𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.****
Pemuda tampan berwajah datar itu baru saja sampai dirumah sehabis dari rumah sakit, ia melihat lampu diruang tamu nya masih menyala. Setelah memasukkan mobilnya digarasi, ia membuka pintu rumah dengan kunci cadangan miliknya.
Ketika ia masuk, ia langsung disuguhkan oleh kedua pasangan yang sedang berduaan di ruang tamu sambil menonton TV.
Wajah keduanya tampak kaget saat mendapatinya berdiri diambang pintu dengan wajah datar.
"K-kak Ice?"
Ardan, cowok berambut lurus sedikit berwarna merah maron itu seketika berdiri memasang wajah panik. Cowok itu adalah adik bungsunya.
"Anu- kak Ice, kita cuma nonton film bareng kok!" ucapnya menjelaskan, seolah tau apa yang akan kakaknya tanyakan.
Alih-alih bertanya, pemuda bermata dingin itu justru mengernyit lalu tersenyum miring. "Gue laporin kak Gema."
Ardan panik dan menghampiri kakaknya. "Kak, plis gue ga ngapa ngapain sama Violet! Tolong jangan laporin kak Gema!" Rengeknya sembari mengatupkan kedua tangannya didepan Ice.
Ardan adalah Ketua Agent nomor 3, karna tim mereka yang sering sekali tak menyelesaikan tugas dan berakhir diserahkan pada tim lain, Gema jarang memberi tugas pada mereka.
Itu sebabnya Ardan lebih sering bermain diluar markas daripada menjalankan tugas, tidak ia sangka bahwa pria itu ternyata punya pacar. Pantas saja pekerjaan selalu tidak selesai.
Ice bahkan baru tau kalau adiknya ini bisa memikat wanita, selama ini dia selalu acuh tak acuh dengan adiknya. Ia menatap adiknya dan pacarnya yang bernama Violet itu bergantian, lalu melenggang pergi.
"Gue mau info tentang kasus pembunuhan kemarin, juga ARZHAAX...." Ice menggantungkan kalimatnya. "Kasi tau gue setiap perkembangan, gua bakal dukung lo sama cewek lo." Setelah itu Ice benar-benar melangkah pergi.
Ardan menghembuskan nafas lega, tawaran dari kakaknya cukup menarik. Lagipula dia tidak ada pekerjaan apa-apa. Tapi, dia sedikit shock karna baru kali ini kakaknya yang dingin itu bicara panjang padanya.
Selama ini dia jarang mendengar kakaknya bicara, bisa dibilang kakaknya takkan bicara padanya jika bukan dirinya yang memulai.
Ardan kembali menghampiri Violet yang masih memasang wajah takut. "Aman sayang, kakak aku gak gigit kok." ucapnya.
"Serem... tapi kakakmu ganteng." jawaban yang lolos dari mulut pacarnya itu membuat Ardan kesal. Ia memasang wajah cemberut.
Wajah Violet terus berbinar menatap punggung Ice yang kian menghilang dari pandangan. Namun, senyumnya seketika runtuh saat Ardan mengatakan sesuatu.
"Dia homo, pacarnya namanya Rayen."
Violet menatap Ardan tak percaya. "Serius seganteng itu sukanya cowok?"
"Ya lo pikir aja, jaman sekarang cowok ganteng kan biasanya homo."
Sumpah jika kakaknya tau, dia pasti akan dihajar habis-habisan. Dia hanya niat mengalihkan perhatian pacarnya agar tak jatuh cinta pada kakak gantengnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
War With Love (Ongoing)
Romance"𝙸 𝚠𝚊𝚗𝚝 𝚝𝚘 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚊𝚐𝚊𝚒𝚗, 𝚊𝚐𝚊𝚒𝚗 𝚊𝚗𝚍 𝚊𝚐𝚊𝚒𝚗. 𝙸 𝚠𝚒𝚕𝚕 𝚜𝚝𝚘𝚙 𝚝𝚑𝚒𝚜 𝚜𝚝𝚞𝚙𝚒𝚍 𝚠𝚊𝚛, 𝚍𝚊𝚛𝚕𝚒𝚗𝚐." Ice Graciel Nathanio, seorang pria yang belum pernah merasakan jatuh cinta semasa hidupnya. Namun, ketik...