7.{Nilai tertinggi?}

47 8 2
                                    

Happy Reading~

"Ngaco aja lo!"

"Kalo emang Taufan adik Hali,kok bisa Hali cuma dekat sama Gempa!?" Tanya Blaze seraya membantah teori dari Ice dan menatap wajah Ice dengan tatapan mata serius.

"Bisa aja Hali tsundere dan tidak mau memperlihatkan?" jawab Ice dengan raut wajah santai.

"......"

Mereka semua kini terdiam mendengar jawaban dari Ice yang dingin tapi tidak kejam.

Setelah pembelajaran di kelas selesai dan saat pulang Sekolah.

Diposisi Hali dan Gempa.

"Kak Hali pulang dulu-an aja!,karna gw mau nongkrong dulu sama teman-teman gw" Ucap Gempa sambil menatap wajah Hali

"Hm" Jawab Hali singkat dengan tatapan wajah datar.

"Yaudah gw pergi dulu ya!"

"Hm"

Setelah mendapat-kan izin dari Hali,Gempa pun  langsung berlari kearah teman-teman-nya,lalu Hali pun berjalan pergi kearah  area parkiran.

Sesampainya di Parkiran Hali pun memakai motornya lalu berjalan melewati jalan yang biasa ia lalui.

"Njir apa-apa-an ini!?" Tanya Hali dalam batin-nya.

Motor Hali nampak berhenti karna melihat ada papan bertuliskan."jalan ini sedang diperbaiki."

"Duh terpaksa harus lewat gang sepi itu deh!" Kesal Hali dalam batin-nya.

Hali pun dengan terpaksa putar balik,lalu  mengendarai motornya untuk melewati gang itu.

Saat motor Hali memasuki area gang sepi itu tiba-tiba,motor Hali berhenti karna dicegat dan didatangi  empat orang preman.

"Hey broo mau kemana?" Tanya salah satu preman,dengan wajah mengancam dan tersenyum tipis

"Awas lo!,jangan ngehalangim jalan!!" Jawab Hali nyolot dan menaikan nada bicaranya.

"Santai dulu lah broo!"
"Sini have fun dulu sama kita?" Kata preman itu sambil mendekati Hali

Hali awalnya mau tancap gas dan langsung pergi,tetapi tiba-tiba kepala Hali dipukul dari belakang oleh salah satu preman.

Bugh!.

Terdengar suara pukulan yang sangat kencang.

"Ahkk!"ujar Hali seraya meringis kesakitan karna kepalanya dipukul.

"....."
Taulah kelanjutan-nya...

Beralih ke posisi Taufan.

Kini ia baru selesai makan siang,padahal  hari udah mulai sore,dan ia kini lagi mencuci piring itu di wastafel yang berada didapur.

Secara samar-samar Taufan mendengar suara motor yang berhenti tepat di depan Rumahnya.

"Ehh siapa itu?" tanya Taufan dalam batin-nya yang merasa heran dan melirik ke kanan dan ke kiri untuk memastikan keadaan.

Kini terdengar suara pintu yang terbuka dan terdengar juga suara orang yang lagi berjalan memasuki area Rumah.

Taufan yang udah selesai cuci piring,pun berjalan mendekati ruang tamu atau pintu masuk untuk memastikan siapa yang datang.

"Duh mana sih perban!?" Ujar Hali dalam batin-nya seraya mencari perban dan terus-terus-an memberantakan barang-barang yang berada di dalam laci.

"Ka hali?" Panggil Taufan dengan suara pelan.

Setelah mendengar suara Taufan,Hali pun melirik kearah Taufan,dan mereka kini malah saling bertatapan tanpa berkata apa-apa.

Hali langsung memalingkan muka-nya dan lanjut mencari perban yang berada didalam laci.

Hidupku hancur dan berantakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang