Bab 11

39 2 2
                                    

Pulau Heiwa selalu mengadakan festival setiap awal bulan. Di festival ini akan ada permainan, kedai makanan, kedai mainan, dan sebagainya, seperti pasar malam. Kali ini, murid kelas 1-A bertugas mengawasi festival.
"Tidak perlu terlalu tegang. Kalian bisa sambil bersenang-senang," ucap Iida.

Mereka memutuskan sendiri-sendiri akan pergi bersama siapa. Bakugo memutuskan untuk tidak ikut, namun atas paksaan Iida dan Yaoyorozu akhirnya dia terpaksa ikut.

Laki-laki itu berjalan sendirian di tengah keramaian festival. Sebenarnya tadi Kirishima bersamanya, tapi sepertinya laki-laki jantan itu tertarik pada suatu pertunjukan. Karena Bakugo tidak tertarik, maka dia berlalu pergi meninggalkan Kirishima.

Iris merah laki-laki itu menatap sekeliling sebelum matanya terpaku pada seseorang di depan. (y/n), gadis itu sedang bermain capit boneka. Di belakangnya, anak-anak memegang boneka-boneka dengan gembira. Bakugo menghampiri gadis itu dan bertanya. "Apa yang kau lakukan?"

"Eh? Bakugo-kun? Aku sedang bermain. Yah, gagal lagi." Dia mendesah kecewa saat pencapit mendapatkan boneka lain yang bukan targetnya untuk kesekian kali. Tangannya mengambil boneka yang didapat, dari tempat yang sudah tersedia dan menyerahkan boneka itu pada anak-anak di belakangnya.

"Kau mendapatkan semua boneka yang dipegang anak-anak itu? Cih, membuang waktu. Boneka apa yang kau incar?"

"Yang itu." (y/n) menunjuk boneka paus berwarna biru laut yang memiliki wajah sangat sayu seperti tidak memiliki semangat hidup.

"Mirip ayahmu."

"Karena itulah aku menginginkannya."

Bakugo menatapnya dengan ekspresi aneh sebelum mendorongnya pelan agar memberinya ruang. Laki-laki itu memasukkan koin ke dalam lubang koin di mesin itu dan menggerakkan pencapitnya. Dalam sekejap, dia berhasil mendapatkan boneka yang (y/n) inginkan. Dengan wajah datar, dia mengambil boneka itu dan menyerahkannya pada (y/n) sambil memandang arah lain.

"Eh? Tidak adil. Dari tadi aku mencobanya tidak bisa-bisa. Kenapa kau hanya satu kali percobaan?"

"Karena aku profesional." Dia menyeringai.

"Terserah. Terima kasih, Bakugo-kun." (y/n) memeluk erat boneka itu dan merogoh sakunya.

"Tidak perlu."

"Hah?"

"Tidak perlu kau ganti, bodoh. Aku yang bayar." Laki-laki itu berjalan pergi. (y/n) tersenyum lalu mengikutinya setelah mengucapkan sampai jumpa pada anak-anak tadi.

"Bakugo-kun, mau bersenang-senang denganku?"

"Kita di sini untuk berjaga, bodoh."

"Tapi Iida-kun bilang kita bisa sambil bersenang-senang. Aku tadi bersama Midoriya-kun, Kaminari-kun, Ochaco-chan, dan Kyoka-chan. Tapi mereka terlihat seperti double date. Sebelum kusadari, aku sudah terpisah dari mereka. Aku tidak bisa menemukan mereka, jadi aku sendirian sekarang."

Bakugo berhenti dan berbalik untuk menatapnya. "Apa urusannya denganku?"

"Maukah kau menemaniku?" (y/n) tersenyum manis.

"..." Bakugo membuang muka sebelum kembali berjalan. "Cih, terserah."







Betapa enaknya menghalu😌

Semoga aku menjadi istrinya Bakugo♡

Me and You (Katsuki Bakugo x y/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang