4.{ancaman?}

67 9 0
                                    

Adegan atau alur cerita memperlihatkan Gempa yang sedang mengobrol dengan teman-temannya di Koridor kelas.

Jam menunjukkan pukul enam lebih lima puluh lima menit.

"Bosan banget njir sekolah hari ini!" kata Baskara selaku teman Gempa.

"Apalagi hari ini ada mata pelajaran matematika!" kesal Baskara. Yang teringat kejadian dirinya dimarahi guru matematika karna tak mengerjakan PR atau pekerjaan rumah dari guru itu.

"Boloslah yok?" Ajak Faizal sambil menatap wajah teman-temannya.

"Gass!" Jawab Gempa dan Baskara tanpa fikir panjang.

"Yaudah ambil tas kalian, kita ke belakang sekolah sekarang!, buat manjat tembok!" Suruh Faizal dengan senyum bangganya.

"Ya."

Setelah mereka selesai mengambil tas, mereka pun  berjalan secara pelan-pelan agar  tidak ketahuan dan agar bisa sampai ke belakang Sekolah.

"Faizal cepat lo manjat duluan!" Suruh Baskara.

"Ya." Jawab Faizal.

Setelah Faizal memanjat dia pun mengulurkan tangan untuk Gempa. Lalu Gempa pun menerima uluran tangan dari Faizal, lalu memegang tangan Baskara, kini mereka semua sudah berada diatas tembok dan duduk-duduk diatas tembok.

"Wihh indah juga pemandangan pagi" Kata baskara yang mulai mengamumi atau memuji pemandangan pagi. Matanya nampak bersinar-bersinar, saat melihat matahari yang menyinari mereka.

"Setelah ini kita mau kemana Gem?" Tanya Faizal sambil melirik dan menatap ke arab Gempa.

"Kita nongkrong lah, samb-" Jawab Gempa yang  agak terpotong.

Tiba-tiba ada guru dan ketua OSIS yang datang dan langsung kaget melihat mereka yang hendak bolos.

"HEY! JANGAN BOLOS KALIAN!!" teriak Guru itu sambil menatap ketiga orang itu.

"Anjir ada Guru!" kaget Baskara yang mulai panik.

"Cepat turun!" Suruh Faizal yang kaget melihat keberadaan guru BK.

Tanpa fikir panjang mereka pun cepat-cepat turun. Tetapi mereka lupa kalau dibelakang sekolah ada got. Lalu mereka bertiga pun terjatuh ke  dalam got  itu, lalu cepat-cepat ditangkap oleh Guru dan ketua OSIS.

Mereka bertiga pun dibawa keruang BK oleh guru itu, dan ketua OSISnya hanya terdiam tanpa ngomong apa-apa.

"ASTAGA KALIAN INI MAU JADI APA SIH!?" "SEKOLAH AJA UDAH BOLOS!!"
"GIMANA COBA PERASAAN ORANG TUA KALIAN, KALAU TAU ANAKNYA BOLOS!?" Tanya guru BK itu dengan nada tinggi ia benar-benar tak menyangka dengan kelakuan mereka bertiga.

Mereka bertiga hanya terdiam dan menunduk sambil merenung.

"Duh bisa diomelin kak Hali nih gue!" Kesal Gempa dalam batin-nya.

"Gimana ya caranya biar kak Hali gak marah sama gue?" Tanya Gempa dalam batin-nya sambil terus menunduk dan melirik kanan-kiri.

"Udah sekarang kalian pilih aja, mau dikasih surat peringatan, atau dihukum!?" Tanya guru itu.

"Dihukum aja bu!" Jawab Faizal dengan lancang sambil berhenti menunduk dan menatap guru BK itu.

Setelah mengatakan hal itu. Baskara dan Gempa langsung menatap kaget kearah Faizal.

"Serius Faiz!?" Tanya Baskara sambil berbisik ke gendang telinga Faizal untuk memastikan kalau dirinya tak salah dengar.

"Iya, daripada kita dapat surat peringatan, dan orang tua kita disuruh ke sekolah kan?" Jawab Faizal secara berbisik.

Hidupku hancur dan berantakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang