CH 11.

759 78 5
                                    

"Sayang, temenin Hoonie belanja yok." ajak Jihoon setelah kelas selesai.

"Gamau." jawab Hyunsuk dengan cepat.

"Lah ko gamau? Apa lo kemaren ga liat isi kulkas gue yang kosong melompong itu?"

Hyunsuk menatapnya bingung, "Terus urusannya sama gue apa?"

Junkyu yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka menatap aneh keduanya, sejak kapan mereka menjadi sedekat ini?

"Woi upil kuda, sejak kapan lo jadi deket banget sama Hyunsuk?" tanya Junkyu seraya merangkul bahu Jihoon.

"Sejak gue memutuskan buat menangin hati calon pacar, minggir lo bau." Jihoon melepas tangan Junkyu dengan paksa.

"Buset calon pacar ga tuh, Hyunsuk jangan mau sama Jihoon, dia kalo mandi seminggu sekali!"

"....."

"Masih mending mandi seminggu sekali dari pada lo mandi setiap hari tapi luluran pake lumpur."

Junkyu mencengkram kerah Jihoon, "Maksud lo? Lo gatau kan khasiat lumpur itu bagus buat kulit?!"

"Buat apa juga tau khasiat lumpur yang ga guna itu?" tanya Jihoon balik dengan mencengkram kerah Junkyu.

"Jadi maksud lo lumpur itu ga guna?"

"Kenapa? Ga terima?"

Hyunsuk melihat keduanya seperti orang bodoh yang sedang bertukar kata. Dia memperhatikan Junkyu dengan seksama, menurutnya Junkyu itu memiliki paras yang tampan namun jika di lihat secara jelas lagi dia juga terlihat cantik. Tatapannya pindah ke arah tangan Junkyu yang sedang mencengkram kerah Jihoon, entah mengapa dia merasa sedikit terganggu dengan itu.

"Lo gamau gue temenin belanja?" tanya Hyunsuk menyela dua kawanan yang sedang bertengkar itu.

"Huh?"

"Buruan! Kalo lama ga jadi gue temenin." ujar Hyunsuk menatap kesal ke arah Jihoon dan Junkyu lalu pergi meninggalkan kelas.

Jihoon langsung mengerti dan melepaskan cengkraman tangannya di kerah Junkyu, ia tersenyum gembira lalu mengikuti Hyunsuk dari belakang seperti anak anjing.

"Sayang~~ lo beneran temenin gue kan?"

"Jangan panggil gue kaya gitu."

"Sayang, sayang, sayang!"

"Berisik."

Junkyu melihat keduanya perlahan menghilang dari balik pintu, 'apa barusan Hyunsuk natap tajem ke arah gue?' gumam nya dengan canggung.

.......

"Sayang, kenapa lo banyak banget beli cemilan sama makanan manis?" tanya Jihoon saat ia melihat kedalam troli yang penuh dengan cemilan.

"Kenapa? Anggap aja ini bayaran karna gue udah nemenin lo." jawab Hyunsuk dengan santai.

Jihoon tersenyum, "Oh jadi sekarang lo lagi beli sesuatu pake uang calon pacar lo ini?"

Hyunsuk menatapnya dengan sinis, lalu tiba-tiba ia terpikirkan sesuatu dan segera tersenyum ke arah Jihoon. "Emangnya kenapa? Apa calon pacar ini ga terima kalo uangnya di pake?"

Dia selalu terganggu karena Jihoon sering menggodanya, jadi jika Jihoon bisa kenapa dia tidak bisa? Dia akan menggoda sebanyak yang dia mau!

Jihoon terkejut dengan serangan tiba-tiba ini, apa baru saja Hyunsuk mengikuti alur dan menggodanya juga? Jihoon terkekeh merasa lucu.

"Mana mungkin, karna calon pacar ini baik hati dan tidak sombong jadi sayangku bisa pake uang miliknya sebanyak yang sayangku mau."

Hyunsuk tersenyum menanggapi, bukan senyuman lembut ataupun senyuman manis, tapi saat ini ia sedang tersenyum kesal. Bagaimana bisa Jihoon sangat menyebalkan?

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang