Chapter Twenty Seven

3K 365 51
                                    

This chapter is dedicated to my fav author: extraaordinarry <3

Songs for this chapter:
Amnesia - 5 SOS
Night Changes - One Direction
(very recommended with earphone)

Tris memandang langit-langit kamarnya dengan mimik wajah yang kecewa. Pelupuk mata nya terlihat basah. Ia kecewa dengan Harry. Fikirnya ia akan menjadi kekasih seorang Harry Styles, tapi ekspektasinya tidak seindah realita.

"Sudah kubilang kan, jangan terlalu banyak bermimpi. Tidak mungkin seorang Harry Styles menyukai gadis biasa sepertimu. Seleranya tidak payah." fikiran Tris selalu melontarkan kata-kata itu

Seketika figur berambut curly, beriris mata hijau emerald dengan lesung pipinya muncul di fikiran Tris.

Ia mengingat saat dimana Harry menciumnya tepat dipipi, memberikannya surprise ditengah malam, mengantarnya jalan-jalan, namun sekarang rasa egoisme nya mengalahkan semua itu.

Lagi-lagi bulir air mata mendarat dipipi merahnya. Wajahnya memanas.

Niall!

Tiba-tiba terlintas difikirannya seorang pria berambut blonde dengan iris mata birunya yang menawan.

Tris berinisiatif untuk menghilangkan rasa sedihnya dengan mengobrol bersama Niall.

Pun ia beranjak ke kamar Niall dan mengetuknya perlahan.

"Niall? Are you awake?" Tris berujar pelan

"Who's there?" teriaknya dari dalam

"Tris!" balas gadis itu

"Oh Tris, sebentar."

Berselang beberapa detik, terlihat Niall menggunakan kaos jersey nya tersenyum.

"Tumben sekali kau belum tidur?" tanya Niall

"Aku tidak bisa tidur, apa aku menganggu?"

"Tidak, kebetulan aku juga tidak bisa tidur karna lapar." Niall nyengir

"Aku bawa ini, Tadaaaa!" Tris menyodorkan sekantong besar plastik coklat berisi french fries kesukaan Niall

"Oh my god Tris, you're my life saver! Ayo masuk, kita mengobrol."

Niall masuk dibuntuti dengan Tris dan menutup pintu kamarnya.

Mereka berdua duduk di ranjang Niall dan menyalakan televisi.

"Tris, kenapa matamu sembab?" Niall baru menyadari ada yang salah dengan mata gadis diseberangnya itu

"Aku menangis, aku rindu ibuku." Dustanya

Niall mengangguk.

Pun ia beranjak dari ranjangnya dan mengambil gitarnya yang berdiri tegak di dekat pintu.

"Bagaimana kalau aku nyanyikan kau? Aku tahu kau sedang sedih," tawar Niall

"Boleh." Tris tersenyum

"Moving too fast
Moon is lighting up her skin
She's falling, doesn't even know it yet
Having no regrets is all that she really wants

We're only getting older, baby
And I been thinking about it lately
Does it ever drive you crazy
Just how fast the night changes?
Everything that you've ever dreamed of
Disappearing when you wake up
But there's nothing to be afraid of
Even when the night changes
It will never change me and you."

Tris bertepuk tangan dan tersenyum. Setidaknya masih ada yang membuatnya bahagia, fikirnya.

"Jangan sedih lagi, Okay?"

Tris mengangguk lemah.

Niall beranjak untuk menaruh gitarnya lalu menggenggam kedua tangan Tris erat.

Ia menatap matanya dalam.

"Kurasa ini sudah waktunya untuk mengatakannya padamu." Niall menghela nafas panjang

"Kau tahu? Semenjak aku melihatmu di audisi, aku suka padamu. Kau unik. Aku suka rambut hitammu, bola mata hitammu, senyummu, suaramu, dan sifatmu. Sayangnya saat itu kau terlalu memperhatikan Harry sehingga kau tak sadar bahwa aku disini selalu memandangimu. Kau sering sekali jalan dengan Harry, berduaan dengan Harry di stage, itu membuatku cemburu. Aku memang tidak bisa membelikanmu pizza ditengah malam atau bucket bunga sebagai kejutan untukmu, tapi aku mencintaimu. Aku merasa beruntung disaat momen aku mengajarimu bermain gitar dan kita bermain gitar bersama di stage. Aku memang bukan tipe pria yang romantis, bahkan aku malu untuk mendekati perempuan. Aku tahu kau tak pernah menganggapku disini mencintaimu, tapi aku akan memberi tahumu sekarang bahwa aku ada."

Niall tersenyum.

"I love you rather the foods, you're the moonlight on my night and you're the sunshine on my morning. Adriana Tris, would you be my girl?"

Tris terhenti sejenak dan mengalihkan pandangannya dari Niall.

"Niall maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu jika kau menyukaiku. Soal Harry, aku memang sangat sangat mengidolakannya. Tapi ia hanya menganggapku sebagai adiknya sendiri makanya kami sangat dekat." jelas Tris merasa bersalah

Niall mengangguk dan tersenyum, "Jadi?"

"Yes I would, My Irish Princess." Tris tersenyum tulus

Pun Niall perlahan mendekati wajahnya dengan gadis yang ada dihadapannya, mereka menautkan bibirnya masing-masing. Niall meraih pinggang mungil Tris begitupun Tris melingkarkan kedua tangannya di leher Niall.

Senyuman terukir di bibir Niall, ia begitu merasa nyaman jika dekat dengan gadis ini.

"Aku mencintaimu." ujar Niall disela-sela ciumannya.

WHOAAAAA TINGGAL PROLOG.

oke gue excited.

ohiyaa bayangin niall nyanyinya kayak yg di vc night changes yaa:)

please bgt read hunted sama tälk. karna kalo view dua ff itu nambah, gue semangat publish ceritanya. pokonya prolog ff ini nunggu view tälk sama hunted banyak yaa wkwk

p.s YEY BESOK LEBARAN YEY GUA SENENG ANJAII

-All the love. S. (Shahid Khan)

indos girl // 1dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang