Hanbin dan Hao saat ini sedang menikmati makan siang di sebuah restoran yang berada di sebuah mall. Mereka ada di tempat ini karena baru saja melakukan observasi ke toko properti yang merek dagangnya merupakan milik Sung Company.
Hao :"Pak direktur. Apa ini tidak berlebihan karena kau mentraktirku makan siang?"
Hanbin :"Aku tidak punya teman lain di kantor selain dirimu sebagai sekertaris ku. Aku sebenarnya punya banyak teman saat masih sekolah, tapi mereka semua sudah bekerja bahkan menikah diluar negeri. Aku juga sudah jarang mendengar kabar dari mereka... Kau bukan hanya sekretaris bagiku, tapi kau juga teman bagiku"
Hao tersipu malu mendengar perkataan Hanbin. Hanbin tersenyum melihat ekspresi malu-malu Hao. Meski ia sudah sering melihat ekspresi malu-malu Hao seperti ini, tapi itu tidak pernah membuatnya bosan sama sekali.
Hanbin :"Oh iya! Jadwalku yang terakhir itu datang ke pesta para kolega bisnis, bukan?"
Hao :"Iya, pak direktur. Itu jadwal mu yang terakhir hari ini"
Hanbin :"Kalau begitu, nanti malam kau ikut temani aku ke acara itu. Kau mau ikut denganku?"
Hao :"Entahlah, pak direktur. Itu kan acara resmi. Aku merasa tidak pantas untuk datang ke acara itu"
Hanbin :"Jangan berkata seperti itu. Kau itu punya kinerja yang luar biasa saat bekerja. Aku ingin para kolega bisnis tahu jika aku punya sekretaris yang sangat bisa diandalkan seperti dirimu. Dan tak akan ada yang bisa menggantikan posisimu"
Hao terdiam mendengar kalimat terakhir Hanbin. Di dalam lubuk hatinya yang terdalam, ada sesuatu yang ingin ia sampaikan pada Hanbin. Tapi ia takut itu akan mengecewakan sang CEO. Hanbin yang melihat Hao tiba-tiba melamun langsung menjentikkan jarinya hingga membuat Hao kembali tersadar dari lamunannya.
Hanbin :"Kau baik-baik saja, Hao-ssi?"
Hao :"Iya, pak direktur. Aku baik-baik saja... Baiklah. Aku akan ikut denganmu nanti malam"
Hanbin tersenyum mendengar Hao setuju dengan ajakannya. Setelahnya, mereka lanjut menikmati makan siang mereka.
***Malam harinya***
Hao sudah siap untuk pergi bersama Hanbin ke pesta para kolega bisnis di sebuah hotel. Ia sedang merapikan penampilannya di depan cermin. Karena ia tidak punya banyak pakaian formal, Hao memilih memadu padankan pakaian casual dengan formal dengan dominasi warna hitam.
Hao :"Semoga dengan penampilanku ini tidak membuat malu di acara resmi itu"
Kemudian, ia mendengar suara ketukan pintu dari luar rumahnya. Ia yakin jika Hanbin sudah sampai di depan rumah. Hao mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar.
Dan ketika Hao sampai di depan pintu, ia pun membuka pintu. Dan benar saja, Hanbin sudah ada di depan rumahnya dan sudah tampil rapi dengan pakaian formalnya. Dan Hao bisa melihat dengan jelas tatto di atas dada Hanbin karena sang CEO tidak mengancingkan bagian atas kemejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretary, My Love | BinHao [END]
أدب الهواةSung Hanbin merupakan seorang pria berusia 25 tahun. Meski begitu, ia memiliki wajah yang tampan yang membuatnya terlihat awet muda. Hanbin merupakan CEO di sebuah perusahaan yang dulunya merupakan milik mendiang ayahnya. Hanbin memiliki kepribadian...