12. Mas Komandan

29 2 0
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen
disetiap paragraf ya👍

*****


'Ting'

Suara notifikasi pesan yang berbunyi membuat sosok pemuda berkacamata minus itu terperanjat kaget. Dengan cepat ia memeriksa benda pipih yang mengagetkannya itu.

Ice mengernyit karna pesan tadi berasal dari nomor yang tidak di kenal.

+62876******
Hai
Aku Tiara
Sv yhh😊

Tiara?

Ice pun membalasnya.

Ada perlu apa?
Gue ga suka di cht, klo perlu tlp aj

Sent.

Jika sebagian manusia lebih suka mengobrol di chat maka Ice bukan salah satunya, dia lebih suka mengobrol lewat telpon. Itu pun harus sesuatu yang penting. Karna menurutnya berbalas pesan lewat tulisan itu melelahkan dan menguras tenaga.

Kecuali jika benar benar penting. Ingat! Hanya benar benar penting.

Bahkan saking jarangnya berbalas chat, Ice tidak menyimpan nomor teman-teman SMA nya karna tidak ingin di chat yang aneh aneh. Jika ada pemberitahuan yang penting pun dia jarang membuka grup, dan Rayen lah yang slalu memberitahunya.

+62876******
Besok temenin gw ke mall
bisa gak?

Hah? Apa katanya?

Memangnya dia siapa harus menemani gadis itu ke mall?

Ia pun membalasnya lagi.

Buat apa? Klo gk pnting dan urusan pribadi
maaf, gk bisa

Oke, dia harus ingat prinsipnya yang dulu. Yaitu: Sulit ditaklukan wanita

Walaupun awalnya dia sedikit terpelet dengan senyuman mautnya, ekhem.

+62876******
Aku mau nyariin hadiah buat kak Anita nanti
Plis ya temenin🙏

Baiklah, ice akan memikirkannya. Menurutnya itu alasan yang seharusnya bisa dia lakukan sendiri, dan kenapa harus ditemankan?

🧊🧊🧊

Pagi ini sambil menunggu Azher membeli nasi padang, Arsya memainkan ponselnya dengan semangat. Rasanya sudah beberapa hari dia tak memeriksa sosial media nya yang terbengkalai. Karna akhir akhir ini dia fokus marathon anime.

Ia pun tertawa cekikikan saat melihat video video yang lewat di beranda sosial medianya.

Saking asiknya, ia tidak menyadari kalau Azher sudah kembali dan mengoceh tidak jelas.

"Apalah si abang jualan balon itu, maksa banget minta gue beli balonnya, dikira gue bocah apa?!" Ocehnya. Ia meletakkan plastik berisi nasi padang itu di atas meja.

Kemudian wajahnya jadi kesal berkali kali lipat saat  Arsya si cewek manja itu ternyata tidak mendengarkan omelannya dan malah sibuk tertawa dengan ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

War With Love (Ongoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang