17. Please, don't stop 🔞

296 11 0
                                    

Dua insan yang sedang dikuasai nafsu itu sedang bercumbu mesra di atas ranjang dengan Hao berbaring di atas ranjang dan Hanbin yang menindih tubuh Hao. Hao terus meremas rambut Hanbin saat kekasihnya itu mencumbunya semakin dalam, sementara Hanbin mulai membuka satu persatu kancing kemeja Hao.

Setelah kancing kemeja Hao terbuka semua, Hanbin melepaskan ciumannya sebentar dan menatap sang kekasih.

Hanbin :"Kau yakin aku boleh melakukannya?"

Hao :"Lakukanlah. Dan tolong jangan berhenti"

Hanbin melepaskan satu persatu pakaian Hao. Kemudian ia menegakkan tubuhnya dan ikut melepas satu persatu pakaiannya sehingga kini keduanya tidak memakai sehelai benangpun. Hao bisa melihat kejantanan Hanbin yang sudah menegang.

Sebelum bersetubuh dengan Hao, Hanbin melakukan pemanasan terlebih dahulu. Ia kembali menindih tubuh Hao lalu menciumi leher dan tubuh Hao serta memberikan kiss mark di tubuh kekasihnya itu dan jarinya ia masukkan ke dalam lubang sang kekasih. Hao tanpa ragu mengeluarkan erangannya saat Hanbin terus menciumi tubuhnya.

Setelah puas menciumi tubuh Hao dan memainkan jarinya di dalam lubang Hao, Hanbin kembali menegakkan tubuhnya dan membuka kedua kaki Hao. Perlahan, Hanbin mulai memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Hao. Hao sedikit meringis saat kejantanan Hanbin mulai masuk ke dalam lubang miliknya.

Hao :"Eeuunngghh... Hanbin-ah..."

Hanbin :"Tahanlah sebentar... aku akan masukkan sekarang"

Dan saat kejantanan Hanbin sudah masuk seluruhnya, Hao mengeluarkan desahannya sambil meremas kuat sprei ranjang. Tapi Hanbin tidak langsung bergerak, ia menunggu Hao terbiasa dulu agar kekasihnya itu tidak kesakitan. Selama 10 menit Hanbin berada di posisi seperti itu.

Hao :"Tolong gerakkan sekarang!"

Setelah mendapat lampu hijau dari kekasihnya, Hanbin pun mulai menggerakkan pinggulnya, memasuk keluarkan miliknya di dalam lubang Hao dengan gerakan yang sedikit cepat. Hao mulai mendesah sedikit keras dengan tangannya yang terus meremas sprei ranjang.

Sambil terus bergerak, Hanbin kembali menindih tubuh Hao dan menahan kedua tangan Hao dan mengangkatnya ke atas kepala sang kekasih. Hao terus mendesah dengan ia yang mendongakkan kepalanya serta membusungkan dadanya.

Hao :"Eeuunngghh... Aaahhh... Aaahh... Hanbin-ah..."

Hanbin :"Aaahhhh... Kau... baik-baik saja?... Aaahh... Aaaahh!!"

Hao :"Sangat... Nngghhh... nikmat... Tolong... Aaahhh... Aaahhh... Lebih dalam... lagi... Aaahhh... Aaaahhh!!"

Hanbin yang mendengar desahan Hao menuruti permintaan kekasihnya, ia melepaskan tangannya dan berpindah memeluk erat pinggang Hao. Hao langsung melingkarkan tangannya di leher Hanbin. Kemudian, Hanbin mulai menghentakkan kejantanannya lebih dalam dengan gerakan yang sedikit lebih cepat sehingga membuat Hao mendesah cukup keras dengan tangannya yang menjambak rambut dan mencengkram punggung Hanbin.

Hao :"Aaahhh... Aaaahh... Hanbin-ah... Jangan berhenti... Nngghhh..."

Hanbin :"Keinginanmu... Nngghhh... adalah perintah... untukku..."

Hanbin pun terus menghentakkan kejantanannya semakin dalam sehingga membuat Hao terus mengeluarkan desahannya dengan tangannya yang tidak berhenti menjambak rambut sang kekasih. Sambil terus bergerak, Hanbin kembali melumat bibir Hao dan semakin erat memeluk pinggang kekasihnya. Sambil terus mendesah, Hao membalas ciuman panas Hanbin, desahannya tertahan karena bibirnya yang bertautan dengan bibir Hanbin.

Setelah puas mencumbu bibir Hao, Hanbin berpindah menciumi leher Hao dan sedikit menggigitnya hingga meninggalkan bekas tanpa menghentikan aksinya menghujam bawah sang kekasih.

My Secretary, My Love | BinHao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang