Chapter Nineteen

2.6K 370 77
                                    

"I'm out."

Semua orang yang ada disini tersontak karna mendengar perkataan Zayn barusan. Seketika suara hiruk pikuk meja makan menjadi hening.

"Zayn! Kau sedang tidak berfikir jernih!" pekik Louis

"Tidak, Lou. Aku sudah memikirkannya," lirih Zayn

"Kau bodoh, Zayn! Ada apa denganmu? Kita bisa bicarakan baik-baik!" amarah Louis menggebu-gebu

"Zayn, jika kau lelah kau bisa istirahat beberapa minggu, kau bisa vakum. Tapi tidak mengundurkan diri," jelas Liam

"Maafkan aku, Liam. Aku hanya ingin hidup normal."

"Tapi tidak seperti ini, Malik. Kita sudah memperjuangkan band ini 4 tahun tapi dengan semudah itu kau pergi?" bentak Harry

"Maafkan aku." Zayn terus memohon

"Kita bicarakan ini baik-baik, Zayn." ucap Niall

"Zayn, aku adalah satu dari jutaan fans mu. Kumohon mengertilah, kami akan sangat sangat kecewa dengan keputusanmu." Tris memberanikan diri untuk ikut campur

"Tidak, Tris. Ini keputusanku, Ini hidupku. Kalian harus tetap memperjuangkan band ini." lirih Zayn dengan mata yang berkaca-kaca

"Apa kau terpengaruh dengan makhluk gendut sialan itu?" pekik Louis

"Siapa yang kau maksud?"

"Kau tak perlu pura-pura tak tahu, Malik!"

sorry gue bikin zayn keluar dengan alasan yg ga sesuai aslinyaa. maap bgt:"
makhluk gendut sialan= you-know-who

kabar baik. gue udah selesai nulis ff ini. tinggal di publish aja:3 dan kalo mood gue double updates.

karna udah selesai nulis, gue post ff ketiga gue>> Hunted. // h.s

insyallah gue tiap hari ngepublish biar ga ngecewain readers dan gabikin readers nunggu lama. karna gue tau nunggu sesuatu yang ga pasti itu sakit //halah//
-v

indos girl // 1dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang