chap 59

1.4K 65 3
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘

Blue bermain dengan sangat liar. Lidahnya naik turun dan memainkan bagian itu seperti mengisap ice cream.

"Ahh ..." Lengso meremas kuat rambut Blue, sungguh luar biasa rasanya. Pantas saja Ohm dan Nanon sampai melakukannya tiap hari. Ternyata memang seenak itu. Apalagi melakukan dengan laki-laki yang sukses membuatnya gugup setengah mati dan jantungnya berdebar-debar kencang. Rasanya lain.

Lengso memang sudah biasa bercinta. Tapi malam ini, ia seperti seorang perawan yang merasa tidak berdaya di depan lawan mainnya. la tiba-tiba menjadi bodoh, membiarkan Blue mengambil alih permainan dan mengobrak-abrik bagian intinya dengan cara yang laki-laki itu mau. Dalam hal ini Blue cukup brutal, tapi dia suka.

"Aahh ... aghh ... Ssshh..." saat cairan kental keluar dari dalam tubuh Laki-laki manis itu dan ditelan habis oleh Blue. Lengso malu. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, merasakan sensasi permainan Blue yang begitu hebatnya, membawanya pada pelepasan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Ya. Pelepasannya kali ini sangat berbeda. Lengso berani bilang beda dari sebelum-sebelumnya karena dulu, mantan kekasihnya jarang membuat dia cum. Lelaki itu hanya sibuk dengan kenikmatannya sendiri dan jarang membuatnya mendapatkan pelepasan. Bahkan pria itu selalu egois, hanya memikirkan kesenangannya sendiri. Sampai sekarang Lengso masih tidak percaya kenapa ia bisa bersama dengan laki-laki semacam itu. Setelah berpikir berulang kali, ia malah merasa menyesal sudah berpacaran dengan laki-laki macam begitu.

Blue berdiri dan kembali mengecup bibir Lengso. Tangannya bermain di pucuk merah muda yang berbentuk seperti kacang itu. Memelintirnya dengan gerakan sensual.

"Blue ..." Lengso menahan tangan Blue. la merasa geli, terlalu geli.

"Kenapa?"

"Istirahat seben ... ahh..." pria itu sudah mengemut buah dada Lengso lagi, memainkan puting nya dengan lidah, kemudian menyesapnya kuat-kuat. la tidak mendengarkan permintaan laki-laki manis itu. Satu jarinya menerobos masuk di bawah sana. Lengso menatap kaget pria itu, hingga Blue merasa laki-laki manis itu tidak nyaman dan akhirnya berhenti sesaat.

"Kau tidak suka aku memasukan jariku? Ingin berhenti dulu?" ia bertanya dengan lembut dan berhati-hati.

Lengso menggeleng. Tidak suka? Astaga itu sangat enak, dia sudah gila kalau merasa tidak suka dan menolak. Tadi ia hanya kaget saja akibat mendapat serangan tiba-tiba dari atas dan bawah. Bukan berarti ia tidak suka.

"Jadi?" Blue bertanya lagi. Pria ini juga. Lengso menatapnya kesal. Masa sih sudah seperti ini lelaki itu masih terpikir untuk berhenti karena merasa menyakiti Lengso. Kayaknya laki-laki seperti Blue ini hanya ada satu persen dari seratus persen laki-laki yang ada di dunia. Memang baik, namun kadang membuat lawan mainnya kesal.

Lengso lalu menggapai tangan Blue dan mengarahkan ke holenya.

"Bermainlah sesukamu, buat aku terbang." gumam laki-laki manis itu dengan mata sayu. Blue tersenyum bahagia.

Kali ini dua jarinya langsung masuk mengobok-obok milik Lengso. Apalagi ketika jarinya mengenai prostat nya.

"Ahh ... Ya ya ... A ... Aku mau keluar Blue ... " Lengso men de sah kuat, meremas punggung Blue, Blue menggerakkan jarinya maju mundur dengan cepat, sampai badan Lengso bergoyang-goyang di atas meja.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang