2

8.5K 826 25
                                    

beberapa hari kemudian, souta di culik dengan anak anak dari orang yang dibunuh waktu itu. souta sempat mengirim live location di grup chatnya

anak anak langsung prepare dan mengikuti live location tersebut. jangan tanya papi sepanik apa, anak bungsu laki lakinya diculik tentu saja sangat panik

Rion memimpin komando radio. dia selalu mengingatkan untuk mengisi bensin dengan full dan membawa dirigen bensin untuk keadaan darurat

"inget selalu lapor lokasi kalian, jangan sampe putus infonya"

"iyaa pi"

"ini kita ga tau mereka ada Laras panjang atau ngga jadi perhatiin sekitar kita bersihin sekitar supaya tidak ada yang kena"

"iya yon, gua sama selia muter sekitar lokasi dulu" ucap riji

"gua sama jaki meriksa semak semak sama di balik batu batu gede" ucap krow

"iyaa, kita set up dari sini aja biar saat mereka keluar langsung kita open. yang muter langsung balik ke tempat set up kalo udah aman"

"dede.. aman kahh??"

"aman pi"

"Elya??"

"aman pi"

"Martini"

"i'm safe"

"yang muter gimana??"

"amann yon" ucap krow

"papi.. ini ada mobil yang ngarah kesana, kayaknya anaknya mereka deh" ucap selia

"oke, bawa kesini biar langsung kita open"

"okeyy"

"udah deket yon" ucap riji

mereka menembaki ban mobil musuh. saat musuh berhamburan keluar, rion menembaki orang orang tersebut. tentu saja orang orang yang ada di dalam bangunan itu semuanya keluar

dua kelompok itu saling menembak. Rion tetap fokus walaupun hatinya sangat panik

"di belakang bangunan ada dua kak mako" ucap Mia

"aduhh.." Mia sempat terjatuh

"dek hati hati dek" ucap mako

"iyaa kak maap kesandung"

"kondisi gimana??" tanya rion

"key amann"

"ini ada dua topeng monyet disini" ucap Garin

"disini mana?" tanya rion

"bagian selatan"

"otw" ucap rion

Rion menghampiri Garin lalu menembaki dua orang tersebut

"jaki kakinya kena ya" ucap krow

"funin tangannya kena peluru dikit" ucap elya

"yang lainnya??"

"amaann"

"okee clear yaa??"

"clear kayaknya"

"papiii kak soutaaa" teriak miaa

"kenapaaa miaa??"

"sini cepetan bawa mobil kesini"

"iya iya otw"

rion turun dari mobil melihat kepala souta sudah berlumuran darah, banyak sayatan pisau di lengannya, dan luka lebam yang terlihat di wajahnya

"gin, gendong souta, gue mau hubungin pak sui dulu"

"aduhhh pak sui di luar kota lagi"

"papi tenang dulu, tarik nafas"

𝙿𝙰𝚁𝚃𝙽𝙴𝚁 [𝚁𝙸𝙾𝙽𝙲𝙰𝙸𝙽𝙴] 𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang