19. Japan in Love

134 11 0
                                    

Hanbin dan Hao baru saja keluar dari bandara dengan membawa koper. Mereka saat ini telah sampai di sebuah negara yang akan menjadi tujuan liburan mereka yaitu Jepang. Karena sekarang sudah memasuki musim dingin dan menjelang natal juga, mereka memutuskan untuk merayakan natal dengan berlibur ke luar negeri.

Hao :"Hanbin-ah. Kita benar-benar ada di jepang sekarang?"

Hanbin :"Tentu saja, kita sudah sampai di negara tujuan kita berlibur. Kau mau aku cium disini agar kau bangun dari mimpimu?"

Hao langsung memukul dada Hanbin saat kekasihnya itu berkata yang menurutnya sedikit vulgar. Sementara Hanbin hanya tersenyum melihat ekspresi malu-malu dan kesal Hao.

Hao :"Tidak harus dicium juga. Aku tidak mau menarik perhatian orang-orang disini"

Hanbin :"Ya sudah. Sekarang kita pergi ke hotel untuk kita menginap selama kita berlibur disini"

Hanbin memesan taksi online lewat handphonenya. Dan beberapa saat kemudian, sebuah taksi berhenti di depan mereka. Kemudian supir taksi keluar dari mobil dan membantu memasukkan koper mereka ke dalam bagasi. Setelah itu, mereka masuk ke dalam taksi dengan Hanbin dan Hao duduk di kursi belakang.

Hanbin menunjukkan alamat hotel kepada supir dengan menggunakan bahasa jepang. Sang supir paham dan langsung melajukan taksi menuju hotel.

Hao :"Kau pandai sekali berbahasa jepang. Aku saja baru belajar"

Hanbin :"Aku sempat kuliah di luar negeri. Dan aku punya beberapa teman kampus dari beberapa negara, aku pun belajar bahasa mereka agar bisa lebih akrab dan nyaman berbicara dengan mereka"

Setelah satu jam perjalanan, taksi akhirnya berhenti di depan sebuah hotel besar dan megah yang ada di pusat kota Tokyo.

Mereka kemudian keluar dari taksi dan supir membantu mengeluarkan koper mereka dari dalam bagasi. Hanbin pun memberikan beberapa lembar uang Yen Jepang kepada supir tersebut. Setelah itu, Hanbin dan Hao masuk ke dalam lobby hotel.

Mereka lalu menghampiri resepsionis hotel. Hanbin menunjukkan kamar hotel yang sudah ia booking kepada resepsionis tersebut. Kemudian, resepsionis memberikan kunci kamar hotel kepada Hanbin.

Hanbin :"Ayo. Kita pergi ke kamar kita. Kita naik lift supaya cepat sampai"

Mereka kemudian berjalan menghampiri lift. Hanbin menekan tombol lift, dan tak lama kemudian pintu lift terbuka. Merekapun masuk ke dalam lift dan Hanbin menekan tombol menuju lantai sembilan hotel. Pintu lift tertutup dan mulai naik ke lantai yang dituju.

Tiba-tiba, Hanbin memeluk pinggang Hao sehingga pria manis itu langsung menghadap Hanbin dan meletakkan tangannya di pundak Hanbin.

Hanbin :"Karena kita ada di dalam lift, kita bisa berciuman tanpa ada yang melihat kita"

Karena sudah tergoda oleh bibir Hao, Hanbin menarik tengkuk Hao dan langsung mencium bibir kekasihnya. Hao pun tidak bisa menolak, ia menutup matanya dan membalas ciuman Hanbin dengan tangannya yang mulai melingkar di leher sang kekasih.

Ketika mereka mendengar pintu lift terbuka, Hanbin langsung melepaskan ciumannya.

Hanbin :"Kita lanjutkan lagi nanti, setelah kita sampai di kamar kita"

Mereka keluar dari lift dan berjalan menyusuri lorong hotel. Dan hanya butuh waktu lima menit, mereka sudah sampai di depan sebuah pintu dengan digit angka 1325. Hao pun sadar jika digit angka pintu tersebut merupakan gabungan tanggal lahirnya dan Hanbin, dimana Hanbin lahir tanggal 13 Juni, sementara dirinya lahir tanggal 25 Juli.

Hao :"Hanbin-ah. Angka kamar hotel ini mirip dengan tanggal lahir kita"

Hanbin :"Aku juga sedikit terkejut saat melihat list kamar yang ada di hotel ini, dan salah satunya adalah kamar ini. Tapi saat aku melihat review kamar hotel ini, banyak yang suka menginap di kamar ini karena pengunjung bisa melihat pemandangan kota dari atas hotel... Ya sudah, ayo kita masuk sekarang"

My Secretary, My Love | BinHao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang