Eric berada diruang tamu dengan memegang stik PS,mata nya memicing menatap layar tv yang memperlihatkan gambaran membuat kalangan anak remaja tertarik untuk memainkannya
Namun suara langkah seseorang membuat Eric menoleh sekilas lalu ia kembali fokus menatap layar tv
Dua pemuda sudah berdiri tak jauh dari Eric duduk,mereka berdua menatap Eric yang asik bermain game
"Oh udah pulang ya?!" Tanyanya dengan nada terdengar mengejek
Janu memicingkan matanya tidak suka "udah,kenapa emang?!" Tanya Janu sensi
Eric mematikan gamenya lalu menatap Janu dengan songong "gaada sih" Eric menatap kearah perempuan yang berdiri disamping Jeno
"Oh ini ya pacarnya yang sok banget?!" Tanya Eric
"Apa maksut Lo bilang kek gitu?!"Jeno menggenggam tangan sang pacar disampingnya dengan mata menyorot marah
"Kenapa?! Kok lu yang tersinggung" tanya Eric,ia menatap Jeno dengan tatapan remeh,ia tidak suka dengan sikap Jeno yang seakan akan pacarnya adalah separuh hidupnya
"Dia pacar gw,wajar dong kalo gw tersinggung dengan ucapan Lo yang ngata ngatain dia" ujar jeno, dirinya terus membela sang pacar dari perkataan kejam sang adik
Niken,nama pacar Jeno yang menurut Eric itu sangat menjengkelkan dan sok banget buat ngerebut Jeno darinya
"Kejam Lo Jen" ujar eric
Jeno merotasi matanya malas "gausah drama,biasanya aja Lo yang kejam sama gw" ujar jeno,ia menganggap bahwa adiknya itu telah menunjukkan sisi manjanya sekarang
"Dihhh,Lo nganggep gw tukang drama gitu?!" Tanya Eric sambil menaikkan sebelah alisnya
"Iya" ucapnya singkat namun menyakitkan untuk hati mungil milik Eric
Jeno berjalan menggeret Niken untuk duduk disofa,dibalik wajah polos Niken ia tersenyum miris menatap Eric,namun ia senang kalo begini
Kalo Jeno menuruti ucapan Eric,ia tidak bisa menjalankan misinya
Eric bangkit dari duduknya setelah Jeno dan Niken duduk tepat disebelahnya,Eric sekarang memiliki elergi sama Jeno dan perempuan gila disamping Jeno
Jeno dan Niken menatap kepergian Eric yang tiba tiba dengan wajah tersirat kemarahan,Niken menatap Jeno
"Ini pasti gara gara aku,kamu jadi bertengkar sama adik kamu" ujarnya dengan wajah sedih agar Jeno dapat dikelabuhi
Jeno tersenyum lalu mengelus rambut milik Niken "tenang aja dia emang gitu,anaknya emang manja jadi wajar aja sih kalo dia marah sama aku" ujar jeno,lalu Niken ikut tersenyum setelah mendapatkan ucapan yang dimana Niken lah yang akan didukung oleh jeno ketimbang adiknya sendiri
Dibalik tembok Eric mendengar semua ucapan mereka berdua "bener bener ular yang harus dimusnahkan" gumamnya,lalu ia pergi berjalan kearah kamarnya dan perasaan sedih berkecamuk
Dikamarnya ia membuka hpnya dengan perasaan berkecamuk,dirinya ingin membuka apa saja yang membuat dirinya melupakan kejadian beberapa menit yang lalu
Disaat dirinya ingin membuka aplikasi burung biru,salah satu informasi dari akun sekolahnya memperlihatkan wajah seseorang yang familiar
"Eh bukannya ini kan sonu ya?!" Tanyanya pada dirinya sendiri,lantas dirinya menbaca kata kata diatas foto sunwoo
Eric membuang hpnya terlempar kearah luar balkon,sangking kesalnya ia pun membuang hpnya yang hampir jatuh kebawah lantai dua
Eric mengacak rambutnya frustasi,lalu ia membuang semua bantal yang ada diatas kasurnya
"Gw kirain Lo suka sama gw kak,gini banget hidup gw banyak cerita sedihnya,apa emang tuhan minta gw nangis terus dimalam malam begini" gumamnya pada dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
seniors || sunric • bxb
Подростковая литератураkakak kelas berkacamata yang disukai oleh adek kelas berandalan