Bab 1

87 7 2
                                    

Ruang kelas yang dikenal dengan nama 1-A itu terdengar berisik. Beberapa dari mereka membicarakan pelajaran, bakat, pahlawan, atau hanya sekadar berbincang. Seorang pria berambut hitam acak-acakan dan berwajah lesu masuk, yang membuat ruang kelas itu sunyi seketika dengan seluruh murid duduk di bangku masing-masing. Seperti biasa, pria yang dikenal sebagai wali kelas 1-A, Shota Aizawa, mengambil posisi di tempat guru dan memulai kelas.

"Sebelum itu, saya ingin memperkenalkan murid baru pa--"

Kelas mulai berisik kembali dengan para murid yang mulai bertanya-tanya tentang teman baru mereka. Aizawa menatap tajam murid-muridnya sambil mengaktifkan bakat. Ya, cara itu selalu ampuh membuat murid kembali diam.

Kelas kembali tenang yang membuat Aizawa menoleh ke arah pintu dan berbicara. "Masuklah dan perkenalkan dirimu!"

Seorang gadis membuka pintu kelas dan melangkahkan kaki ke dalam. Seluruh pasang mata menatap ke arahnya yang memiliki paras menawan.

"Dia cantik sekali."

"Auranya seperti orang pintar."

"Imutnya."

"Lihat tubuhnya itu, ah."

"Jangan begitu, nanti dia takut."

Gadis itu berhenti di samping Aizawa dan berdiri tegak. Setelah menghela napas pelan, dia mulai memperkenalkan diri. "Halo, semuanya. Namaku (y/n) Aizawa. Mo--"

"EH?"

"Aizawa-sensei, maaf jika saya agak tidak sopan. Apakah gadis ini putri anda? Kapan anda menikah? Saya pikir anda lajang," ucap Iida yang sudah berdiri dan mengangkat sebelah tangan.

"Aku tidak menikah."

Mendengar jawaban singkat Aizawa, kelas mulai kembali berisik.

"Eh? Tidak menikah? Lalu gadis itu?"

"Mungkin ...."

"Anak haram!"

"Jaga ucapanmu, Kaminari!"

Aizawa kembali mengaktifkan bakatnya sambil menatap tajam. Anak-anak ini suka memikirkan hal aneh.

"Aku tidak pernah menikah. (y/n) adalah anak angkatku. Aku mengadopsinya saat dia berumur sepuluh tahun. Selama ini dia hanya belajar di rumah, jadi ini pertama kalinya. Kuharap kalian membuatnya betah," jelas Aizawa saat kelas kembali tenang.

Seluruh murid mengangguk mengerti dan menyambut (y/n) dengan baik. Aizawa menunjuk bangku kosong di belakang Yaoyorozu dan mempersilahkannya duduk. Gadis itu mengangguk kemudian berjalan menuju tempat yang dimaksud. Siswa-siswi kelas itu masih terus menatap (y/n) yang membuatnya agak gugup. Semua... kecuali satu. Laki-laki dengan rambut landak dan mata merah menyeramkan itu hanya meliriknya saat dia berjalan lewat sebelum menatap Aizawa yang kembali berbicara.

"Para guru mengadakan rapat sebentar. Jadi kalian jangan keluar kelas sebelum kami selesai."

"Baik, Sensei."

Setelah sang guru keluar dan tidak terdengar lagi suara langkah kakinya, siswa-siswi itu mulai mengerubungi si murid baru. Mereka memperkenalkan diri masing-masing dan berusaha membuatnya nyaman.

"Aizawa-san, tidak kusangka aku akan sekelas dengan anak wali kelas sendiri," ucap Kirishima.

"Panggil saja aku, (y/n)," jawabnya sambil tersenyum.

"(y/n)-san. Ya, itu lebih baik."

(y/n) senang dirinya diterima dengan baik dan mereka bersedia berteman dengannya. Diam-diam matanya melirik ke arah laki-laki berambut landak itu yang tetap diam di bangkunya. Katsuki Bakugo. Gadis itu selalu mengingat nama itu. Dia mengaguminya saat menonton festival olahraga U.A.







Ini pertama kalinya aku nulis cerita di wattpad. Judulnya agak kurang cocok tapi ya udahlah. Aku memang gak ahli bikin judul. Covernya juga kurang cocok tapi ya udahlah. Aku males bikin cover.

Semoga aku menjadi istrinya Bakugo♡

Me and You (Katsuki Bakugo x y/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang