**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**
𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍
𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘
"Kak ohm,"
"Mm?"
"Kayaknya sih Dian Dian itu nggak suka banget deh sama aku. Apa jangan-jangan dia mantan pacarnya kak ohm lagi." Nanon bertanya dengan badannya bersandar di punggung belakang Ohm. Keduanya telah kembali ke rumah. Sekarang tengah bersantai di bangku panjang balkon kamar ohm.
Ohm mengganti posisi Nanon, menidurkan laki-laki manis itu di pahanya lalu menyentil pelan dahinya. Mulut Nanon mengerucut.
"Mana ada. Aku dan perempuan itu tidak pernah berpacaran. Aku tidak pernah menyukainya. Tapi dia jenis perempuan yang cukup nekat. Kamu harus hati-hati sama dia. Usahakan menghindarinya dikantor." ujar Ohm. Dia tahu watak Dian, ia tidak menyukai wanita yang terus-menerus berlindung dibelakang mamanya itu.
"Tapi aku lihat mama kakak dekat banget sama dia. Gimana caranya dia ambil hati mamanya kak ohm?" bukannya iri, Nanon hanya penasaran bagaimana mereka bisa dekat.
Ohm mengusap-usap lembut kepala Nanon yang tidur-tiduran di pahanya itu.
"Mamaku dan almarhumah mamanya adalah sahabat dekat. Kami juga tetanggaan. Namun waktu Dian SMP kelas tiga, mamanya meninggal karena sakit. Papanya menikah lagi. Dian tidak cocok dengan ibu tirinya, ia terus mengadu ke mamaku sambil nangis-nangis. Karena kasian, mama bawa dia tinggal di rumah kami, dan menganggapnya sebagai putri sendiri. Hanya saja Dian selalu berpikir kalau mama akan menjodohkan aku dengan dia, jadi dia selalu menganggap aku adalah miliknya. Karena itu waktu dia di ajak tinggal mama di rumah, aku langsung cari kos di tempat lain. Kami tidak pernah bertemu lagi sampai mama maksa aku terima dia kerja dikantor tahun lalu. Menurutku wanita itu sakit." Ohm bercerita panjang lebar.
la hanya belum punya alasan yang kuat untuk memecat wanita itu. Dian selalu berhati-hati dan menunjukkan profesionalisme bekerja pada orang-orang dikantor. Sebenarnya bisa saja Ohm memecatnya kalau lelaki itu mau, tapi ia tidak mau Dian membuat drama yang pada akhirnya membuat orang-orang akan menggosipkan mereka. Ohm tidak sudi di gosipkan dengan wanita itu.
Nanon baru tahu sekarang. Ternyata ada ceritanya sih Dian jadi begitu. Tapi kan wanita itu harusnya mundur saja kalau tahu Ohm tidak menyukainya. Jangan memaksa. Jangan sampai membuat orang yang di sukai risih. Benar kata kak Ohm, wanita itu sakit.
"Pokoknya kalau dia menampar kamu kayak yang waktu itu lagi, langsung lapor ke aku. Paham?" kata Ohm lagi.
Nanon mengangguk.
"Sekarang jangan bahas wanita itu lagi. Ayo bahas pernikahan kita. Kamu mau kapan?" pria itu mengubah topik. Kalau ikut maunya sih, besok juga ia ingin langsung mendaftarkan pernikahan mereka. Biar pesta pernikahannya menyusul. Apalagi hubungannya dengan Nanon memang sudah seperti pasangan suami suami, hanya belum di sahkan saja.
"Kan harus bahas sama orang tua kita dulu kak." ucap Nanon. la takut mengambil keputusan sendiri tanpa bilang ke mama dan papanya.
"Hufftt ..." ohm sengaja memasang raut wajah cemberut. Hanya pada Nanon seorang laki-laki dingin macam Ohm ini bisa mengeluarkan berbagai macam ekspresi. Nanon tertawa menangkup pipi lelakinya.
"Sabar calon suami aku, kan sekarang aja kita udah hidup kayak pasangan yang udah nikah. Tetap aja nggak bakalan ada malam pertama, karena malam pertamanya udah." lalu pria manis itu mengedipkan matanya menggoda ohm. Akhir-akhir ini Nanon memang sudah tidak malu-malu lagi menggoda pria itu. la bahkan tambah lihai di atas ranjang.
"Oh, makin nakal ya sekarang."
"Ahh..." Nanon memekik begitu ohm mengangkat tubuhnya masuk ke kamar.
"Aku mau itu lagi sekarang, kamu masih mampu kan?"
"Nggak ah. Besok aja. Aku udah capek, pengen tidur." tolak Nanon.
"Beneran capek? Tapi kamu sendiri yang mancing-mancing aku tadi."
