23.

403 27 0
                                    

Ceklek

"Jen" panggilnya

Dia masuk kedalam kamar Jeno tanpa ijin dari sang pemilik kamar. Tak peduli dia mau ijin atau gak orang biasanya juga jeno selalu membuka pintu kamarnya dengan cara ditendang.

Jeno awalnya tengah fokus mengatur snar gitarnya namun kedua matanya tak terfokuskan dengan panggilan Eric. Dia menoleh kearah pemuda lebih muda darinya tengah berjalan kearahnya sambil membawa buku tulis dan bolpoin.

"Ngapain??" Tanya Jeno sambil menatap Eric.

"Ck,ajarin gw ngerjain tugas lah udah tau adik Lo ini bodohnya ngelebihin kutil badak" ujarnya sambil menghempaskan buku tulisnya diatas kasur Jeno.

Jeno menatap buku tulis Eric sambil mengerutkan keningnya. "Jan pura pura bodoh kalo gw ngasih soalnya setara sama anak kelas dua belas aja Lo bisa ngerjain, masak soal anak TK Lo gak bisa!!" Ujarnya.

"Ck, gw males mikir mana lagi Lo ngasih tugas gw beda dari yang lain. Gw masih kelas sebelas tapi lihat itu mah tugas kelas dua belas anying" ujar Eric sambil menunjukkan tugas dari Jeno.

Ya soalnya Jeno ngasih tugasnya khususon buat dirinya itu tugas setara sama anak kelas dua belas sedangkan yang lain setara dengan pelajaran yang disampaikan oleh jeno. Kan ga adil, mentang mentang dirinya bisa ngerjain soal yang pernah diberikan Jeno dipapan tulis terus Jeno langsung ngasih tugas yang susah susah gitu. Gila tu orang.

Dia juga siswa biasa yang malas mengerjakan tugas kalik. Kemaren itu memang Eric lagi niat niatnya ngerjain dengan otak bukan dengan tangan.

"Ya biar Lo bisa pinter lah. Kalo Lo pinter kan bisa gw ikutin lomba cerdas cermat biar nambah ilmu" ujarnya.

"Dihh nyuruh anjing"

"Cepet kerjain sendiri gausah manja"ujar jeno sambil menunjuk buku yang ada tulisannya. Jeno memberikan tugas soal sendiri khusus untuk Eric karena dia juga ingin menguji kerja otak Eric setelah dia dibuat terkejut dengan soal yang mudahnya dijawab oleh bocah nakal kayak Eric.

Eric berdecak kesal lalu mengambil bukunya. Dia mengerjakan tugas dari Jeno sambil tiduran karena memang mager aja gitu. Dia niat kesini buat nyuruh Jeno ngajarin dia eh malah berakhir suruh kerjain sendiri. Yaudah sekalian aja ngerjain dikamar Jeno.

Dia membaca kata demi kata yang tertata rapi dengan beberapa baris itu langsung membuat otak Eric bekerja dan sedikit mencoret buku dihalaman belakang.

Setelah mendapatkan apa yang akan dijawab barulah Eric menulis ulang dibuku tepat dibawah soalnya.

Jeno menatap apa yang dikerjakan oleh Eric,tangan itu sangat gesit untuk mencoret coret buku dan menulis jawabannya,tanpa berfikir panjang dan tanpa bertanya anak itu bisa menyelesaikan dengan mudah dan berakhir menutup bukunya karena sudah berakhir mengerjakan tugas fisika.

Jeno tersenyum karena bisa melihat sisi dari kenakalan sang adik,ternyata anak itu juga pintar dalam bidang pelajaran namun dirinya juga tidak tahu apakah anak itu hanya pandai pelajaran fisika ataupun semua pelajaran.

Dia berfikir untuk mengikuti Eric dilomba quiz luar negri yang biasa diadakan sebulan sekali ataupun satu tahun sekali. Disaat dulu Jeno waktu masih sekolah dia sering sekali diikutkan dalam beberapa quiz diluar negri dan didalam negri. Dan sampai membuat Jeno lulus dengan peringkat tinggi dan diterima dibeberapa tempat kuliah ternama didalam negri maupun diluar negri.

Dan disaat itulah Jeno mengambil keputusan untuk masuk kedalam universitas terbaik di Amerika yang bernama The university of Chicago.

Keputusan Jeno memang membuat kedua orang tuanya bangga diwaktu itu dan berakhir Jeno disuruh ayahnya untuk menjadi direktur diperusahaannya dan tentu Jeno bisa membawa nama terbaik dikalangan penjabat lainnya.

Jadi Jeno ingin prestasinya bisa dilanjutkan oleh adiknya yang nakal ini. Walaupun terlihat nakal namun Jeno yakin bahwa Eric benar benar pandai dalam bidang apapun itu. Bolehkah Jeno terlalu berharap???

Dan disitulah Jeno ingin menjadi guru disekolahan Eric, tentu saja untuk mengawasi pemuda itu. Memintanya untuk menjadi walikelas tepat dikelas pemuda itu. Membimbing anak itu dengan baik dan menguji Eric dengan soal soal yang menurutnya sedikit susah untuk seumuran Eric yang belum diberi penjelasan tentang soal itu. Dan disaat itulah Jeno merasa yakin bahwa Eric bisa melanjutkan prestasinya dan bisa menjunjung tinggi nama keluarganya.

Sangat yakin dengan soal yang bukan hanya sekedar setara dengan anak kelas dua belas namun soal itu adalah salah satu soal yang pernah diberikan dosennya waktu dia kuliah diAmerika serikat. Dan disitulah Jeno bisa terkejut karena Eric bisa mengerjakan soal setara dengan anak kuliah dan belum pernah diajarkan untuk seusia Eric.

Bukankah sudah terlihat jelas bahwa harapan Jeno sudah didepan mata??.

Makanya Jeno memberikan soal berbeda dengan teman teman Eric. Karena dia ingin membuktikan lebih banyak lagi karena dirinya belum terlalu percaya jadi dia ingin menguji kerja otak Eric, namun Jeno bisa melihat bagaimana kemampuan sang adik tengah berfikir untuk mengerjakan soal yang ia berikan.

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
seniors || sunric • bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang