Anak laki-laki itu berhenti di sebuah gang. Dia merapikan poninya dan mengatur napas sebelum kembali berjalan. Di ujung sana, ada yang sudah menunggunya. Seorang gadis kecil yang duduk manis di depan pintu rumah bobrok. Matanya dipenuhi kegembiraan kala melihat anak laki-laki itu mendekat. "Kakak, selamat datang."
Anak laki-laki itu tersenyum dan mengacak-acak rambut gadis kecil itu. "Aku pulang, Naomi. Aku dapat uang, mau makan?"
"Kakak dapat dari mana?"
Senyumnya pudar dan dia menghela napas. "Maaf, hanya ini yang mampu kulakukan."
"Kakak, itu tidak baik."
"Benar, itu tidak baik," jawab seseorang di belakang mereka. (y/n) berjongkok dan tersenyum menatapnya dengan Bakugo yang berwajah datar. "Siapa namamu?"
Anak laki-laki itu mundur selangkah dan berusaha melindungi adiknya. Dengan susah payah dia menelan ludah. "Kotaro."
"Kotaro, mencuri itu tidak baik. Akan kukembalikan ini, oke?" (y/n) dengan lembut mengambil dompet yang dicuri anak itu.
"Di mana orang tuamu? Kerabat? Kenalan?" Tanya Bakugo.
Kotaro menunduk. "Maaf, aku tidak tahu ke mana ibu kami. Tapi, ayah kami sudah meninggal. Kami tidak memiliki kerabat atau kenalan. Kami hanya punya satu sama lain."
"Ikut aku."
"Eh?"
"Perutmu keroncongan. Ayo, kutraktir makan, tapi sebelum itu, minta maaflah pada ibu-ibu tadi."
(y/n) tersenyum menatap kebaikan hati laki-laki itu. Dia tahu bahwa Bakugo sebenarnya sangat baik, hanya tertutup sikap pemarah dan gengsinya saja.
"S-serius?"
"Mau tidak?" Bakugo mulai membentak yang tentu saja mengagetkan dua anak kecil itu.
"Bakugo-kun, jangan kasar."
"Berisik."
Mereka pun pergi bersama untuk mengembalikan dompet tadi. Kotaro secara pribadi mengembalikannya sendiri sambil meminta maaf pada ibu tadi. Setelah itu, mereka pergi ke restoran dan makan bersama. (y/n) dan Bakugo memperhatikan bagaimana kedua anak itu makan dengan lahap. Terlihat jelas, bahwa mereka tidak makan berhari-hari. Setelah makan, Bakugo dan (y/n) memberi mereka uang. Tidak banyak memang, tapi setidaknya itu cukup untuk mereka makan. Mereka sangat berterima kasih dan berlalu pergi pulang ke rumah.
"Mungkin sebaiknya kita mengajukan pada pihak berwenang untuk membantu mereka? Mereka pantas mendapat hidup yang layak," ucap (y/n) yang dijawab anggukan oleh Bakugo.
Di sisi lain, Yaoyorozu menunggu dengan khawatir karena kedua temannya tidak segera kembali. "Kenapa mereka lama sekali? Apakah terjadi sesuatu di perjalanan?"
"Abaikan saja, Yao-momo. Mereka pasti sedang berkencan," sahut Ashido antusias.
Peningkatan, ges. Udah 375 kata👍 Mon mangap banyak-banyak bagi kalian yang merasa kena tipu🙇
Semoga aku menjadi istrinya Bakugo♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and You (Katsuki Bakugo x y/n)
FanfictionSiapa yang tidak kenal Katsuki Bakugo? Seorang siswa tahun pertama dari SMA U.A. Dia terkenal dengan sifatnya yang kasar dan sulit mengendalikan emosi. Terutama bakat ledakannya yang sangat sesuai dengan kepribadiannya. Siapa yang tidak akan terkeju...