"Iya beneran nggak bohong. Tubuh aku pegal-pegal semua. Kakak sih nggak kasih aku waktu istirahat beberapa hari. Paling nggak kasih jeda dong, jangan terobos terus."
Ohm tertawa pelan.
"Habisnya kamu terlalu nikmat, bikin aku ketagihan terus." ia membaringkan Nanon di ranjang dan ikut berbaring di sebelah laki-laki manis itu. Mereka berbaring berhadap-hadapan dengan tangan ohm memeluk pinggang Nanon.
Tidurlah. Malam ini aku puasa dulu. Kesehatan kamu lebih penting." gumam pria itu.
"Kak ohm,"
"Tidur sayang, tutup mata kamu."
"Aku ingat kakak belum penuhin janji kakak." ohm membuka matanya.
"Janji?" otaknya berputar
"Kak ohm ingat nggak waktu di rumah Oma pompam kakak janjiin aku mau pake baju pink-pink ke kantor?"
Oh ya ampun. Benar. Ohm merutuk dalam hati, kenapa dia pakai berjanji sih.
"Kamu yakin, mau aku pake begituan di depan banyak orang? Itu bisa turunin citra perfect aku loh."
Nanon mengangguk.
"Yakinlah. Kakak udah janji. Bajunya juga sudah aku beli. Tinggal di pakai."
"Kapan?"
"Besok."
Hening sebentar ..
"Kak ohm nggak akan ingkar janji kan?"
Ohm menghembuskan napas panjang.
"Baiklah." angguknya kemudian. Demi calon suami tercintanya. Tak lama kemudian keduanya tertidur sambil berpelukan.
Pagi-pagi sekali, begitu ohm turun dari mobil, ia langsung mendapat perhatian semua orang. Penampilannya hari ini adalah penampilan teraneh seumur dia hidup. Baju pink, dasi, pink, celana bahkan sepatu semuanya serba pink. Nanon benar-benar niat sekali membeli benda-benda itu. Sudah begitu, warna pinknya norak sekali lagi. la bisa lihat semua orang tertegun dan kaget melihat penampilannya.
Tetapi sebagai karyawan yang di gaji olehnya, tentu mereka takut menertawai dia terang-terangan. Hanya bisa bersikap biasa dan membungkuk hormat saat pria itu melewatinya, terbahak setelah sang bos pemilik perusahaan menghilang dari hadapan mereka.
Nanon, kau akan aku habisi malam nanti. Gumamnya dalam hati.
Ketika ia memasuki ruangannya, Blue sudah ada di sana. Pria yang sedang asyik menyesap kopinya tersebut langsung muncrat begitu melihat kemunculan ohm dengan penampilan anehnya. Sedetik kemudian ia tertawa terbahak-bahak.
"Apa kau sedang cosplay? Penampilanmu unik sekali, Man!"
Seru blue. Pria itu meletakan cangkir kopinya di atas meja dan bertepuk tangan di depan wajahnya dengan tatapan mengejek ohm. Ohm langsung menimpuknya dengan bantal sofa. Wajah pria itu jengkel bukan main.
Memalukan. Sangat memalukan. Blue ikut duduk di depannya.
"Katakan, ide siapa ini?"
"Menurutmu?" raut kesal ohm bikin blue tertawa ngakak.
"Nanon. Hanya laki-laki itu yang bisa membuatmu melakukan tindakan yang konyol begini. Haha, ternyata seorang ohm bisa tidak berdaya juga karena kekasihnya." blue betul-betul puas. la berterimakasih ke nanon karena hari seperti ini datang juga pada blue.
Tok tok tok ...
suara ketukan pintu mengalihkan perhatian ohm dan blue. Mereka memandang ke arah pintu. Nanon sudah berdiri di sana sambil memegangi sebuah map. Pria manis itu menahan tawanya saat melihat ohm.
"Aku di suruh anterin ini." ia cepat-cepat menaruh map ditangannya ke meja sofa, menyempatkan diri menjulurkan lidah meledek ohm dan berbalik kabur secepat kilat. Blue sampai tercengang dengan kelakuan laki-laki manis itu.
la melirik ke ohm yang malah tertawa-tertawa sendiri sambil melonggarkan dasinya.
Tunggu saja nanti malam sweety, kau tidak akan lolos.
Nangis dikit gak ngaruhhh yaaa😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]
FanfictionNanon, adik dari Lengso dan adik ipar dari Ohm Pawat. Ohm Pawat yang jatuh cinta pada adik iparnya dan ingin menikahinya, ohm Pawat mulai menggoda adik iparnya Nanon, namun Nanon menjauhi sang kakak ipar karna ia tahu kalau Ohm Pawat adalah suami ka...