CH 18.

701 76 1
                                    

"Sayang, lo gapapa?" tanya Jihoon sembari mencengkram kedua bahu Hyunsuk untuk menyadarkannya.

Hyunsuk tersentak kaget, dia memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya. "G-gue gapapa."

Jihoon menatapnya curiga, ia mengalihkan pandangannya ke layar televisi, di sana terdapat berita tentang narkoba AB. Dan dia menjadi bertanya-tanya, kenapa Hyunsuk menjadi seperti ini setelah melihat berita itu? Jihoon mengingat kejadian sebelumnya, saat itu Hyunsuk juga pernah bertingkah aneh saat sedang membicarakan narkoba AB.

'apa ada sesuatu dengan narkoba itu yang berhubungan dengan Hyunsuk?' pikirnya.

"Sayang, lo beneran gapapa?"

Hyunsuk tersenyum padanya seolah tak terjadi apa-apa, "Iya, gue gapapa kok."

Jihoon masih merasa curiga, dia ingin mencari tahu apa itu, tapi sepertinya dia akan mencoba menahannya lagi kali ini. Karena seperti yang ia katakan sebelumnya, bahwa ia menginginkan Hyunsuk sendiri yang memberitahunya.

Keduanya keluar dari toko pakaian lalu pergi ke sebuah restoran untuk makan bersama dan setelah itu baru lah Jihoon mengantar Hyunsuk pulang ke rumahnya.

.......

Hyunsuk menghela nafasnya lelah, seharian bersama Jihoon memang sangat menyenangkan tapi juga membuat energinya cepat habis. Ia melepas sepatunya saat masuk kedalam rumah, kemudian ia tersentak ketika melihat ibunya yang ternyata sudah pulang kerja.

"Ibu?" panggilnya memastikan.

Ibu Hyunsuk yang bernama Jennie itu menoleh ke arahnya dan tersenyum dengan lembut, "Kamu baru pulang? Apa kamu habis dari suatu tempat?"

Hyunsuk mengalihkan pandangannya dengan canggung, "En aku habis main sama temenku tadi."

Mendengar itu senyuman ibunya semakin merekah, "kamu punya temen? Lain kali kamu harus bawa temenmu ke rumah dan kenalin ke ibu."

"Ah iya." jawab Hyunsuk sedikit gugup.

"Kemarilah, ibu baru aja masak makanan kesukaanmu, kamu belum makan kan?" tanya ibu Jennie seraya menyuruh anaknya untuk duduk di kursi.

Hyunsuk sudah makan di luar bersama Jihoon tadi, tapi tentu saja dia tidak akan mengatakannya karena takut mengecewakan ibunya, jadi dengan patuh ia pun duduk di sana.

"Ibu pulang lebih cepet dari biasanya?"

"Ah kebetulan pekerjaan ibu selesai lebih cepet hari ini, jadi ibu di bolehin pulang duluan." jawab Jennie sembari menaruh makanan di meja, ia pun juga menyusul duduk di sana.

Keduanya makan dengan tenang sembari berbicara tentang kegiatan Hyunsuk di sekolah, ketika di tanya ibunya Hyunsuk akan menjawab tidak ada yang spesial di sekolahnya dan ia juga mengatakan bahwa dia sudah memiliki beberapa teman.

Walaupun sebenarnya kenyataan nya tidak begitu, karena selain Jihoon ia tidak terlalu dekat dengan siapapun, di tambah saat ini beredar rumor yang tidak baik tentang dirinya. Tapi dia bersumpah bahwa dia tidak akan memberitahu ibunya yang sebenarnya, jadi mau tak mau ia harus sedikit berbohong.

Hyunsuk menatap ibunya sejenak, sebelum dia bertanya dengan sedikit gugup, "Ibu, apa ibu tau siapa aja yang deket sama ayah dulu?"

"Siapa yang deket sama ayahmu? Ibu rasa kebanyakan dari mereka rekan bisnisnya."

Hyunsuk menggelengkan kepalanya dengan canggung "Maksud aku bukan ayah tiri tapi ayah kandungku."

Jennie yang mendengar ucapan putranya membelalakkan matanya terkejut, semenjak kejadian dulu putranya ini tidak pernah membahas ayah kandungnya lagi, tapi sekarang tiba-tiba saja putranya bertanya tentang ayah kandungnya?

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang