Tiga tim telah menyelesaikan praktek dan kini tiba giliran tim D. Mereka bertiga kini sudah berada di arena. Seperti biasa, Bakugo maju sendirian tanpa mempedulikan timnya. (y/n) menaiki ombak bersama Kirishima, berusaha mengejar Bakugo yang meluncur di depan dengan bakat ledakannya. Meski begitu, kerja sama mereka cukup baik dalam menghadapi rintangan-rintangan yang menghadang. Yah, sebenarnya 97% Bakugo yang menghancurkan rintangan-rintangan tersebut.
Kerikil-kerikil yang agak besar terbang menuju (y/n) dan Kirishima. Kirishima dengan cepat menarik (y/n) ke belakang dan langsung menggunakan bakat pengerasannya sebagai tameng. "Oy, Bakugo. Berhati-hatilah. Setidaknya perhatikan ke mana kau melempar."
"Itu bukan aku, bodoh."
Robot gorila penjaga kristal itu kini berdiri menjulang di hadapan mereka. Di belakangnya, kristal berbentuk bintang tersimpan dengan aman dalam kotak kaca. "Imut," seru (y/n) dengan mata berbinar.
Kirishima menatapnya dengan khawatir. "Oh, ayolah."
Bakugo bergerak maju dan mengeluarkan ledakan dari kedua telapak tangannya tepat di wajah sang gorila. "Matilah!"
Gorila itu mengamuk dan memukul Bakugo keras hingga tubuh laki-laki itu terlempar. (y/n) yang masih diam mengagumi robot itu tanpa sengaja tertabrak tubuh Bakugo.
"Jangan melamun, bodoh. Apa-apaan itu? Kau lemah hanya karena menurutmu dia imut? Bagaimana kau akan melawan penjahat nantinya? Bangun dan lawan dia, bodoh."
"Eh? Bakugo-kun, maafkan aku karena melamun. Tapi sekarang bagaimana aku bisa melawan dia jika kau terus menindih tubuhku?"
Bakugo terdiam dan menyadari kondisi mereka berdua. Wajahnya memanas saat dia dengan cepat bangkit dan membersihkan debu dari kostumnya. "Cih."
Kirishima saat ini sedang beradu tinju dengan robot gorila tersebut. Bakugo sekali lagi maju dan meluncurkan ledakan ke wajah si gorila. (y/n) menatapnya sambil berpikir laki-laki itu punya masalah apa dengan wajah si gorila.
Tidak ingin berpikir lebih lama, (y/n) menggunakan bakatnya, memanipulasi air yang dikeluarkan menjadi sebuah pedang dengan warna biru laut yang berkilau. (y/n) menerjang maju dan melompat tinggi untuk membelah si robot.
"Bodoh, kau pikir besi bisa dipotong?" Teriak Bakugo. Namun tidak seperti yang dipikirkannya, pedang (y/n) berhasil memotong lengan kanan robot gorila tersebut.
(y/n) mendarat di samping Bakugo sambil mengedipkan sebelah mata. "Oh, tidak bisa dibelah, ya?"
"Cih." Bakugo membuang muka dengan kesal. (y/n) tersenyum dan mengeluarkan ombak besar. Laki-laki pemarah di sampingnya tidak mau kalah, dia juga menyiapkan ledakan besar. Mereka berdua kemudian melepaskan bakat mereka secara bersamaan ke arah si gorila.
Gorila itu hancur berkeping-keping. Di belakangnya, Kirishima sudah memeluk kristal bintang sambil bersorak kegirangan.
"Ah, kasihan gorilanya," ucap (y/n) sedih."Hentikan itu! Ayo segera keluar dan selesaikan praktek ini."
Mereka bertiga meluncur menuju gerbang dengan cara yang sama saat menghampiri si gorila.
***
Tim A: lulus dengan waktu 40 menit 40 detik.
Tim B: lulus dengan waktu 41 menit 44 detik.
Tim C: lulus dengan waktu 41 menit 31 detik.
Tim D: lulus dengan waktu 40 menit 29 detik.
Tim E: lulus dengan waktu 41 menit 35 detik.
Tim F: lulus dengan waktu 40 menit 28 detik.
Tim G: lulus dengan waktu 40 menit 30 detik.Aw, jantungku berdebar pas Bakugo nindih aku. Duh, jadi malu _^
Semoga aku menjadi istrinya Bakugo♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and You (Katsuki Bakugo x y/n)
Fiksi PenggemarSiapa yang tidak kenal Katsuki Bakugo? Seorang siswa tahun pertama dari SMA U.A. Dia terkenal dengan sifatnya yang kasar dan sulit mengendalikan emosi. Terutama bakat ledakannya yang sangat sesuai dengan kepribadiannya. Siapa yang tidak akan terkeju...