Chapter Seventeen

2.8K 386 16
                                    

Tris mengemasi barangnya dan akan meninggalkan negara tercintanya ini. Dia benar-benar belum siap meninggalkannya lagi. Mungkin saja ia tidak akan kembali ke negara ini. Dan ia pasti akan sangat merindukan masakan padang dan rendang daging favoritnya.

Ia kembali teringat kejadian tahun lalu saat ia hendak pergi ke Amerika.

Flashback On

"Ayo cepat, Tris." pekik ibunya yang tengah merapikan koper-koper dan membawanya ke mobil

"Sabar, mom. Aku belum telfon Miran," balas gadis itu tergesa-gesa

"Telfonnya di bandara aja. Nanti kalau telat gimana?"

"Iya iya." Tris mendecak sebal dan segera menaikkan koper mini nya ke bagasi mobilnya

Ia masuk ke mobil dan merogoh ponselnya untuk menelepon sahabatnya-Miranda.

"Halo, Mir?"

"Tris? Lo dimana?"

"Gue udah dijalan ke airport,"

"Yahelah kok ga kerumah gue dulu? atau seenggaknya lo bilang gitu biar gue bisa kerumah lo,"

"Biasa lah Tris, ribet. Lagian kan semalem gue udah kerumah lo dua kali buat perpisahan segala macem."

"Oh okay, nanti sampe CA telepon gue lagi ya? atau engga chat gue,"

"Okayy i miss you, Mir."

"I miss you too, Tris."

Tris dan Ibunya harus pindah ke Amerika karena pesan ayahnya sebelum meninggal. Ayahnya meninggal dua bulan lalu karna serangan jantung, jadi ia dan ibunya terpaksa tinggal di Amerika karena kemauan ayahnya sendiri.

Flashback Off

"Mom, kau sudah bertemu tante Leana?" tanya Tris

"Sudah, Lea terlihat lebih muda saat ini." Raade-nama ibu Tris. Nyengir akibat omongannya

"Kau juga tetap cantik, Mom." sanjung Tris

"Aku merindukan Dad." lirih Raade

"Aku juga, Mom. Aku sangat ingin mengunjungi makam Daddy, tapi crew tidak mengizinkan. Lain kali ya, Mom? Aku janji kita akan kembali ke Indonesia dan pergi ke makam Daddy." Tris tersenyum tulus pada ibunya

"It's okay, I love you Ana."

****

London lagi.
Back to work, batinnya.

Ibunya Tris sudah kembali ke California karna ia tidak bisa menetap di London-di basecamp One Direction. Karna basecamp ini hanya diperbolehkan ditinggali oleh the boys, dan saat ini Tris adalah dianggap anggota barunya.

"Niall? Kau sedang apa?" Tris mendaratkan bokongnya tepat disebelah Niall

Liam, Louis, Harry sedang bermain bola dibelakang halaman rumah seperti biasa. Lalu Zayn? ia tidur karna ia mengatakan bahwa libur satu hari adalah waktu yang digunakan untuk tidur-yap. Besok adalah tour terakhir kami, jadi pasti besok akan lebih lama dari biasanya.

"Menurutmu aku sedang apa?" tanya Niall ketus seraya memetikkan jarinya di senar gitar kesayangannya

"Kukira kau sedang makan gitar," ledek Tris

Niall memutar kedua bola mata birunya.

"Oh iya, bolehkah aku pinjam gitarmu?"

"Untuk apa?"

"Untuk dimakan. Ya untuk dimainkan, Horan."

"Memangnya kau bisa bermain gitar?" tanya Niall kaget

"Sedikit,"

"Wow! You such a perfect woman, Tris." sanjung Niall

"Thankyou, Mr.Horan." Tris tersipu malu lalu segera mengambil gitar Niall dan memainkan lagu favoritnya.

"Your hand fits in mine like it's made just for me
But bear this in mind, it was meant to be

And I'm joining up the dots with the freckles on your cheeks
And it all makes sense to me...

I know you've never loved the crinkles by your eyes when you smile
You've never loved your stomach or your thighs, the dimples in your back at the bottom of your spine
But I'll love them endlessly

I won't let these little things-"

"Hey kau salah, di chorus nya itu chord Am, seperti ini-"

Niall memandu jari-jari Tris agar menekan chord yang tepat pada grip gitarnya.

Tris memandang Niall sebentar, you're lucky, bitch. batinnya

"Ah-iya, Ni. Aku terkadang memang lupa chord Am, aku juga hanya bisa beberapa lagu yang mudah," Tris nyengir lalu kembali melanjutkan lagunya.

lagi moody jadi double updates.

facts; gue bayanginnya tris itu gue. sifatnya kaya gue, semuanya. jadi maapkan jika gue menggambarkan kepribadian terselubung gue disini.
-love, bininya harry.

PLIS BACA MRS.STYLES KARNA GUE BETE KALO KALIAN GABACA:"3

indos girl // 1dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang