11

7.1K 725 40
                                    

riji sudah membawa anggota polisi tersebut. tentu saja sudah mengambil semua alat komunikasi dan mematikan alat location pada polisi tersebut

riji mengikat anggota polisi tersebut di bangku dengan wajah polisi yang ditutup kain hitam

"gue ga peduli lo siapa, tapi yang jelas gua ga suka kalo lo ngefitnah anggota keluarga gue ngebunuh temennya sendiri" ucap papi

"gue tanya sama lo, atas dasar apa Lo ngefitnah salah satu anggota gua ngebunuh temennya hah?" Rion sedikit meninggikan suaranya

"siapa yang lo maksud? gue ga kenal sama anggota lo"

"Lo pikir aja siapa yang udah lo tuduh kek gitu. atau jangan-jangan lo emang hobi nuduh orang ya?"

"gausah jadi polisi bego, jadi preman jalanan aja" ucap gin

"kata gua daripada lo mati disini, mending minta maaf sih" ucap mako

"gue ga pernah nuduh orang"

"gausah boong bego" Rion menendangnya hingga jatuh

"grandpa tuh mau lu gebukin, tendangin, tembak silahkan"

Rion mundur lalu berdiri di samping Caine. mereka tetap menodongkan senjata kearah target sambil menonton grandpa yang memukulinya dengan tongkat bisbol

grandpa selesai menyiksa si target lalu Rion menembakkan sekali tepat di kepalanya.

"Caine, kamu mau bawa organnya?"

"boleh"

"yaudah nanti langsung kerumahmu aja"

"iya"

"mami mami mami"

"iya Mia kenapa?"

"nanti pulang kerumah papi lagi kahh?"

"iya nanti mami kerumah lagi, kenapa?"

"aku mau ajak mami nonton film bareng di rumah"

"boleh, tapi tanya Rion dulu besok ada jadwal tidak"

"papi.." Mia menatap Rion dengan tatapan pertanyaan

"ga ada dede, hari ini boleh bergadang"

"okeii"

mereka semua kembali kerumah, sementara Caine dan rion menuju ke rumah Caine

Caine bersih bersih dahulu sebelum ia mengurus mayat tersebut

"sayang"

"apa yon?"

"kamu pindahin beberapa baju aja kerumah"

"iya nanti aja"

"aku siapin yaa, kamu fokus aja sama mayat"

"okeii"

beberapa jam setelah selesai memproses mayat itu, Caine duduk disamping Rion lalu menyandarkan tubuhnya

"capekk" Caine mengeluh pada rion

"utututututu bayi capa ini?"

"bayi kamu"

"stok organ kamu masih banyak kah?"

"masih"

"yaudah, nanti gausah bawa mayat kesini. kamu istirahat dulu ngurusin mayatnya"

"iyaa, aku ngurusin kamu aja ah"

"aku aja yang ngurusin kamu"

"jangan, kamu pasti capek ngurusin anak kamu yang banyak itu"

"itu anak kamu juga ya"

𝙿𝙰𝚁𝚃𝙽𝙴𝚁 [𝚁𝙸𝙾𝙽𝙲𝙰𝙸𝙽𝙴] 𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang