9. Tiada hari tanpa ciuman

336 14 3
                                    

Hao mulai membuka matanya saat mendengar suara dering alarm. Ia meraba nakas dan mengambil handphonenya lalu mematikan alarm. Hao pun mulai terbangun dari tidurnya lalu bangun dari posisi berbaring dan meregangkan otot-ototnya yang sedikit pegal. Hao seketika teringat kejadian tadi malam, saat Hanbin menyatakan cintanya untuk yang kedua kalinya. Dan itu artinya, kini ia dan Hanbin telah resmi menjadi pasangan kekasih karena Hao yang menerima cinta Hanbin tadi malam.

Seketika Hao merasakan pipinya memerah merona karena mengingat kejadian semalam, saat ia dan Hanbin berciuman untuk pertama kalinya. Ia menyentuh bibirnya sendiri, dan ia masih bisa merasakan bekas ciuman Hanbin di bibirnya yang terasa hangat.

Hao :"Apakah ini mimpi? Aku sekarang berpacaran dengan bosku sendiri?"

Kemudian ia melihat ada notifikasi di handphonenya. Hao membuka KakaoTalk dan terdapat pesan dari Hanbin.

("Pagi, Hao-ya. Apa kau sudah bangun tidur?")

Tanpa perlu lama menunggu, Hao pun membalas pesan dari sang CEO yang kini menjadi kekasihnya.

("Aku baru saja bangun")

Hao langsung mengirimkan pesannya kepada Hanbin. Ia tidak memakai nama atau panggilan pak direktur saat mengirim pesan kepada Hanbin karena ia masih bingung harus memanggil Hanbin dengan sebutan apa setelah mereka resmi berpacaran.

Beberapa saat kemudian, muncul balasan dari Hanbin. Hao membaca lagi balasan pesan dari sang CEO.

("Baguslah kalau kau sudah bangun. Kau segera bersiap-siap. Aku akan datang ke rumahmu")

Setelah membaca pesan dari Hanbin, Hao beranjak dari tempat tidur dan merapikan tempat tidurnya. Ia mendekati lemari pakaian dan membukanya lalu mengambil pakaian kantor serta handuk. Hao meletakkan pakaian kantornya di atas tempat tidur dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa handuknya lalu menutup pintu kamar mandi.

***Beberapa menit kemudian***

Hao sedang bersiap untuk berangkat ke kantor. Dan kali ini, ia akan pergi ke kantor bersama Hanbin. Jujur, ia sedikit khawatir jika karyawan lain di kantor akan banyak membicarakan dirinya yang datang ke kantor bersama Hanbin. Ia belum siap jika mereka tahu tentang hubungannya dengan Hanbin yang sekarang telah menjadi pasangan kekasih, terutama teman-temannya. Hao yakin teman-temannya akan terkejut ketika mengetahui ia dan Hanbin kini berpacaran.

Hao :"Semoga hari ini berjalan dengan baik. Ayo semangat, Hao-ya"

Setelah rapi dengan pakaiannya, Hao mengambil tas kantor dan berjalan keluar kamar.

Sementara itu, Hanbin baru saja sampai di depan rumah Hao dengan mengendarai mobilnya. Hanbin kemudian keluar dari mobil dan berjalan menghampiri pintu depan rumah. Ia lalu mengetuk pintu rumah Hao.

Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan muncul Hao yang sudah rapi dengan pakaian kantornya.

Hao :"Pak direktur?"

Hanbin :"Masih memanggilku seperti itu?"

Hao :"Maaf, pak direktur. Ah! Maksudku. Maaf, Hanbin-ah. Aku masih belum terbiasa memanggilmu dengan panggilan nama. Karena aku sudah lama bekerja sebagai sekretaris, aku lebih sering memanggilmu dengan panggilan pak direktur"

Hanbin :"Tidak apa-apa. Nanti juga kau akan terbiasa"

Tiba-tiba, Hanbin menarik Hao ke dalam pelukannya sehingga tidak ada jarak diantara keduanya. Hao tentu terkejut saat Hanbin tiba-tiba memeluk pinggangnya.

Hao :"Ha... Hanbin-ah... Apa yang kau lakukan?"

Hanbin :"Aku perlu dapat asupan energi dari dengan mencium bibirmu"

My Secretary, My Love | BinHao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang