CH 21.

649 82 3
                                    

Hyunsuk masuk sekolah dalam keadaan lelah, semalaman ia terus berpikir tentang apa yang sebelumnya ia bicarakan dengan Kwon Jiyong hingga dirinya tidak bisa tidur. Otaknya berpikir keras tentang siapa 'dia' yang di maksud ayahnya, apa maksudnya 'dia pembunuh' dan apakah yang dimaksud ayahnya itu adalah Park so jung?

Hyunsuk memijat keningnya, ia segera duduk di kursinya dan kemudian mendengar murid-murid lain mulai bergosip, dalam hatinya dia berpikir kenapa hal seperti ini sering sekali terjadi ketika dia mulai duduk di kursinya? Kenapa mereka semua suka sekali bergosip? Apa kali ini mereka juga akan menyebarkan rumor aneh lagi tentangnya? Hyunsuk tidak ingin mendengarnya namun karena dia masih memiliki telinga, mau tak mau pembicaraan mereka terdengar olehnya.

"Harusnya dari awal gue ga percaya sama Siyoon."

"Bener, gue ngerasa bego banget karna percaya sama anak yang sering main game kaya dia."

"Jadi rumor Hyunsuk sama Raden itu ga bener kan? Gue liat-liat mereka juga ga ada interaksi."

"Sialan! Gue ngerasa di bodohin sama Siyoon."

Beberapa dari mereka mulai mencuri pandang ke arah Hyunsuk, sedangkan Hyunsuk sendiri hanya terdiam tidak tahu harus bagaimana, memangnya apa yang berubah jika mereka tahu kebenarannya?

"Tapi walaupun begitu gue kasian juga si sama dia."

"Bener, perusahaan orang tuanya bangkrut dalam semalem terus besoknya dia kecelakaan."

"Dan ayahnya juga ternyata make narkoba AB dan sekarang lagi di proses sama polisi, gimana bisa hidup orang ancur cuman dalam satu malem? Karma itu emang serem banget ya."

"Iya, dan gue barusan liat fotonya karna ada yang up di forum sekolah, gila kalo ga ada penjelasan itu Siyoon mungkin gue ga akan ngenalin dia, mukanya ancur banget."

Hyunsuk tersentak di tempatnya, perasaan Dejavu ini selalu membebaninya. Bahkan jika pun dia sangat membenci Siyoon, dia tidak pernah mengharapkan karma sekejam ini untuknya, apa maksud kecelakaan? Narkoba? Perusahan bangkrut? Hal itu benar-benar terlalu kejam baginya.

Hyunsuk memijat keningnya sekali lagi, kemudian tiba-tiba saja ia teringat pesan yang pernah dia baca di ponsel Jihoon. Beberapa hari ini perhatiannya terus teralihkan oleh masalah ayahnya hingga dia melupakan hal ini.

Gabriel.
:tuan, saya sudah menghancurkan perusahaan itu seper...

Mengingat ini jantung Hyunsuk seketika berdetak kencang, wajahnya menjadi pucat pasi, dia memikirkan segala kemungkinan, bukankah hal seperti ini terlalu kebetulan untuk terjadi? Siapa itu 'Gabriel' ? Kenapa dia memanggil Jihoon dengan panggilan tuan? Dan apa maksudnya menghancurkan perusahaan?

Jika di pikir-pikir lagi Hyunsuk tidak mengetahui apapun tentang Jihoon, kecuali ia adalah murid populer, tinggal sendiri di apartemen dan orang yang sangat menyebalkan. Dan sekarang dia memikirkannya lagi, dimana orang tua Jihoon? Kenapa dia tinggal sendiri? Terlebih semua barang Jihoon adalah barang bermerek, dari pakaian, perabotan, bahkan jam tangannya, dan dari mana Jihoon mendapatkan semua uang itu?

Dia tidak pernah bertanya.

Dan Jihoon pun tidak pernah membicarakannya.

Yang mana artinya dia benar-benar tidak tahu apapun tentang Jihoon.

Hyunsuk menghela nafasnya frustasi, dia berharap pesan itu tidak bermaksud apa-apa dan semua kebetulan yang ia pikirkan salah sasaran, bagaimanapun Jihoon tidak mungkin melakukan hal kejam seperti itu kan?

'bener, gue harus percaya sama Jihoon."

.......

"Sayang, maaf aku ga bisa nganterin kamu pulang." ucap Jihoon dengan wajah yang sedih.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang