26

4.4K 570 129
                                    

di hari pernikahan, Caine sudah memakai jas hitam dengan dalaman kemejanya. dia tidak bisa berkomunikasi dengan anak anaknya karena semua alat komunikasinya di ambil oleh Ara

kini Caine sudah memasuki tempat acara. Caine melihat tempat sudah terjaga dengan sangat ketat hingga ada beberapa gengster disana

wajahnya tersenyum namun hatinya sangat tidak tenang, dia memikirkan apa anak anaknya akan bisa menggagalkan semua ini dengan jumlah orang yang lebih dari jumlah mereka

tepat acaranya dimulai, terdengar suara tembakan. semua yang menjaga tempat itu berhamburan mencari sumber suara tersebut.

tamu tamu disana tentu saja merasa tidak tenang karena takut menjadi sasaran peluru. Caine sedikit tersenyum saat keadaan berjalan sesuai rencana yang telah ada

"Caine, itu pasti orang suruhanmu kan?" tanya ara

"suruhan aku? sebelum pernikahan aku full dalam pengawasan kamu kan? kenapa bisa nuduh gitu?"

"ya karena pernikahan ini jadi berantakan Caine. satu satunya orang yang ingin pernikahan ini gagal cuma kamu"

"terserah"

suara tembakan mulai terdengar tidak kondusif. satu persatu penjaga di luar sana sudah terkapar, tamu tamu sudah berlari untuk menyelamatkan diri masing-masing.

"araa, ayo selamatin diri dulu"

"ga mau papah, aku mau nikah sama Caine"

"tapi kondisinya ga memungkinkan Ara. kita bisa adain pernikahan ulang nanti"

"ga mau, papah aja sana yang lari"

"nih anak keras kepala banget yaa"

"mereka ga akan berani nyetuh Ara selagi Caine disini" ucap Ara yang menodongkan pisaunya kedekat leher Caine

"wow wow, Ara apa yang kamu lakuin hah?"

"mereka itu suruhannya kamu kan? suruh mereka berhenti dan lanjutkan pernikahan ini"

Caine bersikap seperti tidak masalah, karena dia percaya pada anak anaknya

Ara menoleh kearah belakang ketika merasakan pistol pada kepalanya.

"dia target saya, jangan menyentuhnya sedikitpun jika masih menginginkan nyawa anda" ucap Rion lalu menarik Caine dari perempuan iblis itu

"hanya saya yang boleh membunuhnya" ujar rion

Rion langsung menembakkan peluru tersebut kearah kakinya Ara. Caine di bawa oleh Rion walaupun dia juga menodongkan senjatanya ke kepala Caine

Agil dan kawanan polisi lainnya yang ada disana menghalangi jalan Rion

"Caine, dia siapa?" tanya agil

Caine hanya sedikit menggelengkan kepalanya, lalu memberikan kode mata untuk menurunkan senjata polisi

"turunin senjata kalian" ucap Agil yang mengerti kode mata dari Caine

"minggir" ucap Rion lalu semuanya membuka jalanan untuk Rion dan Caine

mereka berjalan hingga melihat anak anaknya masih sibuk mencari beberapa orang yang bersembunyi

"udah cabut!" ucap Rion yang membuat semuanya terkejut dengan keberadaannya

"papi?" ucap selia

"udah gausah di cari lagi, ayo cabut"

semuanya mengikuti perintah papi, semuanya masuk kedalam mobilnya lalu melaju kearah rumah mereka

Rion masuk kedalam rumah, ia langsung pergi keatas tanpa berkumpul di ruang tengah seperti biasanya

Caine terdiam kaku di depan pintu menunggu yang lainnya masuk

𝙿𝙰𝚁𝚃𝙽𝙴𝚁 [𝚁𝙸𝙾𝙽𝙲𝙰𝙸𝙽𝙴] 𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang