4. Tetap di sisiku

336 19 5
                                    

Hanbin sedang memegang surat pengunduran diri Hao sebagai sekertaris. Ia mendapatkan surat ini beberapa hari yang lalu, namun tak ada alasan kenapa Hao ingin berhenti di kertas tersebut. Hanbin masih belum tahu apa alasan Hao ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai sekretaris setelah lima tahun mereka bekerja bersama. Hanbin kemudian memegang dadanya sendiri, merasakan jantungnya berdetak kencang saat memikirkan Hao.

Hanbin :"Aku tidak akan membiarkan ini terjadi. Aku akan membuatmu tetap bertahan disini. Kau tidak boleh pergi begitu saja dariku"

Hanbin memutuskan untuk merobek kertas tersebut dan membuangnya ke tempat sampah. Ia kemudian melihat ruang kerja Hao yang masih kosong karena Hao belum datang ke kantornya.

Tak lama kemudian, ia melihat Hao sudah datang ke tempatnya. Hao masuk ke dalam ruangan pribadi Hanbin dan duduk di hadapan sang CEO.

Hao :"Apa kau sudah membaca surat pengunduran diriku?"

Hanbin :"Tidak. Aku tidak mendapatkan surat pengunduran dirimu masuk ke kantorku. Malah yang aku dapat surat pengunduran diri dari pekerjaan lain di perusahaan ini, dia memutuskan keluar dari perusahaan karena ingin fokus dengan persiapan pernikahannya"

Hao tentu bingung dengan apa yang dikatakan oleh Hanbin, padahal ia sudah jelas telah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke kantor. Sementara Hanbin memilih untuk berbohong agar Hao tidak curiga jika ia telah merobek dan membuang surat pengunduran diri Hao.

Hanbin :"Karena tidak ada surat pengunduran diri darimu, itu artinya kau masih menjadi sekretaris ku... Lebih baik, sekarang kau kembali ke tempat kerjamu. Ini sudah waktunya jam kantor"

Hao yang masih bingung memilih untuk keluar dari ruangan pribadi Hanbin dan kembali ke ruang kerjanya. Hanbin menghela nafas lega karena Hao tidak curiga kepadanya.

***Beberapa jam kemudian***

Hao sedang menikmati makan siang di sebuah restoran yang berada di lantai dasar kantor. Memang Sung Company ini memiliki restoran untuk para karyawan bisa makan siang tanpa harus pergi keluar kantor.

Sampai kemudian, Hao melihat Hanbin datang dengan membawa nampan berisi beberapa makanan yang sudah ia pesan. Karena semua kursi sudah penuh, Hanbin akhirnya duduk di kursi yang berhadapan dengan Hao.

Hao :"Pak direktur?. Kenapa kau bisa ada disini? Biasanya kau tidak pernah makan disini, kau lebih sering makan di ruangan mu"

Hanbin :"Aku bosan jika makan di ruangan ku sendiri. Aku ingin mencoba berbaur dengan para karyawan disini meskipun aku terkenal dengan ekspresi yang tegas dan dingin... Tidak apa-apa jika aku duduk disini? Aku lihat hanya tempat dudukmu yang masih kosong"

Hao hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu, mereka menikmati makanan masing-masing dalam keadaan diam. Tapi Hao tidak tahu jika Hanbin beberapa kali memperhatikannya sambil tetap menikmati makanannya.

Hanbin :"Hao-ssi..."

Hao yang tadinya makan sambil menundukkan kepalanya langsung mengangkat kepalanya kembali dan menatap Hanbin. Dan secara tidak terduga, Hanbin mengambil sesuatu di sudut bibir Hao yang membuat pria manis itu terdiam.

Hanbin :"Kalau makan itu pelan-pelan. Jangan seperti orang yang terburu-buru"

Hao tentu terkejut dengan apa yang dilakukan Hanbin barusan. Selama ia bekerja sebagai sekretaris, Hanbin tidak pernah berperilaku manis seperti ini kepadanya. Jikapun mereka makan bersama seperti saat ini, mereka hanya mengobrol biasa. Ini adalah kali pertama Hao mendapatkan perlakuan seperti ini dari bosnya sendiri. Dan apa yang dilakukan Hanbin berhasil membuat jantungnya berdetak kencang.

Melihat Hao yang tiba-tiba melamun, Hanbin menjentikkan jarinya sehingga membuat Hao tersadar dari lamunannya.

Hanbin :"Kenapa kau tiba-tiba melamun? Apa ada yang kau pikirkan?"

My Secretary, My Love | BinHao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang