Bab 6

42 3 0
                                    

Di ruang bersama asrama kelas 1-A seluruh siswi berkumpul dan berbincang-bincang. Dengan tidak adanya anak laki-laki mereka dengan bebas membicarakan banyak hal termasuk hal-hal pribadi.

Ashido menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sambil mengeluh, "Ah, setiap hari latihan kita berat terus."

Jiro meregangkan tubuhnya sebelum menjawab, "sesuai namanya yaitu latihan intensif, ya."

Asui, Uraraka, dan (y/n) hanya menatap mereka sambil minum jus kotak. "Ujian Surat Izin Pahlawan Sementara akan dilaksanakan kurang dari seminggu lagi," sahut Yaoyorozu.

"Yao-momo bagaimana perkembangan jurus pamungkasmu?" Tanya Hagakure.

"Ada banyak hal yang ingin kulakukan, tapi tubuhku masih belum sanggup, jadi aku masih perlu mengembangkan bakatku dulu."

"Bagaimana denganmu, Tsuyu-chan?"

Asui menoleh pada Hagakure sebelum menjawab, "aku sudah menyempurnakan jurus katakku. Pasti kamu akan kaget melihatnya, Toru-chan."

"Bagaimana denganmu, Ochaco-chan?" Uraraka tampak merenung dan tidak mendengarkan pertanyaan Hagakure, hingga Asui menyentuh lengannya dengan satu jari sambil memanggil namanya. Uraraka terkejut dengan wajah bersemu merah.
"Kau tampak lelah, Ochaco-chan," ucap Asui.

"Tidak juga, aku tidak merasa kelelahan. Ini baru saja dimulai!" jawabnya dengan ekspresi antusias namun agak panik. Yang lain hanya memandangnya dengan wajah bingung.

"Harusnya begitu, sih. Tapi entah kenapa, ya .... Belakangan, perasaanku terasa campur aduk ...," lanjutnya dengan wajah bersemu merah.

"Itu namanya cinta!" Sembur Ashido yang membuat wajah Uraraka semakin merah.

"A-apa? Minta? Pinta? Mantera? Aku tidak mengerti maksudmu," jawabnya mulai panik.

"Dengan Midoriya atau Iida? Kau sering bersama mereka, kan?"

"Tidak, tidak, tidak, tidak ...." Uraraka mulai menutup wajahnya dengan kedua tangan dan melayang.

"Siapa? Yang mana? Bilang saja!" Desak Hagakure.

"Asal kau mengaku, hukumanmu bisa lebih ringan, lo," lanjut Jiro sambil menyeringai.

Uraraka menjauhkan kedua tangannya dari wajah dan berteriak, "bukan itu, sungguh. Aku tidak mengerti hal seperti itu ...."

"Tidak baik memaksanya menjawab," ucap Asui.

Yaoyorozu berdiri dan menjawab, "Benar. Selain itu, besok kita harus bangun cepat, jadi mari segera tidur."

"Tidak mau. Aku ingin tahu. Meskipun itu tidak penting, aku ingin bicara soal cinta," jawab Ashido dengan nada merengek.

"Tidak baik memaksa orang lain memberitahukan hal pribadi," jawab (y/n) yang sedari tadi hanya diam.

"Ah, kau bilang begitu karena kau takut ditanyai juga, kan? Aku tahu kau pasti tertarik pada Bakugo."

"Eh? Apa maksudmu?" Jawab (y/n) dengan wajah bersemu merah.

"Mengaku saja! Jangan-jangan kalian sudah berpacaran. Aku melihat kalian duduk berdua di kelas beberapa hari yang lalu. Bakugo bukan tipe orang yang akan menemani perempuan, loh."

"Hah? Kami hanya berbincang ringan, tidak ada hal yang istimewa." (y/n) mulai memalingkan wajah. Dia mulai agak kesal sekarang. Dia sama sekali tidak menyukai Bakugo secara romantis apalagi berpacaran dengannya. Dia hanya mengaguminya.

"Aku juga tahu kalau Kyoka-chan diam-diam menyukai Kaminari." Sekarang Ashido mulai menunjuk-nunjuk Jiro.

"Hah? Kenapa aku harus menyukai si bodoh itu?" Wajahnya merah padam dan mulai melihat ke arah lain. "Aku yakin kau sudah berpacaran dengan Kirishima sejak SMP," jawabnya.

"Eh? Kami hanya satu sekolah. Itu tidak berarti kami berpacaran."

"Memangnya kenapa? Kalian satu sekolah saat SMP dan kembali satu sekolah saat masuk SMA. Itu seperti kalian tidak terpisahkan satu sama lain."

"Itu logika yang konyol. Kenapa kau tidak sekalian saja bilang Bakugo berpacaran dengan Midoriya dari kecil. Mereka, kan satu sekolah sejak TK."

"Teman-teman. Sudahlah. Hentikan perdebatan tidak berguna ini dan ayo tidur," lerai Yaoyorozu.







Apa-apaan perbincangan tidak penting ini? Yah, aku udah bingung sebenernya mau dibuat gimana. Aku udah punya gambaran adegan, tapi rasanya belum waktunya masuk adegan itu. Ya, udahlah😶

Semoga aku menjadi istrinya Bakugo♡

Me and You (Katsuki Bakugo x y/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang