4. Case

30 6 4
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.

****

'Seorang bocah berusia dua belas tahun tewas mengenaskan di sebuah gang dijalan Selat nomor 02. Jasad korban ditemukan dalam keadaan yang sangat tidak lazim. Menurut salah satu kepolisian yang memeriksa tkp, pembunuhan seperti ini sudah terjadi beberapa bulan lalu, dan korban tewas dengan cara yang sama. Untuk saat ini Polisi masih mencari pelaku pembunuhan ganas ini. Tetapi, ada juga yang mengatakan kalau kasus ini dilakukan oleh kelompok pembunuh bernama ARZHAAX, namun polisi masih menyelidiki kasus ini."

'Klik'

Arsya menutup TV dengan remote, niat hati ingin menghibur diri dengan menonton kartun tapi siaran TV slalu menampilkan berita yang sama.

Pembunuhan. Pencurian. Korupsi. Dia sudah muak dengan dunia yang tidak pernah aman ini. Ingin sekali ia kembali ketempat asalnya dan meninggalkan tempat ini. Tapi, apa boleh buat, dirinya tak punya siapa-siapa selain para sahabatnya.

"Kejam amat dunia, kerjaannya fitnah mulu." Gumamnya.

Ia beranjak dari ruang TV menuju keatas. Ditengah perjalanan menuju kamar, ia melewati sebuah pintu berwarna bercat kuning yang bertuliskan 'Orang sibuk, ganggu=denda 100 rb' .

Arsya memutar bola matanya malas, pemilik kamar yang satu ini sulit tuk di ajak bergurau karna pekerjaan pentingnya. Tapi, jika sesuatu terjadi diantara mereka, dia akan rela meninggalkan apa saja demi teman-temannya.

"Ray?"

"Eh ASTAGA KEPALANYA COPOT!" Gadis berambut pirang itu terkejut saat melihat kedatangan Arsya yang tidak mengetuk pintu.

Arsya terkekeh sembari menghampiri gadis itu yang sibuk didepan komputer.
"Tumben ga pake headset?" Tanyanya.

Namanya Rachel, gadis yang berusia sama dengan Arsya itu bekerja sebagai tangan kanan seorang CEO. Hari ini ia diberi libur oleh bosnya, tapi bukannya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, ia malah duduk didepan komputer kayak orang nolep.

"Dipinjem ama Azher punya gue, lo mau ngapain kesini?" tanya Rachel mengalihkan perhatiannya pada Arsya yang duduk di tepi kasurnya.

"Gak, tadi lewat aja. Eh, lo tau berita ditv tentang pembunuhan yang sekarang lagi trending?"

"Trending pala lo! Pembunuhan lo bilang trending!"

Arsya menampilkan deretan giginya. "Maksud gue lagi booming." Ralatnya.

"Tau, gue ga kudet kalee."

"Siapa si yang ngebunuh? Pelakunya keren banget bisa bertahan dari incaran polisi."

Rachel mengangkat kedua bahunya. "Mau turun tangan? Gue sih ogah, males banget."

"Gue juga males sih, tapi mereka...."

🧊🧊🧊

Location: TKP, Jalan SELAT No 02.

Ice mengepalkan tangannya kuat, rahangnya mengeras, wajahnya juga memerah menahan amarah yang bergejolak. Disini, di lokasi pembunuhan terjadi, di tempat dimana jasad korban ditemukan. Cairan merah kental bahkan masih berceceran di tempat.

Jasad korban yang sangat mengenaskan mengingatkannya akan kakak sulungnya yang tewas dua tahun lalu. Kondisi jasadnya tak bisa ia jelaskan, ia bahkan tak sanggup melihat jasad kakaknya terakhir kali.

Tapi, yang paling ia ingat dari pembunuhan tersebut adalah sebuah tanda bergores huruf 'A' yang pelaku tinggalkan pada korban. Hal itu juga terjadi pada kakaknya, sang pelaku menggores dadanya dengan bentuk huruf 'A'.

War With Love (Ongoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang