2.{keluarga baru?}

124 11 1
                                    

Happy Reading~

Seorang  remaja yang memakai jas  berwarna hitam, berwajah ganteng dan juga imut, dan memiliki mata iris biru tua yang agak mirip dengan warna navy itu adalah Taufan.

"Apakah mereka berdua adalah kakak ku?" Tanya Taufan  dalam batin-nya ia merasa bingung dan penasaran dengan dua orang yang ia lihat.

Hali Sadar dirinya dilihatin,dan Hali juga merasa risih, ia pun melirik balik ke arah orang yang ngeliatin dia yaitu Taufan.

"Ck" Decak Hali dalam batin-nya yang merasa kesal saat melihat Taufan. Ia juga memberikan tatapan sinis ke Taufan.

"Kenapa dia menatapku seperti itu?" Tanya Taufan  yang merasa heran dan bertanya-tanya dalam batin-nya ia menggaruk rambutnya yang tak gatal dan mengingat-ingat apa saja yang sudah ia perbuat hari ini. Tapi, ia juga merasa kesal karna tiba-tiba disinisin tanpa alasan yang jelas.

"Saatnya sesi pemotretan keluarga, dari kedua mempelai" Ucap sang pembawa acara yang membantu memeriahkan acara.

Rabenzio pun memberikan kode ke Hali untuk naik keatas pangung.

Hali dan Gempa dengan perasaan terpaksa, pun naik ke  atas panggung.

Taufan juga naik keatas panggung lalu berfoto disebelah mamanya-yaitu Dirfantri.

Beberapa jam berlalu. Langit yang awalnya cerah berganti dengan langit yang gelap. Dan menandakan hari sudah mulai malam. Dan pernikahan itu juga sudah selesai.

Setelah acara pernikahan itu selesai. Mereka semua pun kembali ke Rumah.

Setelah perjalanan yang cukup jauh, mereka pun sampai di rumah saat hari sudah mulai malam.

Jam tujuh malam lebih lima puluh lima menit.

Taufan merasa sangat heran dan bingung. "Kenapa daritadi kedua orang itu menatap sinis kearahnya?" "Apakah ia berbuat salah?", Tapi sampai detik itu juga ia belum tau alasannya.

"Sayang, aku cape, hari ini kita makan malam beli di gofood aja ya?" Tanya Dirfantri dengan nada lembut.

"Iya sayang" Jawab Rabenzio sambil memeluk Dirfantri.

Hali dan Gempa yang malas melihat orang tuanya bermesra-mesraan pun pergi berjalan ke kamar.

Tapi sebelum sampai di Kamar. Gempa sempat menyenggol bahu atau pundak Taufan yang sedang berdiri didepan kamarnya yang membuat Taufan kaget. Posisi kamar Taufan berada diujung, setelah kamar Hali dan Gempa.

"Duh" Kesal Taufan dalam batin-nya yang masih terus ia tahan. Walau sudah disinisin dan dibikin kesal sedari tadi.

Gempa tak merasa bersalah sama sekali, dan langsung melangkah masuk kedalam kamarnya.

"Tu cowo napa dah!?" Kesal Taufan dalam batin-nya. Yang masih terus menahan rasa ingin menyenggol balik Gempa.

Taufan pun berjalan kearah ruang tamu, dan melihat orang tua-nya yang lagi bermesra-mesra-an.

Dengan langkah pelan. Hali  keluar dari kamarnya lalu berjalan mendatangi Ruang tamu.

"Duh mana sih charger gue!?" Kesal Hali sambil terus mencari charger handphone-nya dan lirik-lirik kesana-kemari.

"Itu kakak ku?, aku coba tegur kali ya" Ujar Taufan dalam batin-nya sambil terus menatap Hali.

"Hai ka-" Tegur Taufan dengan nada lembut dan wajah yang ramah walau ujung-ujungnya, sapaanyaa dipotong oleh Hali.

"AWAS LO!" Tegas Hali dengan  nada emosi. Taufan pun berjalan mundur untuk menjauhi Hali.

"Gofood!" Teriak Sang ojek pengantar makanan.

Hidupku hancur dan berantakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang