Chapter Six

3.7K 493 27
                                    

*****

"Kau mau french fries?" tanya Niall menyodorkan sekantong kentang goreng yang ada ditangannya sejak tadi

"No thanks, Ni." balasku

Ia mengangguk dan kembali memakan kentangnya.

Oh Niall, bisakah kau berhenti makan disaat latihan seperti ini?

"Aku tidak fokus latihan jika tidak makan," ucapnya tertawa dan bahkan ia bisa tahu apa yang aku fikirkan

Aku hanya membalasnya dengan tawa dan ingin rasanya memeluk laki-laki Irlandia ini yang kutaruh di list cowok favorit kedua ku setelah Harry.

"Okay-" Lou menepuk-nepuk kedua tangannya dan berdiri dihadapan kami

"Jadi, the boys akan keluar di lagu pertama, lalu ditengah lagu Tris muncul," sambungnya

Kami semua menangguk mengiyakan perintah Lou.

"Karna ini konser hari pertama, jadi Tris hanya akan menyanyikan 3 lagu bersama kalian."

"Okay." balasku mengangguk

********

Aku bisa mendengar teriakan para gadis gila diluar sana.

Harry sudah menyanyikan bait pertama di lagu pertama, Midnight Memories.

Lalu chorus, dan inilah saatnya aku tampil dihadapan mereka. Mereka yang sama denganku.

"5 foot something with the skinny jeans... Don't look back, baby follow me."

Aku berlari menuju mereka yang sudah ada di ujung stage dan bernyanyi bersama mereka.

Aku benar-benar gugup, bahkan aku lupa beberapa lyrics dan harus dibantu mereka

Pun aku merangkul Niall yang sedang asik memainkan gitarnya untuk menghilangkan rasa nervous ku.

"Fuck you, bitch!"

"Don't touch my Niall!"

"Who are you, slut?!"

"Get out from here, bitch!"

Aku mendengar berbagai teriakan dari gadis-gadis itu setelah aku merangkul Niall.

"Ignore them." umpat Niall

*****

Konser pertama telah selesai.

Aku menyandarkan punggungku di sofa dan memejamkan mataku untuk melupakan kejadian tadi.

"I'm sorry for it, Tris."

Sontak aku membuka mataku dan mendapati seorang pria berambut keriting dan bermata hijau yang tampak sempurna itu telah duduk disampingku

Oh tidak, jangan terkejut.

"Harry?" ucapku membenarkan posisi dudukku

"Maaf ya tentang fans kami," ucapnya memperlihatkan lesung pipi nya yang manis itu

"No, Harry. That's okay," balasku tersenyum miring

"But would you stay with us?"

"Apa maksudmu?"

"Aku takut jika kau meninggalkan kami dan membuat konser kami selanjutnya tidak berjalan sesuai kontrak," jelasnya

"No way, Harry. I'll stay." ucapku tulus dan ingin rasanya mencium bibir lelaki yang sempurna ini

"Thank you. Have a good rest, Adri."

Apa? Dia memanggilku Adri? Apakah itu panggilan sayang untukku?

Ia beranjak dari sofa dan berlalu meninggalkanku. Kufikir ia akan menciumku, oh tidak mungkin. Jangan terlalu banyak berharap, Tris.

Double updates for a day and i dont get a votes?:(( poor me.
-v

indos girl // 1dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang