El.

"Hah? emang El ga sopan bagian mana?" jawab El.

"Seharusnya kau menjawab dengan benar, apa alasan mu telat bangun pagi, apa kau lupa akan sekolah? malas sekali kau ini" sindir Michael kepada El.

"Aku, malas? kau tanyakan itu pada dirimu, mengapa kau sangat malas, bahkan aku lebih sering bangun jam tiga untuk membantu para pekerja lain nya yang masih menjaga mansion, apa itu yang kau bilang bahwa aku ini malas?" remeh El kepada Michael, Michael mengepalkan tangannya, menahan emosi nya agar tidak kelewatan.

"El? apa kau tak pernah di ajarkan sopan santun? bukan kah kau sekolah? apa kau sekolah hanya tertidur?" tanya Keano pada El, mungkin pertanyaan itu lebih ke sindiran.

"Apa kau tau aku duduk dengan siapa di kelas?" tanya El balik.

"Tidak" jawab Keano.

"Lalu bagimana kau tau aku sering tertidur atau tidak, bahkan kau tak tau aku duduk dengan siapa"

"Maksud mu?" tanya keano meminta penjelasan.

"Maksud ku, jika kau tau aku duduk dengan siapa, kau sering mengawasi ku, dan jika kau mengawasi ku, berati aku tidak heran mengapa kau mengetahui hal itu, tak jika kau tidak tau, kau tak pernah mengawasi ku. Lalu darimana kau tau bahwa aku sering tertidur? uhh, apa jangan-jangan kau mempunyai mata-mata, mengerikan."

"Sudah, masih pagi gini loh, El kamu pergi sekarang juga, ganggu aja" usur Zaeena kepada El.

"Siapa yang membuat ku mengentikan langkah ku?" tanya El yang menoleh kepada Zaeena.

"Kau! benar-benar tidak sopan!!" geram Mario, cukup sudah ia hanya melihat pertengkaran ini, anak nya itu sangat kurang ajar.

"Terserah" El melanjutkan langkahnya untuk mencapai pintu.

"Tak sopan, ayah apakah kau mengajarinya sopan santun?" tanya Valen kepada Mario.

"Ya, aku selalu mengajarinya"

<^﹏^>.

El kini sedang berada di dalam kelas, merasa bosan, anak laki-laki itu memilih untuk tidur, atau mungkin, pura-pura?

"Za, eza" panggil Bryn kepada Reza, sedari tadi Reza hanya melamun, entah apa yang ia pikirkan, namun tatapan nya benar-benar kosong, bibir yang pucat+tatapan kosong, perpaduan yang sangat...

The wound I treated.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang